Part:9

19.5K 1.8K 138
                                    

Vote and comment juseyo...
...

Kenzo memakan makanannya yang di suapi oleh Dellon, menghiraukan keberadaan Brian yang terus menatapnya dengan raut wajah tidak biasa.

"Dihh iri kan lo, rasakan" batin Kenzo dan dengan extra memanas-manasi abangnya itu.

Flashback

"Adek gapapa kan?" Tanya Brian hendak mengelus rambut Kenzo, sedangkan Kenzo yang sempat terdiam langsung menghempaskan tangan Brian.

"Jangan sentuh gue" ketus Kenzo mengembalikan kata-kata Brian beberapa waktu lalu.

"Dihh kotor kan rambut gue" dumel Kenzo membersihkan rambutnya dengan tangannya, membuat Brian merasa dejavu melihat itu.

"Maaf, tapi adek gapapa kan?"

"Abang panggil dokter dulu" ucap Brian memencet tombol yang ada di sana. Sedangkan Dellon dan Farrel hanya diam duduk di samping brangkar Kenzo.

Mereka juga lupa untuk memanggil dokter tadi, saking senangnya melihat Kenzo bangun.

Tak berselang lama dokter datang dan memeriksa Kenzo, Kenzo hanya menatap dokter Andra dengan malas, pasti dokter itu akan membahas tentang operasi lagi pikirnya.

"Seperti biasa Ken, kamu itu nggak boleh melakukan hal berat sampai kelelahan, apalagi kamu sampai panas-panasan"

"Selain imun kamu juga rendah, tumor di otak kamu itu harus segera diangkat"

"Kalau tetap dibiarkan akan membuat kamu semakin lemah, obat saja tidak cukup Ken"  jelas dokter Andra menghela nafasnya lelah, sudah brberapa kali dia menjelaskan kepada Kenzo tapi anak itu tetap keras kepala.

"Dalam sebulan ini kamu sudah 2 kali masuk rumah sakit, kamu mau sampai kapan seperti ini?" Tanya Andra

"Dulu Ken biasa aja kok, tetap kerja bahkan kelelahan setiap hari, tapi tetap bertahan tuh sampai sekarang"

"Jadi Ken tidak perlu operasi tuh, obat aja udah cukup" putus Kenzo

"Bukan begitu Ken, tapi semakin lama dibiarkan takutnya tumor itu semakin mengganas, dan kesempatan untuk kamu bertahan akan semakin mengecil Ken"

"Saya hanya ingin yang terbaik untuk kesembuhan kamu" ucap Dokter Andra membuat Kenzo diam, begitu juga Brian dan yang lainnya kaget mendengar itu.

"Kalau gitu tinggal nunggu waktu mati saja" ucap Kenzo tanpa beban setelah diam beberapa detik

"KENZO" bental Brian, Farrel dan Dellon secara bersamaan.

"Lo mau ninggalin kita haa, lo nggak pernah mikirin kita gimana kalau lo pergi"

"Kita nggak akan biarin lo pergi Ken, lo harus tetap bertahan, kalau nggak kita akan benci sama lo" ujar Farrel dengan tatapan marah dan mata berkaca-kaca.

"Hidup kalian tetap terus berlanjut kok, mungkin kalian akan sedih sebentar, tapi tetap aja kalian akan baik-baik saja"

"Sedangkan gue, gue capek, capek nahan sakit di kepala gue dan hati gue selama ini"

"Kalian nggak akan pernah ngerti di posisi gue gimana?" Ujar Kenzo menghapus air matanya kasar, dan mengingat mimpinya tadi. Mimpi dimana dia akan bertahan hidup, tapi tidak ada satupun keluarganya yang menyemangatinya.

Dan mungkin mimpinya itu cerminan, buktinya Brian hanya diam menatapnya sekarang, tanpa mengucapkan kata-kata menghiburnya.

"Udahlah, nggak usah bahas itu lagi"

Kenzo Emiliano(End)Where stories live. Discover now