Part:15

17.6K 1.9K 371
                                    

Ehh malming ya, waktunya Double Up yeee...
Vote and comment juseyo..
...........

Brian memegang tangan Kenzo yang tidak sadarkan diri setelah drop kemarin malam, padahal beberapa jam lagi operasinya akan dilakukan.

Dan karena melihat kondisi Kenzo yang tidak stabil, akhirnya dokter mengundur jadwal operasinya sampai Kenzo benar-benar merasa pulih, karena kalau tetap melakukan operasi dengan keadaan Kenzo sekarang, bisa semakin berbahaya.

"Kenzo belum bangun juga Brian?" Tanya Bobi yang baru datang bersama Doni setelah berbicara dengan dokter tadi.

"Belum Opa" ujar Brian membersihkan keringat di dahi Kenzo.

Bobi menghela nafasnya pelan dan duduk di sisi ranjang satu lagi, dia sungguh tidak tega melihat keadaan Kenzo seperti ini, dia hanya berharap tidak terjadi apa-apa dengan cucunya itu.

"Bangun boy, katanya kamu mau sembuh hmm" ujar Bobi mengelus pipi Kenzo yang semakin tampak kurus. Seakan sentuhan Bobi itu berefek, Kenzo langsung membuka matanya dan langsung meringis kesakitan memegang kepalanya.

"Eghhh"

"Dek gapapa kan?" Ujar Brian panik dan memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.

"G-gapapa bang" ujar Kenzo serak dan memperhatikan keluarganya, hingga tatapannya bertemu dengan Doni. Seketika ucapan Dira kemarin malam langsung berputar lagi, membuat Kenzo semakin merasa bersalah dan memalingkan wajahnya.

"Maaf, saya periksa dulu" ujar dokter Andra yang baru datang dan memeriksa Kenzo.

Kenzo berusaha tenang, ketika Andra memeriksanya. Selang beberapa menit Andra tersenyum tipis dan mengelus rambut Kenzo yang sudah dia anggap seperti adeknya sendiri, membuat Brian berdecak kesal melihat itu.

Dia tidak suka melihat adeknya disentuh oleh orang lain, kecuali kalau teman-teman Kenzo, itu dimaklumi oleh Brian.

"Lagi mikirin apa hmm?" Tanya Andra

"Nggak mikirin apa-apa"

"Kamu mau melakukan operasi loh, jadi kamu tenang ya, jangan banyak pikiran yang membuat kamu stress Ken"

"Akibatnya kamu malah drop seperti ini kan" ujar Andra menghela nafasnya pelan.

"Maaf"

"Baiklah, besok jam 9 pagi jadwal operasi kamu akan dimulai, jadi kakak minta sama kamu tetap tenang okay"

"Saya juga minta sama kalian, tetap buat Kenzo tenang, jangan buat dia banyak pikiran, apalagi tertekan" ujar Andra pada keluarga Alexander dan diangguki oleh mereka.

Andra kembali tersenyum dan mengelus rambut Kenzo.

"Kamu habis ini makan dan minum obatnya, kakak keluar dulu"

"Ingat jangan pikir macam-macam lagi" ujar Andra

"Iyaa iss, bawel deh" kesal Kenzo membuat Andra terkekeh dan pamit kepada yang lainnya.

"Makan yuk bang, gue suapi ya" ujar Arga dan diangguki oleh Kenzo. Arga tersenyum senang dan mengambil bubur di atas nakas, kemudian duduk di sebelah Kenzo.

"Uhh Arka juga mau nyuapin bang Ken" ujar Arka tampak cemburu melihat kedekatan kembarannya itu dengan Kenzo.

"Iri aja dek" ucap Arga menjulurkan lidahnya mengejek Arka, semakin membuat Arka merenggut kesal.

"Gemes banget sih dek" ucap Doni terkekeh dan menggendong Arka membawanya duduk di sofa yang ada disana.

Selang beberapa menit, suasana di kamar rawat Kenzo itu sedikit hening karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Kenzo Emiliano(End)Where stories live. Discover now