Part:24

11.8K 1.4K 70
                                    

Vote and commentnya jangan lupa..
...

Kenzo merenggut kesal ketika Doni membawanya ke sebuah apartement dan membaringkannya di kasur yang ada di sana. 

Memberontak? Tentu saja, bahkan Kenzo sudah berteriak-teriak ketika Doni menggendongnya ala bridel style tadi, tapi orang-orang hanya menatap mereka, tidak ada seorang pun yang berniat menolongnya tadi.

"Ayah, lepas" ucap Kenzo memperlihatkan tangannya yang masih diborgol Doni.

"Duhh ayah ngeletakin kuncinya dimana ya tadi" ucap Doni terlihat bingung dan meraba-raba saku celana dan jasnya.

"Ayah nggak usah bercanda, tangan Ken sakit nih" ucap Kenzo memberontak, sehingga tangannya tergores karena borgol yang bergesekan dengan kulitnya.

"Yaudah kamu diam, jangan gerak, pasti nggak akan luka" ucap Doni membuat Kenzo cengo, dia kira tadi ayahnya akan kasihan melihat tangannya yang terluka ini, tapi apa ini, dia malah terlihat santai saja.

"Ayah, awas ya Ken bakalan aduin sama Opa, bukain" ucap Kenzo kesal, membuat Doni terkekeh dan akhirnya membuka borgol ditangan Kenzo.

"Gini kek dari tadi" gerutu Kenzo ketika borgol itu sudah terlepas.

"Kamu bersih-bersih dulu sana, ayah siapin makanan dulu" ucap Doni mengelus rambut Kenzo.

"Dihh ayah emangnya bisa masak apa, ayah kan selama ini hidup sebagai tuan muda kaya raya dan kesayangan Opa Bobi"

"Ken bahkan nggak pernah liat ayah ke dapur" julid Kenzo

"Kamu meremehkan ayah hmm" ucap Doni dan diangguki mantap oleh Kenzo.

"Yaudah, ikut ayah, ayah akan buktikan kalau ayah bisa memasak" ucap Doni melangkah menuju dapur, sedangkan Kenzo sebenarnya ingin bersih-bersih dan istirahat aja, tapi lebih baik dia memperhatikan ayahnya itu dari pada apartement ini kebakaran nantinya.

Kenzo duduk di kursi pantri memperhatikan Doni yang menyiapkan bahan-bahan.

"Ayah udah mempersiapkan semuanya ya?" Heran Kenzo melihat banyaknya bahan masakan yang sudah tersedia di apartement itu.

"Yaa, kamu akan bersama Ayah selama seminggu di sini" ucap Doni

"Ngapain sih, lebih baik di mansion aja, ada Opa, abang, tante Dira dan adek"

"Ngapain Ken berduaam di sini sama ayah" ucap Kenzo terlihat kesal.

"Nah itu, karena dimansion ada mereka ayah nggak bisa berduaan sama kamu, kamu pasti selalu sibuk sama Brian atau nggak sama si kembar" ucap Doni

"Dihh kekanak-kanakan banget sih yah, padahal dulu ayah yang nggak mau Ken dekat sama ayah"

"Pokoknya Ken nggak mau di sini sama ayah" ucap Kenzo menatap Doni tajam

"Ayah nggak peduli, kamu tetap di sini sama Ayah, setuju atau nggak" ujar Doni tidak mau kalah.

"Pemaksa" ucap Kenzo berdiri dan hendak pergi dari sana, meninggalkan Doni yang sibuk memasak. Sedangkan Doni hanya acuh, dia tau Kenzo berniat pergi dari sana, dan dia tidak perlu mengkhawatirkan itu.

"Huwaa ayah, buka pintunya" ucap Kenzo setengah berteriak, Doni terkekeh pelan mendengar itu. Tidak ada yang bisa keluar dari Apartementnya karena kunci apartement itu cuma satu, yaitu sidik jarinya.

Jadi Kenzo tidak akan bisa keluar dari sana, kecuali Doni dengan senang hati membantunya.

Dilihatnya Kenzo dengan aura tidak sedap menghampirinya, seperti siap memukulnya saat ini juga.

"Buka pintunya ayah" tegas Kenzo

"Tidak boy, sekarang kamu bersih-bersih sana, nggak perlu khawatir, kamu lihat sendirikan ayah bisa memasak"

Kenzo Emiliano(End)Where stories live. Discover now