Part:19

15.1K 1.5K 41
                                    

Vote and comment juseyo..
...

"Eghhh" Kenzo mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Lo gapapa Ken?" Tanya Robi orang yang pertama Kenzo lihat, dan ternyata disana juga ada Zaki dan Galaksi.

"Gapapa" ucap Kenzo duduk dan meringis merasakan wajahnya yang terasa perih.

"Siapa?" Tanya Galaksi menbuat Kenzo mengernyit heran, karena tidak paham maksud Galaksi.

"Maksud Gala, siapa yang udah bikin lo kayak gini?" Tanya Zaki

"Ahh gue nggak kenal mereka sih, tapi dari nametagnya gue lihat tadi namanya Panji deh" ujar Kenzo mengeluarkan ponselnya untuk melihat seberapa parah luka di wajahnya.

"Panji, ketua geng Warrior itu?" Ujar Zaki tampak kaget

"Dia ketua geng?" Tanya Kenzo balik karena memang dia tidak tau.

"Iya, tapi selama gue seangkatan sama dia, dia nggak pernah bully siswa di sini, lo punya masalah apa sama dia?" Tanya Robi

"Nggak tau, gue aja bingung kenapa dia malah ngehajar gue" ucap Kenzo menghela nafasnya kasar, entah bagaimana dia menjelaskan lukanya ini sama keluarganya nanti, mereka pasti bertanya macam-macam, atau malah nanti mereka men-cap dia berandalan lagi pikirnya.

"Atau karena masalah tahun kemarin ya?" Ujar Zaki ketika mengingat sesuatu.

"Apa?" Tanya Galaksi

"Hmm tahun kemarin kalau nggak salah ingat, adeknya Panji itu pernah bully adek-adek lo Ken"

"Terus setelah itu bapak dan abang lo datang ke sekolah, dan Chiko adeknya Panji itu langsung dikeluarin dari sekolah" jelas Zaki

"Terus hubungannya sama gue apa?" Heran Kenzo

"Yaa karena lo yang bantuin adek-adek lo, adek-adek lo yang selama itu cuma diam aja di bully Chiko dan teman-temannya, tapi setelah lo bantuin mereka, Chiko dan teman-temannya itu langsung dikeluarin" lanjut Robi menjelaskan

"Mungkin Panji ngira lo ngadu sama keluarga lo, makanya keluarga lo tau kan kalau adek-adek lo dibully, dan dia marah karena adeknya dikeluarin dari sekolah karena lo ngadu" ujar Zaki sedikit menyimpulkan.

Kenzo mengangguk mengerti dan menghela nafasnya lelah.

"Jadi dia maunya gue diam aja gitu liat adek-adek gue di bully" ucap Kenzo mengepalkan tangannya, ketika mendengar penjelasan teman-teman barunya itu.

"Iya juga ya, nggak seharusnya Panji itu marah, karena yang salah memang adeknya"

"Tapi kenapa dia cuma marah sama lo, adek lo aja sejak Chiko dikeluarin, nggak ada yang ganggu mereka lagi" ucap Robi sedikit heran dan diangguki oleh Zaki yang juga kepikiran sampai kesana.

Mereka diam, sibuk dengan pikiran masing-masing sampai mereka dikagetkan dengan suara pintu yang didobrak.

Brak

"ABANG" teriak Arga dan Arka mendekati Kenzo

"Kalian jangan teriak" peringat Kenzo menoyor dahi adek kembarnya itu ketika wajah mereka terlalu dekat dengan Kenzo.

"Abang kenapa bisa gini sih" ujar Arga tampak khawatir

"Gapapa, luka kecil gini doang kok" ucap Kenzo

"Kecil apanya, muka abang jadi bonyok gini" ucap Arka dengan mata yang berkaca-kaca, tidak tega melihat luka di wajah Kenzo.

"Jangan nangis, cengeng" ucap Kenzo membawa Arka ke pelukannya.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang