How are you Brow? Udah siap buat baca part ini?
Aku berniat untuk selesaiin cerita Gerald dalam bulan ini, aku bakal usahain update dua kali sehari, tapi nggak janji juga sih😂
Btw jangan lupa Follow wattpad aku karna beberapa part akan aku private 😘
Happy reading Brow ❤️
44|| BERTAHAN
Suasana kelas Clarysa tampak ricuh. Clarysa yang baru saja kembali dari toilet tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi, pasalnya ia melihat Loli bergerak kesana kemari, gadis itu tampak gusar.
Clarysa mencoba untuk tidak memperdulikan hal itu, ia lebih memilih untuk duduk di bangkunya sambil membaca buku pelajaran yang sebentar lagi akan mereka pelajari.
Bel masuk berbunyi, semua murid kembali duduk ke tempatnya masing-masing. Namun, saat guru masuk kedalam kelas, Loli masih tetap gusar, ia tak tenang duduk di bangkunya.
"Ada apa Loli?" Tanya Bu Dini saat sudah duduk di mejanya sambil memperhatikan pergerakan loli dari depan sana.
"Dompet saya nggak kelihatan Bu, di dalam ada uang, kartu kredit sama ktp saya Bu," ujar Loli sambil menampakkan ekspresi gusarnya.
"Mungkin Lo lupa bawa kali," ujar Mirna dari tempatnya.
Loli menggeleng yakin. "Gue bawa Mir, gue yakin banget!"
"Ada yang liat dompet Loli nggak?" Tanya Bu Dini kepada seisi kelas, dan seisi kelas hanya menggeleng sebagai jawaban. "Yaudah karena nggak ada yang mau ngaku, semuanya letakkan tasnya di atas meja masing-masing, Loli kamu boleh geledah tas mereka."
"Emang gapapa Bu?" Tanya Loli memastikan.
Bu Dini mengangguk. Loli pun melangkah dan mulai menggeledah tas teman sekelasnya.
"Dompet Lo warna apa Lol? Biar gue bantu cari juga," ujar Mirna.
"Warna Pink Mir, bantu cari ya," ujar Loli, Mirna pun mengangguk dan meranjak dari tempatnya dan mulai membantu Loli untuk mengeledah tas
Satu persatu.Perasaan Clarysa tak enak. Adegan seperti ini sering ia temui di novel-novel yang pernah ia baca dan film yang pernah ia tonton, Clarysa takut kalau dompet itu tiba-tiba berada di dalam tasnya walaupun ia merasa kalau ia tak pernah mengambil dompet itu.
"Mir, pelan-pelan dong entar barang-barang gue rusak!" Protes seorang gadis saat Mirna dengan seenaknya menuang isi tasnya ke atas meja.
Sekarang tiba giliran Clarysa. Mirna sedang mengeledah tas miliknya sambil menuangkan semua isi tasnya ke atas meja, dan betapa terkejutnya Clarysa...
"Cha, ini punya Lo?" Tanya Mirna pada Clarysa sambil mengangkat benda yang ia maksud.
Clarysa terkejut luar biasa, ia melihat ada majalah dewasa di dalam ranselnya. Itu bukan milik Clarysa, ia bersumpah kalau itu bukan miliknya.
Clarysa menggeleng cepat, ia melihat ke arah sekitar. Semua tatapan terarah padanya, Clarysa merasa matanya memanas ia ingin menangis. majalah itu bukan miliknya!
"Itu bukannya majalah dewasa ya? Ngapain Clarysa bawa begituan kesekolah?" Bisik-bisik mulai terdengar ke telinga Clarysa.
"Harus banget bawa majalah dewasa kesekolah?"
"Nggak tau malu banget ya, setelah aibnya ke sebar sekarang malah bawa majalah dewasa!"
"Sebenarnya otaknya di kemanain sih?"
Clarysa hanya diam. Ia tak tau harus berkata apa lagi. Ia menoleh ke arah gerald dan laki-laki itu membuang muka, Clarysa juga menoleh ke arah ketiga sahabatnya dan respon mereka juga sama seperti Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Teen Fiction"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...