49|| MAAF, CHA.

1K 46 23
                                    

How are you Brow? Udah siap buat baca part ini?

Btw sebelum baca part ini, baca ulang part berikutnya ya! Biar nggak lupa sama alurnya 😂

Comment next elit, follow akun wattpad author sulit!

Happy reading Brow ❤️

49||MAAF, CHA.

Gerald memeluk tubuh Clarysa dengan sangat erat ketika gadis itu sudah sadar. Clarysa bisa menyadari sorot mata Gerald yang menatapnya dengan sorot penuh kekhawatiran. Hati Clarysa berdesir hebat sekaligus merasakan sesak secara bersamaan.

Pelukan Gerald yang sangat erat berhasil membuat pertahanan Clarysa goyah.

"G-gerald?" Clarysa dapat mendengar deru nafas sekaligus detak jantung Gerald yang tidak beraturan.

Gerald melepas pelukannya, menyentuh kedua lengan gadis itu sambil menatap gadis itu dengan sorot khawatir.

"Apa yang sakit Cha?" Gerald mengulangi pertanyaannya.

Clarysa hanya diam, bibirnya terasa keluh untuk berbicara. Ia masih terkejut karena Gerald memeluknya begitu erat tadi.

"Kok Lo diam aja sih Cha? Ada yang sakit nggak?" Tanya Gerald.

Clarysa menggeleng. "A-aku baik-baik aja!"

Mendengar ucapan Clarysa itu, akhirnya Gerald bisa bernafas lega. "Syukurlah. Tadi anak PMR kasih Paracetamol supaya demam Lo menurun. Di minum ya?"

Clarysa meraih obat dan air hangat yang disodorkan oleh Gerald, detik berikutnya gadis itu langsung meminum obat dan meneguk air hangat itu.

Gerald menyentuh wajah Clarysa, ia menatap gadis di hadapannya itu dengan lekat. "Gue khawatir,Cha!"

Clarysa terdiam tak tau harus berkata apa. Namun, di detik berikutnya ia mencoba mencerna ucapan yang baru di lontarkan oleh laki-laki itu. Khawatir?

"Aku baik-baik aja, kamu nggak perlu khawatir," ucap Clarysa.

"Maaf Cha," ujar Gerald. Mendengar itu Clarysa pun langsung bergeming.

"Untuk?" Tanyanya.

"Semuanya," jawab Gerald. Laki-laki itu menyelipkan rambut kecil yang menutupi wajah Clarysa ke belakang telinga gadis itu. "Gue bodoh banget ya Cha?"

Clarysa terdiam, ia tak tahu harus berkata apa.

"Lo bisa benci sama gue Cha, Lo bisa marah sama gue dan lo juga bisa maki-maki gue kalau itu bisa meredam amarah Lo, gue memeng pantas untuk itu," ujar Gerald pada Clarysa.

"Bukannya kamu benci sama aku? Kenapa sekarang sikap kamu berubah kaya gini?" Tanya Clarysa jengah. "Sebenarnya, kamu yang sulit di pahami, atau aku yang bodoh sih, Ge?"

Gerald menggeleng, ia meraih tangan gadis itu dan menggenggam jemari gadis itu. "Gue salah! Gue minta maaf Cha, gue udah tau kejadian yang sebenarnya tentang foto itu, gue yang salah disini Cha. Lo boleh marah sama gue, Lo boleh benci gue, tapi tolong kasih gue satu kata maaf dari Lo Cha, gue mau kita mulai dari awal lagi."

"Kamu nggak perlu minta maaf, Ge! Kamu masih ingatkan sama kalimat kamu waktu itu? Semua tentang kita udah selesai. Kamu juga lebih milih Alin kan daripada aku? Jadi nggak seharusnya kita ingat-ingat yang udah berlalu," ujar Clarysa.

Gerald tak berkutik sama sekali.

"Aku udah mendingan, aku mau balik kelapangan," Clarysa membuka kompres tempel yang melekat di dahinya lalu menuruni brankar dan berniat meninggalkan ruangan itu.

GERALD (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang