ENAM BELAS : Please, Forgive Me. Love Me Again

31 8 0
                                    

Asa memesan banyak makanan di dalam kereta yang mereka naiki. Membuat Jaden terkekeh karena, Asa begitu lucu ketika makan dengan mulut penuh.

"Kamu bisa habisin ini semua, Sa?"

Asa mengangguk antusias, "Jangan remehin Asa! Kecil-kecil begini, Asa bisa makan banyak!"

"Hahahaha... Oke, deh."

Bohong.

Kak Daniel dan Kak David selalu jadi tempat sampah Asa tanpa banyak protes selama ini.

Asa menatap sekeliling dengan takjub. Datang ke negara impian ini dengan orang tersayangnya adalah impian yang Asa pikir tidak pernah terjadi. Damian telah pergi. Dunia Asa telah berhenti.

Tetapi kemudian Jaden datang lagi, memperbaiki arlogi Asa supaya dapat kembali bergerak. Yap. Bahkan jam dinding yang sudah mati, bisa berdetak sekali lagi.

 Bahkan jam dinding yang sudah mati, bisa berdetak sekali lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu happy nggak, Sa? Jalan-jalan dan menghabiskan waktu bareng aku kayak gini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu happy nggak, Sa? Jalan-jalan dan menghabiskan waktu bareng aku kayak gini?"

Asa menganggukkan kepala, "Happy. Happy banget selama gratis hehe.. "

Padahal tidak ada yang gratis. Asa membayar semua dengan harga diri Asa. Asa membayar semua dengan tubuhnya.

"Kalau aku ajak kamu pulang ke Indonesia, mau?"

Asa menatap mata Jaden dengan tiba-tiba. Makanan di mulutnya mendadak terasa pahit. "Kenapa?"

"Aku mau minta kamu ke ayah kamu, Sa."

"Kak Jaden tahu itu pasti tertolak."

"Kan keadaannya sekarang udah beda. Kamu nggak benci aku lagi 'kan, Sa?"

"Tetep aja papa nggak akan setuju, Kak. Obsesi papa buat jodohin Asa sama Kak Juan tuh besar banget. Besar sampai papa tega tampar Asa dan ngomong sesuatu yang bikin Asa sakit."

Utopia Vodca (re-write)Where stories live. Discover now