TUJUH BELAS : I Love You Too

19 5 0
                                    

Asa menghela napas panjang.

Ia lelah. Menunggu Jaden yang tidak kunjung pulang adalah sesuatu yang menyebalkan. Padahal pria itu pergi dengan helikopter pribadi miliknya. Bukankah seharusnya Jaden bisa pulang lebih cepat?

Masakan Asa sudah dingin dan ia pikir kelezatan rasanya berkurang banyak. Jadi Asa berinisiatif untuk menghangatkan makanannya.

"Biar kami bantu saja..."

Asa merasa canggung karena lima pelayan datang untuk membereskan meja dan menghangatkan makanan Asa.

"Sebenernya Asa bisa sendiri."

"Tidak apa-apa, Nyonya. Kami dibayar untuk meringankan pekerjaan nyonya." Ujar pelayan yang sama. Asa ingat. Namanya Angel. Dia seumuran dengan Jaden dan belum menikah. Sangat cantik. Asa heran mengapa dia mau bekerja sebagai pelayan? Dia cukup pintar juga karena merupakan lulusan dari Universitas di Australia. Ah... Mungkin Jaden menawarkan gaji yang tinggi.

"Benar. Ini tugas kami." Yang ini Anneth. Asa cukup dekat karena Anneth yang mengajari Asa memasak.

Asa benar-benar merasa senang karena dia tidak akan lelah. Tadi ia memasak, semua sudah disiapkan, sehingga Asa hanya memasukkan bumbu dan memasak di atas kompor. Orang-orang ini membantu Asa menyiapkan bumbu dan bahan-bahan. Kadang mereka memberi tahu Asa apa yang harus dilakukan Asa dan bumbu apa saja, sehingga masakan Asa akhir-akhir ini selamat.

"Kalau gitu, Asa mau nongkrong dulu di bawah ya. Nanti kalau Kak Jaden pulang, tolong suruh nyusul Asa."

"Baik, Nyonya."

Asa tersenyum. Kemudian mulai pergi dan menuruni tangga. Ruang koleksi alkohol Jaden adalah tempat favorit Asa.

"Itu Asa? Perempuan yang dulu akan menikah dengan adik Pak Jaden?"

"Iya benar."

"Damian itu anak angkat, ya?"

Langkah Asa berhenti sejenak ketika mendengar percakapan bodyguard Jaden. Mereka memang berjaga di rumah Jaden sejak awal. Tetapi beberapa waktu lalu, Jaden meminta mereka tidak di dalam rumah. Mereka diberi Jaden tugas untuk mengurus beberapa bar miliknya.

"Begitulah. Rumor katanya, Pak Jaden yang melakukan sabotase mobil Damian sampai kecelakaan."

Jantung Asa berdetak lebih cepat. Tangannya mengepal, mencoba berjalan untuk mendekati orang-orang tadi.

Iya.

Asa harap Asa salah dengar...

"Tapi wajar, sih. Damian tidak tahu terimakasih. Dia dipungut dan dididik supaya menjadi orang kuat. Menjadi penerus Godzilla bersama Jaden. Tetapi dia malah memilih jadi penyanyi yang seluruh dunia tahu. Itu benar-benar mengancam Godzilla. Terlebih..."

Air mata Asa jatuh. Kemungkinan Asa salah dengar hanya tersisa 7%.

"Hahaha... Saya tahu. Pak Jaden sudah mengusahakan banyak hal untuk Asa, tetapi Damian justru mabuk-mabukan dengan wanita asing di Korea."

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Sep 21, 2023 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Utopia Vodca (re-write)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon