23. We'll Be Like This

603 62 14
                                    

2 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 tahun kemudian.

Tepat pada bulan april dimana Tay sedang mengandung anak kedua. Klan Tantijibul terlihat bersuka cita ketika mendapatkan kabar bila Nyonya rumah mereka sedang mengandung. Kali ini keluarga kecil itu sedang piknik kecil-kecilan di taman belakang.

Bahkan Joseph sudah tumbuh menjadi balita yang sangatlah tampan. Bocah berusia 4 tahun itu sibuk bermain bola bersama sang Ayah.

"Oh, ambil." Time berusaha menjauhkan bolanya dari putranya. "Ambil. Ambil." Pria angkuh itu berlari kecil. "Ini."

"Uwahh..! Daddy, gendong?" Ucap Joseph sambil mengulurkan tangannya.

Time segera mengendong putranya dan mengayunkan layaknya pesawat. Lalu pria angkuh itu pun menurunkan putra kecilnya. Bahkan Joseph berlari sambil membawa bola.

"Daddy akan menangkapmu." Ucap Time pada Joseph yang berlari menjauhinya.

Hingga akhirnya pria itu berhasil menangkap tubuh Joseph. Bocah berusia 4 tahun itu hanya tertawa. Joseph hanya tertawa dan Ayahnya mencium pucuk kepalanya gemas.

"Hahaha... Seph, ingin Mommy." Ujar Joseph pada sang Ayah.

"Sudah?" Jawab Time.

Sementara itu di dekat tamanan bunga daisy, terlihat Tay yang duduk di atas kain pikniknya sambil membaca buku. Bahkan perutnya masih sangatlah rata. Lalu terlihat Joseph dan Time yang baru saja selesai bermain bola.

"Mommy..." Panggil Joseph bersemangat.

"Nah, itu Mommymu. Sekarang, cium Mommy, ya?" Bujuk Time pada putra kecilnya.

Joseph berlari sambil mendekati Ibunya dengan senyum yang lebar. Pria cantik itu segera menoleh dan melebarkan tangannya untuk memeluk putra kecilnya. Bahkan tahun ini Joseph sudah bersekolah di Pendidikan anak usia dini.

"Ahh... sayangku." Ucap Tay gemas pada putranya.

Pria kecil itu pun duduk sejenak di pangkuan Ibunya. Lalu beranjak pergi untuk bermain bersama beberapa pengasuh. Sebab Joseph balita yang mudah sekali bosan.

Kali ini hanya Time yang sibuk menemani istrinya. Bahkan tangan kanannya mengelus perut milik Tay dengan lembut. Setelah itu mencium pipi Nang Tantijibul dengan penuh cinta.

"Dad, ayo main lagi?" Joseph terlihat sangatlah bersemangat.

Namun sayangnya kali ini cuaca sedang tidaklah bersahabat dengan sangatlah baik. Tiba-tiba langit berubah menjadi sangatlah mendung.

"Ayo, Joseph. Kita masuk." Ucap Tay pada putranya sambil mengulurkan tangan. "Ayo, mana tanganmu."

Kali ini Time sedang membawa kain piknik dan dirinya serahkan pada pelayan. Lalu pria angkuh itu menyusuh anak dan istrinya.

Joseph dengan pintar segera keraih tangan Ayahnya. Lalu seketika kedua orang tuanya mengangkat tangannya dan dia terbang sambil tertawa. Tay yang melihat itu hanya berteriak bahagia dan tersenyum melihat putranya.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang