111. Shadow Lover

264 26 76
                                    

Para pegawai toko kue melakukan aktivistasnya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para pegawai toko kue melakukan aktivistasnya seperti biasa. Bahkan Porschay sibuk menata kue-kue yang akan di pajang di etalase. Tidak lupa rekannya yang sibuk menata biji-biji kopi ke tempatnya.

Porschay pun segera melihat kearah pintu toko roti. Sebab bila Macau berjanji akan datang berkunjung ke toko roti untuk membawa pesanan Nang Minor.

Jemari lentik milik pria cantik itu pun sibuk melayani para pelanggan yang datang. Dengan ramah dia tersenyum kearah anak seorang pelanggan dan memberikannya sebuah permen lollipop gratis di meja kasir.

"Hei, kamu sangat cantik?" Ucap Porschay sambil tersenyum. "Hari ini Phi memberimu hadiah." Lalu pria cantik itu pun memberikan permen lollipop.

"Terima kasih." Jawab anak kecil itu pada Porschay.

"Sama-sama."

Para pelanggan semakin banyak di toko roti tersebut. Bahkan Porschay harus di bantu temannya untuk menjaga kasir. Sebab Porschay tidak bisa harus menjaga kasir dan mengambil roti atau pun cake.

"Chay, biar aku yang menunggu kasirnya." Ujar gadis cantik bersurai kelam sebahu.

Porschay mengangguk. "Baiklah, terima kasih."

Tak berselang lama, Porschay pun seketika terdiam ketika melihat kearah pintu toko roti. Dirinya pun tidak sengaja menjatuhkan pencapit roti ketika melihta kedatangan Dee. Entahlah, tiba-tiba saja hati Porschay kerasa panas.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya salah satu rekan Porschay.

"Aku baik." Jawab Porschay.

Kali ini Dee sibuk memilih roti yang terpajang di etalase. Bahkan Porschay izin pergi ke toilet karena seragam kerjanya kotor terkena krim kue. Namun siapa sangka bila Dee cukuplah familiar dengan wajah Porschay.

Setelah itu pria cantik itu segera pergi ke kasir untuk membayar beberapa roti yang dirinya beli. Tidak lupa Dee bertanya tentang toilet pada sang penjaga kasir.

"Maaf, bisakah saya tahu ada dimana letak toiletnya?" Tanya Dee pada pengaja kasi toko roti yang baru saja memberikan paper bag belanjaannya.

"Ada di belakang sebelah timur dekat pintu menuju outdoor." Ucap penjaga kasir toko roti.

"Baik, terima kasih." Jawab Dee.

Hingga akhirnya, Dee segera pergi ke toilet untuk merapikan riasan dan pakaiannya. Namun siapa sangka bila dirinya berjumpa dengan Porschay. Kali ini Porschay pun segera membuka percakapan.

"Permisi, apa hubunganmu dengan Kim Kimhan Theerapanyakun?" Tanya Porschay tanpa basa-basi.

"Kami hanya partner kerja." Jawab Dee.

"Begitu, ya."

Iris mata Dee melihat kearah Porschay. "Lalu... kami dulu pernah satu universitas. Bahkan aku cukup familiar dengan wajahmu. Jadi, apakah aku boleh tahu hubunganmu dengan Kim?"

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang