Episode 4

2.2K 55 2
                                    


Liam yang ingin mendapat perhatian dari Ronal pun berpura - pura terjatuh dan pingsan, saat itu bara dan Ronal langsung panik Karena Liam pingsan.

Sedangkan abian hanya diam sembari mengernyitkan kening nya, Abian tau kalau Liam tidak mungkin pingsan karena Liam adalah orang yang kuat.

"Dasar caper ih!" Ucap Abian dalam hati.

Ronal pun menggendong tubuh Liam dan membawa nya ke UKS, sedangkan bara dan Abian mereka masih melanjutkan hukuman yang belum selesai itu.

"Kalo gak kuat bilang ya!" Ujar bara dengan sangat lembut kepada Abian.

"Iya emmmm.... Makasih udah peduli" ucap Abian dengan senyuman merekah.

Disisi lain Ronal yang masih setia menunggu Liam bangun pun merasa lega saat melihat Liam mulai membuka mata nya.

"Lo udah sadar?" Tanya ronal.

"Kepala ku pusing" ujar Liam.

Ronal pun memegang kepala Liam dan memijit nya perlahan - lahan, Liam pun tersenyum karena rencana nya telah berhasil.

Liam pun memegang tangan Ronal dan menatap Ronal dengan lembut, entah kenapa jantung Ronal menjadi seketika bergetar.

"Ronal sebenernya kamu serius gak sih sama hubungan kita?" Tanya Liam dengan mata yang berkaca - kaca.

"Aku beneran serius sama hubungan kita" ujar ronal sembari memegang pipi Liam.

"Kalo gitu ayo nikah!" Ucap Liam yang ingin sekali menjadi pasangan Ronal.

"Aku masih pengen belajar dulu toh kita gak mungkin nikah tanpa persiapan kan?" Ujar ronal.

Liam pun memalingkan tubuh nya dari hadapan Ronal dan dengan tegas Liam menyuruh Ronal untuk pergi dari hadapannya.

"Keluar dari sini" ucap Liam dengan lantang.

Ronal pun pergi keluar dari ruang UKS, Ronal berjalan kearah lapangan dan melanjutkan hukuman nya.

Bara dan Abian yang melihat Ronal seperti nya sedang bermasalah pun langsung mendekati nya dan menanyakan apa yang telah terjadi.

"Lo kenapa hah?" Tanya bara.

"Gak gue gak papa!" Ujar ronal.

"Kalo ada apa apa mending lu ceritain bro" ucap bara yang khawatir.

"Gue kan udah bilang kalo gue gak apa apa!" Ujar ronal dengan tatapan sinis.

Bara pun menarik tangan Abian untuk mundur karena bara tau kalau Ronal sedang sensi seperti ini ia tidak akan dapat mengontrol emosi nya.

*****

Pukul 16:30 WIB....

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Ronal, bara, Abian pun kembali kekelas mereka masing - Masing untuk mengambil tas mereka.

Saat masuk kekelas Abian langsung disambut oleh pelukan air mata dari Liam.

Abian yang menyadari kalau Liam menangis pun menjadi khawatir karena ia tidak tau apa yang telah terjadi dengan dirinya.

"Lo kenapa Liam?" Tanya Abian bingung.

"Gue benci! Gue benci Ronal hiks hiks!!" Rengek Liam yang masih menangis.

"Kenapa Ronal?" Tanya Abian.

"Gue kan minta nikah sama dia tapi ternyata dia gak mau nikah ama gue" ucap Liam dengan lirih.

Abian pun memeluk Liam dan menyuruh nya untuk berhenti menangis dan pulang, Abian dan Liam pun pulang.

Saat sampai di rumah ternyata kedua orang tua Abian belum pulang, saat itu dirumah hanya ada kakak dari Abian.

"Hay cantik!" Ujar kakak Abian sembari mencubit kedua dada Abian.

"Awww sakit kak" ucap Abian.

Kakak Abian pun tertawa dan pergi begitu saja, Abian pun pergi masuk kekamar nya, ia benar - benar tak suka dengan kelakuan kakak nya.

"Kenapa sih aku harus berduaan dirumah sama kak ragas" ujar Abian.

Karena tak ingin berduaan dengan kakak nya, Abian pun menelfon bara dan meminta bara untuk datang kerumah nya.

Bara yang saat itu sedang ingin melakukan hal itu pun tersenyum manis karena akhir nya ia punya kesempatan emas untuk melakukan nya.

Next?

Jangan lupa kasih saran, komen dan vote.

Ku lepas Keperjakaanku [M-PREG]✔️Where stories live. Discover now