Episode 38

301 5 0
                                    


[ 2 Minggu Kemudian ]

Abian menatap foto Steven dan Fero dengan senyuman, ia masih belum percaya kalau waktu sudah berjalan begitu cepat.

Pertemuan Abian dengan Steven dan Fero, sampai mereka sudah sebesar sekarang membuat Abian menjadi semakin takut kalau Kinanti dan vano akan melakukan hal yang membuat ia harus berpisah dari kedua anak nya.

Bara yang melihat Abian sedang termenung sendirian sembari menatap bingkai foto Steven dan Fero pun langsung memeluk Abian dari belakang.

"Mereka pasti baik baik aja kok kamu harus berpikiran positif" ujar bara dengan lembut.

"Aku cuma takut kalau ketenangan kita selama 17 tahun ini tiba - tiba hilang hanya karena Kinanti" ucap Abian meneteskan air mata.

Bara pun mencium bibir Abian dan mengeratkan pelukan nya, Abian pun tersenyum dan membalas ciuman bara dengan lembut.

"Cieeee....!" Ujar Kelvin yang membuat bara dan Abian menghentikan aktifitas mereka.

"Apa sih?" Ucap bara menatap sinis.

"Yang bener aja dong masa ciuman di ruang tamu ?" Tanya Kelvin sembari tertawa.

Abian dan bara hanya tersenyum lalu pergi kekamar mereka, sedangkan Kelvin ia hanya tersenyum sembari menatap kebawah.

Disisi lain Steven dan Fero beserta mahasiswa yang lain nya yang hari ini akan segera pulang kerumah mereka pun berkumpul di depan gerbang desa tempat mereka melakukan proker.

Lian menatap Riko yang akhir - akhir ini bersikap baik kepada dirinya, Lian tidak tau kenapa Riko dapat berubah menjadi seratus delapan puluh derajat seperti ini tapi ia senang karena Riko sekarang selalu berkata dengan baik kepada nya.

Steven yang melihat Lian tersenyum kearah Riko pun sedikit cemburu karena diam - diam Steven menaruh rasa terhadap Lian.

Sama seperti Steven ternyata Fero juga menaruh rasa terhadap Riko yang sekarang begitu dekat dengan Lian, ia sangat cemburu saat melihat kedekatan Lian dan Riko.

Riko yang saat itu merangkul Lian pun membuat hati Steven dan Fero menjadi sedikit mendidih, mereka berdua menjadi tidak fokus dan tidak mengetahui kalau buk Rengganis berada di belakang mereka.

"Kalian berdua ini kenapa?" Tanya buk Rengganis.

"DIAMMM....!" Teriak Steven dan Fero yang marah sembari melirik kearah suara itu.

Buk Rengganis menatap mereka berdua dengan tajam sembari tersenyum, sedangkan Steven dan Fero yang mengetahui kalau orang yang mereka teriaki adalah buk rengganis pun menjadi panik dan langsung meminta maaf kepada buk Rengganis.

Buk Rengganis yang sudah terlanjut tersinggung pun langsung menjewer telinga Steven dan Fero dengan kuat.

Semua mahasiswa yang melihat itu pun menertawai Steven dan Fero, Lian dan Riko mereka malah terlihat khawatir dan cemas kepada Steven dan Fero.

*****

Vano yang tertidur disamping Kinanti pun terbangun saat mendapati kinanti kejang - kejang.

Vano pun berlari keluar untuk memanggil dokter, beberapa suster yang mengetahui keadaan Kinanti pun langsung berlari keruangan Kinanti.

Dokter prince dan dokter bintang yang mengetahui hal ini pun langsung menyuruh para suster untuk menyiapkan alat.

Vano yang menunggu di luar ruangan pun terlihat sangat pucat ia sangat khawatir dengan keadaan Kinanti istrinya.

Vano yang sedang duduk sembari memegang kepala nya pun terdiam saat melihat Lee Ming berada di depan nya.

Vano menatap wajah Lee Ming yang tampak khawatir dengan nya, Lee Ming memeluk vano dan mengatakan kepada vano kalau kinanti pasti baik - baik saja.

Vano pun membalas pelukan Lee Ming dan meminta maaf karena telah mengkhianati cinta Lee Ming yang sangat tulus terhadap dirinya.

Lee Ming pun tersenyum dan mengatakan kalau masa lalu tidak perlu di ungkit - ungkit lagi sekarang Lee Ming mengerti bahwa cinta tidak selama nya harus memiliki.

Vano tiba - tiba terbangun dari tidur nya saat dokter prince membangunkan nya dan mengatakan kalau Kinanti telah meninggal dunia.

Seketika detak jantung vano berhenti berdetak, ia menatap tubuh Kinanti yang telah di tutup dengan kain putih.

Seketika tubuh vano ambruk jatuh kelantai, dokter prince dan suster - suster yang lain nya pun langsung mengerumuni vano.

*****

Abian yang sedang menyirami tanaman pun tersenyum saat sekelompok kupu - kupu beterbangan menghampiri nya.

Ia menyentuh salah satu kupu - kupu yang hinggap di tangan nya, saat menyentuh kupu - kupu itu hati abian malah menjadi sedih.

Ia tidak tau kenapa tapi ia seperti nya ikut merasa kesedihan seseorang, "apa ada salah satu keluarga ku yang kehilangan?" Ucap Abian dalam hati.

Disisi lain Riko yang baru sampai di rumah pun terdiam saat melihat banyak orang yang mengerumuni rumah nya dan saat Riko berjalan masuk kedalam hati nya seperti tersambar petir saat melihat ayah nya vano yang duduk di kursi roda dengan tangan dan mulut yang kaku seperti orang struk.

Dan hati Riko di buat tambah hancur saat melihat ibu nya Kinanti terbaring dengan tubuh yang sudah di tutup oleh kain.

"Aaaaaaa.....!" Teriak Riko menangis histeris dan langsung berlari memeluk jen4 jisah Kinanti.

Para pelayat menutup hidung mereka saat mencium bau busuk di daerah tubuh Kinanti, dan dari dalam mulut Kinanti keluar busa yang tak berhenti mengalir keluar.

"Buk! Buk! Itu kenapa ya kok m4ti nya kayak gini jangan - jangan kena 4zab lagi?" Ujar beberapa ibu - ibu yang merasa heran.

Alex yang datang kerumah ayah nya vano pun langsung memeluk adik tirinya karena alex mengerti perasaan adik tirinya.

Walau Riko adalah adik tirinya ia tetap menyayangi Riko seperti adik kandung nya sendiri, Deril yang ikut hadir bersama ragas dan Dion pun ikut menenangkan Riko.

Vano pun menangis saat melihat semua orang banyak yang perduli terhadap nya, ia kecewa pada dirinya sendiri karena ia terlalu di liputi oleh dend4m.

Ragas berjalan mendekati vano dan memeluk nya sembari memberikan semangat agar vano cepat sembuh.

Bersambung...

Ku lepas Keperjakaanku [M-PREG]✔️Where stories live. Discover now