Bab 3: Pembersihan

534 63 75
                                    

18 September 1946 
Istana Merdeka, Jakarta, Indonesia
07.00am

"Bung, kenapa bung Reza harus dipecat? Apakah bung tidak melihat kondisi dunia saat ini? Bung Reza adalah orang yang paling mengerti tentang geopolitik. Dia juga banyak berpengaruh kepada perekonomian negara dengan ide-idenya, kenapa dia harus dipecat dari jabatan panglima?

Militer sekarang bisa saja terpecah menjadi banyak faksi karena setiap organisasi di bawah ABRI akan memiliki kekuatan politik. Kondisi di negri ini akan semakin tak stabil tanpa Bung Reza menjaga keseimbangan kekuatan politik. Sudah benar dia berada di samping anda untuk memberikan pangawasan." Mohammad Hatta mencoba mempertanyakan kabar yang dia dapatkan kemarin malam kepada Soekarno saat mereka berjalan di lorong istana meredeka menuju ke ruang lobby.

"Hatta, aku tahu kalau kau sangat memperdulikan negri ini. Akan tetapi kasus kejahatan Reza akan semakin memperparah kondisi yang ada. Aku tidak bisa membiarkan seorang penjahat seksual berada di kursi pengawasan pemerintahan. Citra pemerintah akan rusak di hadapan rakyat. Dan juga karena pengatahuannya itu, dia bisa saja memanfaatkan kondisi pemerintah yang tidak stabil untuk mengkorup dana militer yang sangat penting untuk bangsa ini. 8% APBN bukanlah angka yang kecil." Ir. Seokarno mencoba untuk membenarkan perbuatannya.

"Tapi Bung, saya mendapatkan telepon sendiri dari Lee Ji eun yang dikatakan sebagai saksi mata sekaligus korban kalau dia masih perawan. Dia juga memberikan bukti melalui foto kalau dia 2 hari yang lalu diancam untuk memberikan kesaksian palsu oleh bawahan politikus." Hatta

"Hatta, sepertinya kau harus belajar untuk berpolitik sekali lagi. Kau tidak bisa mempercayai orang hanya dengan sekali lihat atau dengar saja. Bisa saja kalau Reza memerintahkan orang-orang itu untuk mengancam seorang perempuan lain untuk menyembunyikan sosok perempuan yang menjadi korban aslinya. Dia sangatlah pintar sekaligus licik kalau itu menyangkut hidupnya, dia tahu kalau dia akan dihukum mati di militer kalau melakukan tindak kejahatan di masa perang. Apalagi kejahatan seksual.

Jadi dia pasti melakukan trik ini untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan dan akan menggunakan orang lain sebagai penggantinya di penjara menggunakan skenario kondisi dimana pelaku ternyata bukan yang ini padahal yang ini sudah dipenjara. Begitu, dia sangat pintar dan licik layaknya rubah. Dan juga dia tidak dijuluki Devils hanya karena kekuatannya dan rekor pembunuhannya dalam perang. Otaknya juga sangat licin untuk menghadapi berbagai masalah. Ucapannya yang tidak mengerti politik bisa saja merupakan kebohongan sekarang ini karena dia sudah bisa mempelajari perpolitikan dengan sangat cepat menggunakan otaknya itu." Soekarno

"Kita juga tidak pernah tahu apakah kejadian itu asli atau bualan politkus semata. Kau juga tidak bisa mempercayai orang yang memberitahumu kabar tersebut karena kau tidak akan pernah bisa melihat apa niat di dalam hati mereka." Hatta

"Ini masih dalam fase penyelidikan, aku hanya ingin menjaga keseimbangan pengaruh saja. Karena itu aku mengangkat Soedirman yang sama terkenalnya untuk menjaga kenetralan ABRI. Kau tunggu saja kabar selanjutnya, setelah itu baru kita akan berbicara lagi." Soekarno

'Dia sudah tidak lagi seperti dulu. Sifatnya yang ingin mempertahankan jabatan dan meningkatkan kekuasaannya mulai terlihat jelas. Aku ingin mengundurkan diri, akan tetapi rakyat masih memerlukanku untuk mengawasinya. Kalau dia dibiarkan, negara ini akan menjadi negara monarki.' Hatta 

Kondisi ketidakstabilan politik di Indonesia tiba 9 tahun lebih cepat daripada sejarah aslinya. Reza sudah melihat tanda-tanda ini sejak akhir perang Asia-Pasifik. Karena itu Reza akan mulai bergerak dengan segera sebelum kondisi menjadi lebih parah.

Rumah Isvian, Malang, Jawa Timur
10.15am

Isvian terlihat sedang menunjukkan eskpresi terkejut saat mengangkat telepon rumahnya. 

Rise of Indonesian Devils In Parallel World: Shadow Era Season 2 [Slow Update]Where stories live. Discover now