Bab 18: War Addictive

245 35 12
                                    

18 Februari 1979
Perbatasan China-Vietnam, Sektor barat
09.12am

Reza yang baru saja datang di masa-masa serangan langsung dibangunkan oleh seorang prajurit yang memakai seragam kamuflase hutan dengan rompi anti peluru berkualitas tinggi.

"Pak, pak! Cepatlah bangun! Pasukan China semakin mendekat!"

Reza yang sedang berbaring di atas tanah karena baru saja dipindahkan ke masa lalu langsung terbangun. Reza melihat prajurit yang terlihat seperti prajurit TNI era 2000an tersebut dan dia mendengarkan suara ledakan.

'Sial, langsung dimulai saja.' Reza

Reza langsung bangun dan Reza mendapati kalau dia membawa senapan AK-101 bersamanya yang memiliki peluru standar NATO. Tanpa banyak berkomentar Reza langsung menuju ke sebuah pos pertahanan sederhana yang telah dibangun oleh pasukannya yang ternyata dalam laporan Raphael-san bernama kompi ke-11 'Shadow Company' yang beranggotakan 100 orang sukarelawan asal Indonesia yang telah kehilangan status kenegaraan asal mereka, sehingga mereka dimasukkan ke dalam satuan resmi Republik Rakyat Vietnam.

"Njir, jadi komunis aku sekarang." Reza

Reza melihat dengan mata tajamnya kalau ada beberapa prajurit China yang bersenjatakan Type 56 dan membawa tank Type 59. Reza bersiap-siap dengan meriam PV-1110 dengan memegang pelurunya. Salah satu prajurit Shadow Company melihat Reza memegang peluru meriam.

"Pak, tugas anda seharusnya menggunakan sniper dan memilihkan target serangan,bukan mengisi peluru." 

"Oh ya lupa." Reza

Reza dan prajurit tersebut langsung bertukar posisi dan Reza memegang senapan SVD Dragunov yang telah dilengkapi dengan laser inframerah untuk membantu menandai posisi target bagi awak meriam. Para prajurit Shadow Company yang semuanya menggunakan seragam dan peralatan canggih dari masa depan langsung bersiap-siap di berbagai posisi untuk memperluas jangkauan tembak.

'Raphael-san, apa misi pasukan ini?' Reza

<Membunuh sebanyak mungkin musuh hingga mereka mundur karena kerugian besar. Dan bertahan selama mungkin di dalam pertempuran menggunakan amunisi yang diambil dari bekas serangan pasukan Vietnam terhadap pasukan China.>

'Jadi misinya adalah merampok konvoi logistik pasukan China dan bertahan selama mungkin dengan hasil rampokan amunisi tersebut. Misinya sungguh sederhana namun sangatlah berat.' Reza

<Tenang saja master, saya bisa mengubah peluru dengan kaliber yang berbeda menjadi peluru yang sesuai dengan senjata pilihan master.>

'Baiklah, mari kiat bersiap akan orang-orang ini.' Reza

Seorang prajurit China yang berbaris melihat ke arah Reza dan Reza yang telah menyiapkan jarinya di dalam cincin pelatuk langsung menarik pemicu serangan.

*Dor

Peluru Reza melesat dan prajurit China yang menatap ke arah Reza langsung terbunuh setelah peluru menembus kepalanya seketika. Para prajurit China langsung berwaspada dan pasukan Shadow Company langsung membuka serangan mereka setelah Reza memulai serangan.

*Drrrrt! Drrrrt! Drrrrt!

"Bidik posisi pasukan mereka  yang paling padat. Sedikit ke kiri di belakang kuda hitam itu. Tembak."

*Boom

Peluru PV-1110 langsung melesat dan meledakkan beberapa prajurit China dan melukai beberapa diantaranya karena fragmentasinya. Seorang prajurit Shadow Company yang memakai senapan mesin M60 mengarahkan senapannya ke seekor kuda yang membawa suplai medis.

*Dor dor dor dor

*Ngriiiiik

Kuda tersebut langsung terjatuh dan menumpahkan semua isi kotak obatnya yang membuat beberapa prajurit China berusaha mengemasi kembali obat-obatan tersebut. Akan tetapi mereka yang berusaha mendekati kotak obat langsung ditembaki oleh pasukan Shadow Company yang menggunakan AK-101 yang akurasinya lebih baik dari Type 56 mereka.

Rise of Indonesian Devils In Parallel World: Shadow Era Season 2 [Slow Update]Where stories live. Discover now