🍁ELEVEN🍁

407 25 0
                                    

°°°

"Kita akan berbuat apapun agar Queen Black Moon bisa bahagia dan tidak menjatuhkan air mata, karena itu akan membuat kami turun tangan"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kita akan berbuat apapun agar Queen Black Moon bisa bahagia dan tidak menjatuhkan air mata, karena itu akan membuat kami turun tangan"

~Black Moon~

🍂

Malam tadi, Alena tidak jadi balapan karena adanya Edgar. Ia hanya menyaksikan Edgar balapan dengan orang.

Ia sudah berada di rumah diantarkan oleh Edgar. Untung saja dion dan riri tidak ada di rumah, jadi ia tidak akan di marahi dan di siksa oleh mereka.

Liona, dirinya sudah tidur terlebih dahulu karena di suruh oleh Alena.

Sekarang, ia tengah duduk di meja makan untuk makan karena lapar. Ia masak mi instan.

"Mama sama ayah bakalan kembali sayang sama aku gak ya?" Gumam Alena tanpa di sadari.

"Kapan sih mama sama papa sayang sama Alena, Alena pengen ngerasain kasih sayang mereka. Karena udah lama Alena gak mendapatkan kasih sayang mereka" Ucapan Alena membuat dirinya menurunkan air mata dari mata nya. Ya iya dari mata, kalo dari hati namanya perasaan chuakssssss💘

🍂

Alena berangkat bersama Bianca dan Laura, karena Edgar tidak bisa menghantarkan nya karena ada urusan.

Setelah sampai, mereka berjalan beriringan dengan canda tawa. Mereka itu perempuan yang populer di SMA ARIESTA.

Saat mereka ingin masuk ke sekolah, terdengar suara motor Edgar. Sontak Alena tersenyum lalu menoleh ke belakang, akan tetapi senyum itu pudar waktu ia melihat Edgar membonceng chika.

Hati nya di tusuk oleh ribuan pisau tajam yang sudah di asah. Kata nya ada urusan, tapi kenapa ia malah berangkat bersama chika?

Bahkan kali ini, ia sudah berusaha mungkin untuk memendam emosi dan air mata nya.

Dengan cepat, ia meninggalkan Bianca dan Laura yang mematung melihat sahabat nya itu.

"ALENA TUNGGU!!" Teriak Bianca dan Laura.

Alena pergi ke toilet dan menutup pintu nya. Ia menangis di sana, ia dikhianati oleh kekasih sekaligus sahabat yang ia kenali jauh dari pada chika.

Ia melihat jarum pentul yang menancap di seragam nya. Ia mengambil lalu tersenyum getir.

"Yah, Selfharm aku kambuh deh. Maaf ya hehe, tapi kamu yang buat selfharm aku kambuh" Ucap Alena sembari menggoreskan jarum itu ke tangan nya.

ALENA [END]Where stories live. Discover now