🍁TWENTY SEVEN🍁

292 19 0
                                    

°°°

"Kapan ayah sama mama bisa ngertiin kondisi aku? Luka aku belum sembuh loh yah, kok udah ditambah lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan ayah sama mama bisa ngertiin kondisi aku? Luka aku belum sembuh loh yah, kok udah ditambah lagi?"

~Alena

🥀🥀🥀

Sebelum tes visum, orang tua Alena di hubungi oleh Edgar agar segera datang ke rumah sakit. Ia hanya sendirian di ruangan itu, sementara anggota Black Moon be
sama Laura dan chika menunggu di luar.

Lelaki itu menceritakan semua nya apa yang terjadi pada Alena sampai apa yang Alena takutkan melihat dia.

Alena tengah duduk di kursi roda dan menghadap ke arah jendela. Ia menatap ke luar jendela yang terlihat jalanan dan bangunan besar.

"Alena!" Panggil seorang pria paruh baya

Dia, dion. Lelaki itu menghampiri Alena bersama Istrinya dan liona serta Cia.

PLAK!!!

Bukannya pelukan seorang ayah yang Alena dapatkan, melainkan tamparan keras yang kembali menyambut pipi nya setelah satu hari tanpa tamparan itu.

"MALU-MALUIN KAMU!! PAPA BELA-BELAIN KERJA DEMI KAMU SAMA KAKAK KAMU SEKOLAH, TAPI KENAPA KAMU KAYAK GINI ALENA? KAMU NGEJALANI?!!" Bentak Dion.

"Papah sadar gak sih, aku itu korban pa! Aku korban, bukan aku yang nyerahin diri aku! Aku juga gak mau kayak gini!! AKU GAK MAU PA! AKU GAK RELA DIRUSAK SAMA COWOK BAJINGAN ITU!!!" Teriak Alena yang mulai diiringi tangisan sangatlah putri

Liona menatap Alena dan memeluk adiknya itu dengan lembut dan air mata yang berjatuhan di pundak Alena.

"Maafin kakak, dek. Kakak gagal jaga kamu, kakak tau kamu korban" Pelukan hangat liona yang sangat Alena rindukan.

"Gapapa kak. Kakak gak gagal jagain Alena, yang gagal jagain Alena itu adalah diri Alena sendiri" Ucap Alena

Riri menarik tangan putri sulungnya agar menjauh dari Alena. Liona sontak menjauh dari Alena karena tarikan sari riri.

"JANGAN KAMU BAWA-BAWA ANAK SAYA BUAT JADI KAYAK KAMU!!! SAYA MENYESAL MELAHIRKAN KAMU ALENA!!" Teriak Riri

"Mama pikir aku juga mau? Kalo bisa milih, aku gak mau dilahirin ma. Aku mau mati saat aku ada dikandungan mama aja" Ucap Alena

"APA-APAAN OM, TANTE? ANAK NYA LAGI DEPRESI DAN KALIAN MALAH MENAMBAH LUKA ALENA? ORANG TUA MACAM APA KALIAN HAH?!!!" Bentak Edgar yang sedari tadi mendengar dialog keduanya.

ALENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang