🍁SIXTEEN 🍁

310 18 0
                                    

°°°

"Hidup kayak gini aja capek, apalagi hidup sendirian"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup kayak gini aja capek, apalagi hidup sendirian"

~Alena

🍂

Sore hari, Alena tengah berada di pantai sendirian sambil menikmati indah nya senja.

"Kata langit aku itu senja nya langit, tapi mungkin sekarang aku benalu nya langit" Ucap Alena dengan tersenyum getir.

Tak terasa, setetes air mata jatuh dari kelopak mata nya. Ia membiarkan air mata itu untuk jatuh.

"Maafin aku ya kak, aku nge bentak kakak. Aku cuman mau kakak benci biar nanti kakak gak ngerasa kehilangan. Maaf" Lirih Alena

Alena segera bangkit dari duduk nya, ia membersihkan rok sekolah nya yang terkena pasir pantai.

Setelah itu, ia pun pergi dari sana untuk pulang ke rumah nya.

Setelah tiba di rumah, Alena menautkan alis nya saat melihat mobil orang tua nya.

Mungkin riri dan dion sudah pulang dari luar negeri. Ia hanya acuh, tidak peduli dengan semua itu.

Alena masuk dan mengucapkan salam. Riri dan dion, serta liona membalas salam Alena.

"Dari mana aja kamu? Baru pulang jam segini, liat dong kakak kamu, baru pulang udah beres-beres!" Banding riri dengan julid.

Alena menatap mereka dengan malas, serta Cia yang berada di sisi dion.

"Kenapa dia ada di sini?" Tanya Alena

"Dia keluarga baru, jadi kamu harus anggap dia sebagai adik kamu sendiri" Ucap dion

"Oh, anak pungut" Ucap Alena

Dion menatap Alena dengan tajam lalu menghampiri nya dengan wajah yang memerah.

PLAK!!

"KAMU BERANI MENGATAI ANAK SAYA HAH? SAYA TIDAK PERNAH MENGAJAR KAN KAMU SEPERTI ITU ALENA!!!!!" Bentak dion.

Alena yang sempat menoleh pun menatap dion dengan terkekeh "iya, ayah emang gak pernah ajarin Alena karena ayah gak pernah mau ngertiin perasaan Alena. Anak kandung ayah itu Alena bukan cia!! Alena gak suka dibanding-bandingin, Alena gak suka ayah!!" Ucap Alena mengeluarkan unek-unek nya.

Dion pun diam seribu bahasa mendengar penuturan sangat anak.

"Kata ayah dulu aku itu princess nya ayah, tapi kenapa ayah kayak gini. Kenapa ayah nyiksa alena, ayah yang ngajarin Alena banyak hal, tapi ayah malah tampar, pukul, cambuk Alena. Alena gak mau dilahirin kayak gini yah" Lirih Alena dengan mata yang mengeluarkan air mata.

ALENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang