#2 - LUCID DREAM

5 1 0
                                    

     Setibanya Gascar dan Netanya di ruang kantor, Masyur sudah menatap keduanya dengan tatapan yang sinis. Tatapan yang tidak bisa diketahui secara pasti hendak menyimbolisasikan apa, namun yang jelas, ada kesan tidak terpuaskan yang tertaut di dalam hati sang kepala Suaka Satwa.

     "Kalian beruntung hadir tepat waktu, atau tidak kalian memaksa saya untuk marah lagi," ujar Masyur. Masyur kemudian mempersilakan Gascar dan Netanya untuk duduk, lalu setelahnya memulai pembicaraan dengan serius. "Kalian tahu apa yang akan dilangsungkan di Suaka Satwa dalam beberapa hari yang akan datang?" tanya Masyur.

     "Tidak, Pak. Apakah mungkin Jenderal Umasou atau Kapol Pasifika yang datang?" balas Netanya. Sementara itu, Gascar mencurigai bahwa kepala negara yang akan datang secara langsung ke Suaka Satwa. Ia menilai, biasanya, kalau bukan untuk hal yang memiliki tingkat kepentingan kritikal seperti ini, tidak akan Masyur mengundang stafnya, apalagi Netanya yang juga memiliki posisi yang penting. 

     "Apa mungkin presiden akan mengunjungi Suaka Satwa kita yang indah ini, Pak?" tanya Gascar kepada Masyur.

     "Bagaimana kamu bisa tahu?" balas Masyur kepada Gascar heran.

      "Saya merasa biasanya Bapak tidak akan mengundang kami seperti ini untuk rapat apabila tidak untuk hal yang penting sekali," sontak Gascar menjawab.

       "Ada benarnya Suaka Satwa masih menampung dirimu sejak sebelum kepemimpinan diserahkan kepada pemerintah hingga saat ini," Masyur kembali menjawab. Masyur kemudian segera melanjutkan pembicaraannya. "Sepertinya saya tidak perlu menjelaskan terlalu keras, karena baru saja Gascar menyampaikan apa yang sekiranya saya utarakan di dalam kesempatan yang baik ini," ia berkata. "Sekretaris Bapak Ero pagi tadi mengirimkan faksimil kepada saya, menginformasikan bahwa presiden akan mengunjungi Suaka Satwa dalam lima hari lagi. Eh? Apakah lima hari? Ia direncanakan datang berkunjung hari Sabtu, dan hari ini adalah hari... Senin... oke, seharusnya saya tidak salah lagi." ia menambahkan.

     Sontak, hal itu membuat Netanya dan Gascar bertanya-tanya. Mereka tentu tahu pasti, Pak Ero tidak pernah satu kali pun mengunjungi Suaka Satwa. Biasanya, hanya pemuka agama yang ia kunjungi. Narasinya sih, untuk menjaga harmonisasi beragama di Rimbatopia. Namun, pada akhirnya, keduanya mencurigai secara berat, segala aktivitas itu dilakukan hanya untuk menyokong dan memberikan magnet kepada sebagian besar umat di negara itu agar memilihnya kembali sebagai presiden di Pemilihan Umum Rimbatopia selanjutnya. Pemilihan umum itu akan dilaksanakan satu tahun lagi.

      "Apakah ada tujuan tertentu Pak Ero hendak datang ke sini, Pak?" tanya Gascar kepada Masyur. Masyur hanya menggelengkan kepala. "Ya, mungkin? Namun kemungkinan besar sih tidak sampai ke situ." jawabnya.

       Di sisi lain, Netanya kemudian teringat bahwa salah satu stafnya di divisi humas sempat menceritakan kepada Netanya di pagi hari bahwa ia memimpikan sesuatu yang aneh. Nama staf itu adalah Amanda. "Ada satu staf saya, Amanda, pagi ini menceritakan sesuatu yang aneh. Sesaat setelah briefing pagi saya pimpin dan saya tutup, ia menemui saya. Ia menceritakan kepada saya bahwa ia mengalami lucid dream. Saya sempat menanyakan kepadanya, maklum, karena saya tidak paham..." 

      Di tengah Netanya menjelaskan, Masyur kemudian menyelak. "Sebentar, lucid dream? Kenapa bisa mirip dengan salah satu judul lagu yang terkenal itu..." 

      "Ah, Bapak mah! Saya lagi tengah ngejelasin, entar lupa saya mau ngebahas apa lho," balas Netanya kesal dan tegas. "Intinya ya begitu, saya awalnya kan tidak paham, apa yang Amanda maksud sebagai lucid dream. Kemudian, saya berkonsultasi dengan psikolog pribadi saya. Ia mengatakan bahwasanya lucid dream artinya memiliki pengendalian penuh atas mimpi kita sendiri. Singkat cerita, Amanda bermimpi bahwa ia sedang membuat konten TikTok untuk akun resmi taman kesayangan kita, Suaka Satwa, di ruangan kantor humas. Namun, tiba-tiba, pintunya diketok. Amanda yang sedang berkonsentrasi mendadak menggerutu karena jadi terpecah fokusnya. Baru ingin menegur, eh, ternyata yang datang adalah Pak Ero beserta paspampres yang tidak terhitung jumlahnya. Amanda juga menceritakan, di dalam situasi tersebut, ia juga sampai berlari dan melompat-lompat laksana orang gila. Ya, ia tahu bahwa ia bukan orang gila, namun di kejadian tersebut, di dalam mimpi dan keadaan tidur yang tengah memproyeksikan mimpi semacam itu, ia malah menginstruksikan kepada dirinya untuk melompat dan berlari di tempat. Ia kemudian menutup dengan menceritakan kepada saya, entah mengapa hal seperti itu bisa ia bulat untuk lakukan dan mimpikan," Netanya menjelaskan kepada Masyur dan Gascar.

    "Itu mimpi yang jelas saja unik namun menegangkan di saat yang bersamaan," Gascar membalas sambil masih dengan ekspresi muka yang mencerna apa yang baru diceritakan Netanya. Masyur, di sisi lain, berusaha untuk mengambil amanat-amanat penting dari mimpi Amanda tersebut dan menyampaikan kepada Gascar dan Netanya untuk makan siang dahulu dan kembali lagi nanti untuk membahas finalisasi demi sukses dan lancarnya kunjungan Pak Ero ke Suaka Satwa.

     "Ada yang sepertinya mau saya diskusikan dengan kalian selepas mendengar kesaksian dari Amanda, staf Netanya itu. Namun, mengingat ini sudah jam 1 siang, silakan kalian mengambil bekal ataupun mengunjungi kafetaria. Kita makan dahulu, setelahnya jam 2 kita akan ketemu lagi di sini," tutup Masyur.

Secercah Harapan di Suaka SatwaWhere stories live. Discover now