#6 - GASCAR MENYELAM DI BIKINI BOTTOM

7 1 1
                                    

      Di Suaka Satwa, tidak semua hewan adalah hewan darat. Ada kalanya, Gascar harus menemui pimpinan fauna laut dan memerlukan kemampuan menyelam yang tidak main-main. Sehingga setelah Gascar menemui pimpinan dari siamang, harimau, singa, macan tutul, orangutan, tapir, kerbau, unta, gajah, burung, hingga koala, ia langsung mengambil pakaian selamnya dan bergerak cepat menuju ke laut buatan.

     Laut buatan itu diberi nama Bikini Bottom. Sudah tentu bahwa nama tersebut diambil karena pengelola sebelumnya sangat suka menyukai menonton dua kartun. Pertama, Oggy and The Cockroaches. Sementara itu, yang kedua adalah Spongebob Squarepants. Di dalam laut buatan tersebut tentu saja tidak ada Spongebob atau Tuan Krusty yang asli. Kendati demikian, ada replika dari seluruh tokoh animasi cilik tersebut di dalam laut buatan.  Selain itu, pimpinan bangsa kepiting dinamai Reddy, berasal dari kata Red dan Krusty, seperti warna Tuan Krusty di dalam animasi, dan pimpinan bangsa bintang laut dinamai Patricia; bukan Patrick karena kebetulan ia perempuan.

     Memang luar biasa obsesi dari pengelola sebelumnya. Sayangnya, pemerintah sebagai pengelola di zaman sekarang tidak terlalu mementingkan hal itu. Padahal, jika dilengkapi dengan cruise atau canoe, misalnya, akan menambah daya tarik wisatawan untuk membayar lebih dan menikmati fasilitas bahari itu. Hal ini juga akan turut berdampak kepada peningkatan pendapatan dan persentase perekonomian dari sektor pariwisata.

     Oke kembali lagi, Gascar pun akhirnya tiba di pesisir laut. Gascar kemudian diantar menggunakan speedboat oleh tim yang menjaga di area sana untuk menuju ke tengah laut. Kemudian, Gascar pun "cyur", menyelam ke dalam laut.

     Ia pun melaksanakan diskusi dengan tiga pimpinan satwa. Dua pimpinan yang dimaksud sudah dijelaskan sebelumnya; bintang laut dan kepiting. Sementara itu, satunya lagi adalah bangsa pisces atau ikan-ikanan. 

     Seluruh diskusi berjalan dengan baik, hanya saja tantangan yang dihadapi ada dua. Pertama, ketika harus bertemu dengan ikan-ikan laut dalam, pencahayaan sangat kurang sehingga Gascar kesulitan untuk bisa melihat setiap satwa secara jelas dan memastikan bahwa saat di dalam laut minim pencahayaan itu ia sedang berbicara dengan ikan yang berasal dari spesies apa. Kedua, arus laut kala itu cukup keras, sehingga ia malah kebanyakan berteriak ketimbang mengintensifkan diskusi.

     "AAHH... arusnya terlalu kencang. Ulangi apa yang kau sampaikan tadi, Tuan Reddy, boleh?" begitu adalah gambaran dari apa yang dihadapi oleh Gascar tadi, kurang lebihnya. Setelah seluruh diskusi dilakukan dan melakukan analisis, Gascar menemukan sebuah benang merah bahwa seluruh hewan merasa perlu diadakan diskusi lebih lanjut untuk menyatukan visi-misi semua bangsa satwa dan mempertegas harapan dari Suaka Satwa demi kesejahteraan seluruh komponen biotik yang ada di dalam ekosistem. 

    Oleh karena itu, Gascar kemudian kembali ke ruangan kantornya; tentu dilakukan setelah ia selesai mandi dan menggunakan parfum wewangian alami. Ia membuka aplikasi Microhard Work dan memulai membuat dokumen baru. Setelah melakukan copy paste desain dedaunan yang ia dapatkan dari internet, ia memulai menuliskan undangan dan menyesuaikan desain agar proporsional.

      Awal-awalnya, ia merasa masih sanggup untuk dikerjakan. Namun, setelah melalui sekitar 17 undangan, mulai ia merasa lelah. "Haih, seandainya aku memiliki sekretaris."

    Kendati sempat merasa lelah, ia tidak menyerah. Seluruh pekerjaan tetap ia selesaikan. Dan, pada akhirnya, setelah semuanya mumpuni dan setelah ia cek semuanya sudah baik dan sesuai harapan, ia langsung mengirimkan blast kepada seluruh pimpinan satwa secara daring bahwa esok sore akan diadakan pertemuan wajib antara Gascar dengan seluruh pimpinan satwa di Balai Suaka Satwa. Sebagai tambahan informasi, di Suaka Satwa, selain ada kotak pos secara fisik, setiap spesies satwa dilengkapi dengan sebuah telepon faksimil.

    Gascar pun beristirahat dan akhirnya sore keesokan hari pun tiba.

Secercah Harapan di Suaka SatwaWhere stories live. Discover now