#12 - SEBUAH FABEL

2 0 0
                                    

     Sesampainya di dalam ruangan kantor dan setelah Gascar mandi, Gascar pun kemudian segera berinisiatif untuk menyusun nota kesepahamannya. Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, seluruh pimpinan hewan di Suaka Satwa telah menuturkan poin-poin keberatan yang mereka alami dan menuntut agar ada perbaikan yang segera demi kesejahteraan kebun binatang nomor satu di Rimbatopia itu.

      Lupa diceritakan kalau Gascar adalah orang yang juga cukup ambisius dan visioner. Saking visionernya, ia sampai memikirkan bagaimana dokumen kesepakatan ini, apabila efektif, dapat berdampak secara baik dan maksimal hingga tahun 2035, bahkan 2075. Gascar ingat bahwa saat ini adalah tahun 2023, sehingga ia harus membuat prospektus untuk 12 dan 52 tahun.

     Ia segera membuka telepon genggam dan menelepon Netanya untuk datang ke dalam ruangan kantor dan membantunya. "Halo Netanya, bantulah aku di sini. Aku sedang menyusun nota kesepakatan dari seluruh spesies penyusun ekosistem Suaka Satwa."

     Sekitar 10 menit kemudian, Netanya pun tiba di dalam ruangan kantor Gascar. Keduanya kemudian segera melanjutkan pengerjaan dokumen itu.

     "Begini, Gascar. Aku paham niat baikmu. Tetapi, menurutku, ada baiknya kalau kamu juga menyusun sebuah himpunan untuk penguatan solidaritas dan tenggang rasa di sini, Suaka Satwa," ujar Netanya.

     "Maksudnya bagaimana?" tanya Gascar.

     "Ya intinya kamu bisa membuat sebuah klub, sekarang ini. Klub ini bisa kamu namakan sebagai Himpunan Reformasi Suaka Satwa, Himpunan Arah Lebih Baik, atau apapun itu. Aliansi semacam ini bisa membuat orang-orang dengan visi-misi sama akan dapat saling memperkuat argumentasi dan kebutuhan satu sama lain," Netanya menjawab.

      "Hmm, kalau kamu bilang begitu. Saya jadi ingat sesuatu, Tania. Apakah kamu tahu cerita kawanan semut dan gajah?" balas Gascar.

     "Iya, tentu saya tahu. Gajah yang kalah bukan? Telinganya digigit dan itu berhasil karena setiap individu semut memiliki visi-misi yang sama untuk mengalahkan gajah dan bersatu-padu untuk menggigit telinganya," Netanya kembali menjawab.

     "Ya, kau benar. Sekali lagi, Anda be...nar. Kebulatan tekad itulah hal yang paling penting, tetapi..." tutur Gascar.

     "Apa kendalanya kali ini? Kamu tidak tahu di dalam dokumen harus dimulai dengan kata apa? Karena dalam beberapa kejadian itu kebiasaan burukmu?" tanya Netanya.

      "Bukan. Aku ragu apakah kebulatan tekad akan bisa terus dipertahankan sampai 2075 nanti," Gascar kembali membalas. Ia begitu khawatir. Dari ekspresinya kelihatan tidak yakin. Begitu pun dari intonasi yang dihasilkan dari pita suara miliknya itu.

     "Apa-apaan kamu ini? Jangan terlalu pesimis, cobalah optimis. Saya bukan bermaksud untuk menggurui kamu, namun jika seperti ini terus, mau sampai kapan kemajuan akan kita raih?" Netanya membalas dengan tegas.

     "Ya kalau menurutku, mungkin selama dua, empat tahun akan bisa seperti itu. Paling baik juga tujuh tahun atau delapan. Namun, setelah itu, arahnya gimana? Jika tidak diteruskan lagi?" gerutu Gascar.

      Kedua pegawai di Suaka Satwa itu terus saja berdebat. Sayangnya karena hal-hal seperti ini, pekerjaan belum mereka selesaikan. Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul delapan. Empat jam lagi, hari sudah berganti. Di mana letak kemajuan mereka dengan kondisi yang demikian; apa hasil konkret yang dapat dibaca, yang dapat dipahami oleh Presiden Ero nantinya?

Secercah Harapan di Suaka SatwaWhere stories live. Discover now