- XXIX -

10 0 0
                                    

Vey terus menyisir jalanan Ohio yang cukup ramai. Tak henti-henti nama Gav ia teriakan dan bertanya pada beberapa orang. Walaupun hari hampir menjemput malam, tapi gadis itu masih tetap bersikukuh ingin menemukan Gav.

"Gav, kenapa kau selalu seperti ini?" Ia bermonolog dengan perasaan kacau. Kesabaran di hatinya kini sudah diujung tanduk menghadapi sosok pria yang berhasil menjadi cinta pertamanya.

Vey memutuskan untuk tetap melanjutkan pencarian. Ia harus tahu secepat mungkin kenapa Gav selalu melarikan diri darinya.

Tapi sebelum itu, dering dari ponsel di saku celananya berhasil mengurungkan langkah gadis tersebut.

"Halo?"

" .... "

"Iya, benar."

" .... "

"Ah, Pak Trevor. Bisa, Pak."

" .... "

"Iya, baik. Saya segera ke sana sekarang. Terima kasih, Pak."

Vey bergeming sejenak, ia masih ingin menemukan Gav, tetapi wawancara dengan Trevor tidak bisa ia tinggalkan. Dengan susah payah ia berhasil menyita sedikit waktu seorang desainer perhiasan ternama, maka ia harus menghargai hal tersebut sebaik mungkin.

"Taksi!"

Akhirnya gadis tersebut memilih menemui Trevor dibandingkan mencari keberadaan Gav yang entah ada di mana.

🐚🐚🐚

"Xio, kenapa Gav belum pulang juga. Ini sudah hampir malam."

Seperti biasa, Mitc mengeong tidak karuan mengkhawatirkan sang majikan.

"Mungkin dia bekerja lembur," timpal Xio yang sedang memberi makan ikan di danau tepat di samping rumahnya.

"Apa kau yakin? Atau mungkin dia berusaha mendekati gadis itu lagi? Apa sesuatu terjadi pada Gav?"

Xio menghela napas seraya menggendong kucing itu. "Mitc, kumohon buanglah rasa kekhawatiranmu yang berlebihan itu. Gav pasti bisa menjaga diri."

"Hatiku selalu tidak tenang jika tidak bersama Gav." Mitc menelungkupkan wajahnya. Detik berikutnya tiba-tiba hewan tersebut menengadah seketika, membuat Xio sedikit terkejut.

"Ada apa?"

"Apa kita beritahu saja gadis itu, tentang siapa dan apa yang terjadi pada Gav sekarang?"

Xio memicing. "Apa aku tidak salah dengar? Itu bisa membahayakan Gav dan juga klan kita!"

"Tapi setidaknya dengan begitu, Vey akan menjahui Gav dan mau tidak mau Gav pasti menerima perlakuan Vey yang tidak menyukainya. Pada akhirnya mereka akan saling menjauh. Itu kabar baik bagi Gav, karena ia tidak akan berubah menjadi siluman lagi," oceh Mitc penuh percaya diri.

"Dan kau akan terus seperti ini di saat Gav nanti jatuh cinta lagi? Jika benar, maka secara tidak langsung idemu ini sama saja dengan membeberkan rahasia kita, keberadaan Klan Bawah Tanah terancam. Orang-orang akan semakin banyak yang mengetahui tentang kita. Aku tidak setuju. Seharusnya yang kau pikirkan bukan cuma Gav, tapi semua makhluk yang ada di klan kita juga."

Kucing itu melompat lemas saat mendengar bentakan dari Xio. "Asal kau tahu, Gav segalanya bagiku," ucapnya parau sembari melenggang.

"Ck, kucing itu selalu saja emosional jika menyangkut Gav. Semakin lama perasaannya sudah seperti manusia saja." Xio hanya bisa menggelengkan kepala.

🐚🐚🐚

Penampilan Vey sudah tampak jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebentar lagi wawancara dengan Trevor akan dimulai dan disiarkan secara langsung. Maka ia tidak boleh tampil buruk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVIGHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang