⁰³-Pantas kau Jatuh hati

33 9 3
                                    

Kata dilan, cemburu itu hanya untuk orang-orang yang kehilangan rasa percaya diri nya. Dan yah, sekali lagi aku kehilangan rasa kepercayaan diri ku, saat melihat langsung dia yang di sebut bahagia mu memang sempurna. "

Tertulis, Yodya.

……

Ragnala Yodya Tohpati. Mahasiswa urutan ke enam dalam daftar siswa berprestasi. Siswa yang masuk dalam falkultas Kimia dan sains, itu memang cukup populer. Walau mahasiswa Beasiswa, Yodya selalu bisa mempertahankan nilai-nilai nya, dia juga terlihat aktif pada organisasi yang dia himpun. Tak heran, banyak juga perempuan yang tertarik dekat dengan lelaki Yogya itu. Akan tetapi, semua itu ada sisi yang tak terlihat semua orang.

"Gak usah sok populer. Mentang-mentang banyak yang suka, Lo jadi besar kepala ya?" Ujar Ridya sombong.

"Kalau emang gue yang lebih populer gimana?"

Mendecih, Ridya menatap Yodya bengis, "Posisi kita beda jauh. Sekali ngomong aja gue bisa buat beasiswa Lo di cabut, Yodya!"

"Lucu banget Lo, bajingan. Cuman karena adek Lo gue tolak, Lo jadi musuhin gue?"

Danuar Ridya Algabta, Mahasiswa falkultas Kedokteran. Semenjak ia menolak gadis bernama Hana Algabta, lelaki itu selalu saja mencari-cari cara agar terlibat masalah dengan nya. Terhitung sudah lima kali dalam semester empat ini.

Perkelahian kali ini di mulai kala Yodya tengah menunggu Kama di depan gedung falkultas Kedokteran. Tadi nya ia memang hanya akan menunggu lelaki nya. Tetapi saat tengah menunggu, yang ia lihat adalah Ridya-mencium paksa salah orang gadis. Terlihat jelas bahwa gadis itu berusaha memberontak.

Marah? Tentu saja. Melihat air mata gadis itu langsung bisa membuat Yodya terbakar emosi. Berawal dari menolong gadis itu, berujung saling adu tonjok seperti saat ini.

"Cih, gue gak pernah perduliin posisi Lo ya Bangsat! Lo kira gue gak mampu bayar uang kuliah seandai nya beasiswa gue di cabut? Cih, kalau itu kejadian juga gue gak masalah, otomatis kan gue jadi bebas. Lo gak akan bisa ngancem gue lagi?" Kekeh Yodya.

Bugh!

Tadi rahang nya yang menjadi sasaran Ridya, kali ini hidung mancung nya lah yang ikut terkena imbas nya. Membuat pekikan heboh mahasiswa yang berkerumun, termasuk Kina-gadis yang di tolong nya- ia ikut menarik Yodya agar menghentikan perkelahian nya. Kedua nya bahkan tak saling mengenal. Ragnala Yodya Tohpati-hanya sebatas nama saja Kina tahu, mengingat Yodya adalah salah satu mahasiswa berprestasi yang sering sekali di bicarakan mahasiswa lain.

Mengetahui fakta bahwa Pemuda itu yang menolong nya, jujur Kina merasa tersanjung.

"Udah-jangan berantem lagi. Ini bukan urusan lo juga-

"Lo diem. Gue juga tau ini bukan urusan gue! Tapi, ini orang di diemin makin bangsat! Gue benci liat anjing yang semena-mena!"

"Tapi-

"Wah-wah, ternyata Lo nolak adek gue karena Lo lebih tertarik sama cewek modelan jalang gini?. Cocok sih. Yang satu bangsat, yang satu jalang"  intrupsi Ridya tersenyum miring.

Yodya menoleh, menatap Ridya remeh, "Oh, cewek yang Lo katain jalang itu, nolak buat Lo cium ya? Lo bahkan gak selevel sama sekelas jalang.."

"Bajingan!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tak ada yang berani melerai. Kedua nya  terlihat menyeramkan dengan amarah masing-masing. Meski begitu, tak banyak dari mereka malah mengeluarkan ponsel untuk merekam perkelahian antar kebanggaan kampus.

Bukan Kuasa KuWhere stories live. Discover now