IX. True Game, Start

48 4 13
                                    

Seulas senyum penuh kepuasan terukir di wajah lelaki yang duduk di atas singgasana emas itu. Apa yang membuat laki-laki yang juga mengenakan jubah emas dengan lambang matahari besar di dada tersebut senang? Jawabannya tertera pada sebuah layar transparan yang ada di depannya. Pada layar itu terdapat sebuah data dengan grafik yang terus menunjukkan peningkatan.

"Bagaimana, Yang Mulia? Apakah anda puas dengan kerja saya?" berkata seorang laki-laki yang duduk bersimpuh di depan si jubah emas. Seorang laki-laki dengan penampilan yang teramat nyentrik, ramai, warna-warni. Rambutnya memiliki tujuh warna serupa pelangi, lalu jasnya ada tiga belas warna, celananya sembilan warna serta lima warna pada sepatunya. Pokoknya benar-benar ramai dan warna-warni.

Si jubah emas yang dipanggil Yang Mulia itu memiringkan kepalanya dan menopangnya dengan salah satu tangan. "Tidak salah kali ini aku memilihmu sebagai game master, Loki. Drama yang kau sajikan di Asrama 300DC benar-benar membuat para penonton senang," kata si jubah emas kemudian.

"Khukhukhu..., sungguh suatu kehormatan bagi saya yang rendah ini bisa mendapat sanjungan dari Yang Mulia Atum si dewa penguasa delapan galaxi," sahut si pria warna-warni alias Loki.

"Namun, Yang Mulia, sebenarnya saya tidak banyak melakukan apa-apa. Saya hanya memasukkan anak-anak yang menurut saya menarik saja ke dalam asrama. Dan siapa sangka anak-anak itu justru dapat menarik anak-anak menarik lainnya untuk masuk ke asrama dan drama pun tercipta dengan sendirinya," berkata lagi Loki.

"Dasar bocah nakal, rupanya kau pandai juga menjilat." Dewa Atum kembali menegakkan kepalanya. "Lalu, apa yang akan lakukan selanjutnya pada asrama 300DC. Apakah kau tetap akan membiarkan drama ini berlanjut?"

"Khukhukhu ... " Loki bagkit berdiri. "Cukup sudah dramanya, Yang Mulia. Sekarang waktunya game yang sesungguhnya dimulai. Sudah saatnya menunjukkan pada mereka apa itu asrama 300DC yang sesungguhnya."

Loki merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Dan khusus untuk tujuan itulah aku sengaja memanggil mereka, para awaken, untuk membuat acara ini makin meriah."

"Awaken?" Dahi Atum berkerut.

"Mereka adalah orang-orang dari masa lalu yang aku panggil kembali dari tidur tenang mereka," Loki menjelaskan.

"Hmmm ... , menarik sekali. Jadi, siapa orang-orang yang kau panggil itu?"

"Khukhu ...." Loki menurunkan kedua tangannya lalu melipatnya ke belakang. "Pertama, ada kapten unit pertama dari Shinsengumi, Okita Souji. Kedua, ratu ilmu hitam dari zaman Kerajaan Daha, Calon Arang. Kemudian, sang pendiri Kerajaan Goguryeo, Jumong. Selanjutnya adalah seorang ahli strategi dari zaman samkok, Zhuge Liang. Dan yang terakhir, merupakan pangeran kejam dari Wallachia, Vlad Dracula atau Vlad si penyula."

Loki kembali merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Dengan bantuan kelima orang ini, aku yakin Asrama 300DC akan sangat-sangat meriah serta menjadi acara paling disukai di lebih dari 10.000 galaxi! " seru pria nyentrik itu dengan penuh semangat.

Sementara itu di tempat terpisah, di sebuah ruangan yang seba putih, sebuah ruangan tanpa pintu dan jendela, lima orang manusia, terdiri dari satu prempuan dan empat laki-laki, duduk melingkar mengelilingi meja bundar yang tepat berada di pusat ruangan. Si prempuan memiliki paras teramat cantik dengan kulit sawo mayang yang terlihat eksotis. Sementara busana berwarna hitam yang dikenakannya merupakan pakaian adat Jawa kuno, yang mana cuma menutup sampai bagian dada saja. Di lehernya turut menggantung selembar selendang berwarna kuning dan rambutnya yang digelung dihiasi dengan untaian bunga melati. Namun, siapa sangka, si prempuan cantik ini, dulunya adalah dedengkotnya ilmu hitam yang paling ditakuti di seluruh tanah Jawa. Calon Arang itulah nama prempuan tersebut.

Duduk di samping kanan si prempuan, adalah seorang pria dengan kumis melintang yang memakai mantel berbulu putih serta topi panjang berbentuk kerucut merah marun. Semasa hidupnya, pria berkumis tersebut dikenal sebagai seorang yang sangat sadis. Si penyula, itulah sebutan untuk pria itu dulu. Dialah Vlad Dracula dari Wallachia.
Sementara yang duduk di sisi kiri Calon Arang merupakan seorang pria berwajah oriental yang mengenakan baju zirah berwarna biru dengan corak naga. Di belakang punggung si pria oriental ini mengantung busur panah beserta anak panahnya yang jumlahnya ratusan. Pria ini tak lain dan tak bukan adalah raja pertama Kerajaan Goguryeo, Jumong.

ASRAMA 300 DC (SEASON 2)Where stories live. Discover now