6

20.5K 1.4K 44
                                    

Siang harinya...

Visha sudah berada di restoran Louise tempat biasanya dia makan malam bersama dengan Rafael, dia memakai dress hitam dan rambutnya di gerai begitu saja. Sudah 15 menit dia menunggu Rafael tapi pria itu belum datang juga.

"Itu dia." Ucap Visha menatap Rafael yang masuk ke restoran.

Rafael sedikit tertegun melihat Visha tampak begitu cantik, biasanya gadis itu tidak pernah secantik ini. Sedangkan Visha sendiri hanya diam saja.

"Kenapa terlambat?aku sudah menunggumu 15 menit di sini." Ucap Visha menatap datar Rafael yang duduk di depannya.

"Maaf,tadi aku sedikit punya urusan makanya aku baru datang." Ucap Rafael gugup.

"Aku sudah memesan makanan untuk kita." Ucap Visha.

"Terima kasih, sayang." Ucap Rafael.

Tidak lama kemudian pesanan mereka berdua tiba, pelayan itu menghidangkan menu spaghetti bolognese di meja.

"Terima kasih." Ucap Visha.

"Sama-sama." Ucap pelayan itu.

Pelayan itu meninggalkan tempat meja Visha dan Rafael,saat mereka berdua makan tiba-tiba ponsel milik Rafael berdering.

"Angkat telponnya,siapa tahu penting." Ucap Visha.

Rafael mengangkat telponnya dengan begitu gugup karena Marbella yang menelponnya.

"Halo." Ucap Rafael.

"Sayang, kamu di mana?" Ucap Marbella.

"Jangan mengganggu saya, karena saya sedang makan siang bersama kekasih saya." Ucap Rafael.

Tut

Rafael memutuskan telepon sepihak dengan Marbella, sedangkan Visha hanya diam saja.

"Siapa?" Ucap Visha menatap Rafael.

"Klien ku." Ucap Rafael.

"Penting?" Ucap Visha.

"Tidak,ayo lanjutkan makan lagi." Ucap Rafael.

"Hm." Gumam Visha.

"Sayang,kamu cantik sekali." Ucap Rafael.

Visha menghentikan makannya dan meletakkan sendok dan garpu nya di piring,dia menatap kearah Rafael.

"Benarkah?" Ucap Visha.

"Iya, sayang." Ucap Rafael.

Visha terkekeh kecil mendengar ucapan Rafael, omongan pria di hadapannya begitu sangat manis namun sayangnya dia tidak tertarik.

"Kenapa, sayang?" Ucap Rafael.

"Tidak ada." Ucap Visha kembali melanjutkan makannya.

Ting

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel milik Rafael,pria itu pun membaca isi pesan tersebut.

My love

Sayang,aku merindukanmu. Ayo kita berkencan.

Baiklah,aku akan menemui mu dan mengajak mu berkencan.

"Sayang,aku ada urusan penting dengan klien. Maaf ya aku harus pergi." Ucap Rafael pura-pura merasa bersalah.

"Hm." Gumam Visha.

Rafael mencium dahi Visha dan meninggalkan tempat itu, sedangkan Visha mengambil tisu dan menghapus ciuman Rafael.

"Virus." Gumam Visha.

"Ternyata ada seorang gadis cantik sendirian di sini, perlu di temani?" Ucap Xannon duduk di depan Visha.

Visha memutar bola mata malasnya melihat Xannon tiba-tiba berada di depannya, dia malas berurusan dengan pria itu.

"Apa mau mu,tuan Xannon?" Ucap Visha.

"Hanya menemani mu saja." Ucap Xannon.

"Aku tidak tahu kalau papa sahabat ku orangnya seperti ini." Ucap Visha.

"Apakah Briana sering membicarakan tentang saya?" Ucap Xannon.

"Setiap hari, sehingga kepala ku pusing mendengarnya." Ucap Visha.

"Apakah pria tadi kekasih mu?" Ucap Xannon.

"Bukan urusanmu,tuan Xannon." Ucap Visha beranjak dari tempat duduknya.

Tapi tiba-tiba Xannon menarik tangan Visha sehingga gadis itu tidak sengaja menabrak dada bidang Xannon.

"Kenapa menarik ku?" Ucap Visha menatap Xannon dengan menengadah karena tinggi dirinya hanya sebatas dada bidang pria itu.

"Tidak ada." Ucap Xannon menatap Visha.

Visha ingin mencakar wajah datar Xannon namun sayangnya pria itu menahan tangannya.

"Saya akan menunggumu menerima tawaran itu dan saya akan terus mengejar anda agar bisa menerimanya." Ucap Xannon.

"Aku tidak akan pernah menerima nya dan itu dalam mimpi mu kalau aku menerimanya." Ucap Visha datar.

"Saya tidak terima penolakan dan saya akan terus memaksa mu untuk menerima tawaran ini." Ucap Xannon datar.

"Dasar pria tukang paksa." Ucap Visha.

Visha menginjak kaki Xannon dengan high heels nya namun pria itu tidak melepaskan gadis tersebut.

"Kamu tidak bisa bebas semudah itu,nona Visha." Ucap Xannon.

Visha menahan amarahnya,gadis itu memejamkan matanya dan dia mencium bibir Xannon.

Cup

Xannon terkejut melihat Visha mencium bibir nya, melihat pria itu mulai lengah. Visha meninggalkan tempat itu dan dia cepat-cepat masuk ke dalam mobil. Sedangkan Xannon benar-benar terkejut dengan aksi Visha namun setelah itu dia terkekeh kecil.

"Sangat menarik, sepertinya dia pantas menjadi istri saya. Apalagi Briana sangat dekat dengannya,tidak salahnya untuk menikah lagi." Gumam Xannon.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sedangkan di tempat Visha, gadis itu merutuki aksinya yang mencium bibir Xannon. Dia benar-benar terpaksa melakukan itu agar bisa bebas dari Xannon.

"Aku harus menjauh dari pria itu, dia benar-benar tidak baik untuk ku. Astaga Visha kenapa kamu bodoh seperti tadi?" Gumam Visha.

"Kamu harus tenang Visha,jangan memikirkan hal itu lagi. Sebaiknya kamu harus fokus pada keluarga mu untuk membalas dendam." Lanjutnya.

"Tapi aku tidak bisa melupakan kejadian tadi, apakah ada orang yang melihat kami?semoga saja tidak,huwaa kenapa aku ceroboh sekali. Semoga saja aku tidak berurusan dengan pria itu lagi."

Namun sayangnya Visha bernasib malang karena Xannon sudah tertarik pada dirinya.

TBC...


REINKARNASI VISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang