17

12.9K 950 30
                                    

Keesokan harinya...

Di mansion D'Alston...

  Visha sedang memasak untuk makanan sarapan pagi, gadis itu memasak sup ikan,ayam panggang,dan tumis capcay. Tapi tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang dan orang tersebut tidak lain adalah Xannon.

"Mas." Ucap Visha.

"Selamat pagi, sayang. Masakan apa yang kamu buat?" Ucap Xannon.

"Selamat pagi juga,mas. Aku memasak sup ikan, ayam panggang, dan tumis capcay." Ucap Visha.

"Sepertinya enak." Ucap Xannon.

"Kamu belum pernah makan masakan ini?" Tanya Visha.

"Belum pernah, sayang. Kami hanya makan steak saja." Ucap Xannon sambil meletakkan kepalanya di pundak Visha.

"Mas,geli." Ucap Visha.

Xannon tertawa kecil mendengar ucapan Visha namun dia masih tetap meletakkan kepalanya di pundak calon istrinya.

"Jangan menggangguku sedang memasak." Ucap Visha.

"Aku masih ingin memelukmu, sayang." Ucap Xannon semakin mengeratkan pelukannya.

"Nanti masakan ku bisa gosong." Ucap Visha.

"Kamu bisa masak lagi." Ucap Xannon.

Visha pasrah dengan Xannon,gadis itu memasak dengan begitu tenang dan cekatan.  Briana berniat ingin mengambil air minum ke dapur tapi dia tidak jadi ke dapur karena melihat papa nya sedang bucin dengan calon mama sambungnya.

"Astaga, apakah aku kuat melihat kebucinan papa? Tapi aku cukup senang melihat papa bisa bahagia seperti ini,tidak sia-sia aku membawa Visha ke mansion waktu itu." Gumam Briana.

"Kak." Ucap Brian yang menatap kakaknya yang sedang mengintip Xannon sedang bermesraan dengan Visha.

"Ssst...diam Brian." Ucap Briana.

Brian mengangguk kepalanya dan dia menatap kearah Xannon yang sedang bermesraan dengan Visha di dapur,dia tersenyum tipis melihat papanya bahagia seperti itu.

"Papa tampak begitu bahagia ya,kak." Ucap Brian.

"Iya, Brian. Saat papa dan mama belum berpisah, papa tidak sebahagia ini. Tapi saat papa bersama Visha,papa tampak begitu bahagia." Ucap Briana.

"Tapi kalau papa dan mama tidak menikah,kita berdua tidak akan ada di dunia." Ucap Brian.

"Aku tahu, Brian." Ucap Briana.

Briana dan Brian menatap diam melihat Xannon dan Visha sedang bermesraan di dapur, bahkan sesekali pria itu mencium pipi gadis tersebut.

"Lepaskan dulu,mas. Aku harus menghidangkan makanan di atas meja makan." Ucap Visha.

"Baik, sayang." Ucap Xannon.

Xannon melepaskan pelukannya dari Visha dan dia duduk di kursi makan, sedangkan Visha menghidangkan masakannya di atas meja makan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Siang harinya...

Di Graylen Company...

Visha tiba di perusahaan milik Xannon, gadis itu memakai kemeja biru dan rok hitam sebatas lutut. Gadis itu masuk ke dalam perusahaan,semua orang di sana menunduk kepala mereka karena Xannon sudah memberitahu mereka bahwa Visha akan datang berkunjung.

"Di lantai berapa ruang kerja mas Xannon?" Ucap Visha menatap kearah resepsionis.

"Di lantai 50, nona Visha." Ucap resepsionis itu.

"Terima kasih." Ucap Visha.

"Sama-sama, nona Visha." Ucap resepsionis sambil tersenyum tipis.

Visha masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai 50, melihat calon istri Xannon sudah masuk ke dalam lift. Semua orang mulai membicarakan Visha gadis yang baik dan ramah,pantas saja Xannon menyukai gadis itu.

Ting

Visha tiba di lantai 50 dan dia keluar dari lift,gadis itu berjalan menuju ke ruang kerja Xannon. Tapi saat dia ingat masuk,dia melihat Edward berada di depan pintu.

"Apakah mas Xannon ada di dalam?" Tanya Visha .

"Dia ada di dalam, nona Visha." Ucap Edward.

Visha masuk ke dalam ruang kerja pribadi Xannon, gadis itu melihat seorang wanita yang berdandan menor sedang menggoda Xannon. Namun pria tersebut tidak menghiraukan sektretaris nya,dia fokus pada berkas-berkas di atas meja kerjanya.

"Mas." Ucap Visha.

Xannon langsung menatap kearah calon istrinya dan dia tersenyum lembut, sedangkan Renata sektretaris Xannon menatap tidak suka melihat Visha.

"Siapa kamu?kenapa kamu memanggil pak Xannon dengan sebutan mas?" Ucap Renata tidak suka.

"Aku calon istrinya." Ucap Visha datar dan berjalan menghampiri Renata.

"Cih,mana mungkin kamu calon istri pak Xannon?aku yakin pasti kamu hanya menginginkan harta pak Xannon saja." Ucap Renata.

Dor

Visha menembak kepala Renata dengan sekali tembakan sehingga wanita itu meninggal dunia seketika, sedangkan Xannon bertepuk tangan dan memeluk calon istrinya.

"Luar biasa, sayang." Ucap Xannon.

"Kalau aku tidak membunuhnya maka dia semakin mengelunjak." Ucap Visha.

"Aku senang kamu bisa membunuhnya,aku akan memanggil Edward untuk membereskan semuanya. Ayo kita makan siang ke restoran." Ucap Xannon.

"Ayo." Ucap Visha.

Xannon dan Visha keluar dari ruang tersebut, mereka berdua melihat Edward masih berada di samping pintu ruang kerja Xannon.

"Edward, tolong bereskan ruang kerja ku. Buang mayat wanita itu ke kandang buaya,sudah beberapa hari mereka belum di beri makan. Aku akan makan siang bersama Visha." Ucap Xannon.

"Baik,tuan besar." Ucap Edward.

"Ayo, sayang." Ucap Xannon merangkul pinggang Visha.

Xannon dan Visha meninggalkan tempat itu sedangkan Edward menatap kepergian keduanya, baru kali ini dia melihat tuan besarnya tampak begitu bahagia bersama Visha.

"Nona Visha benar-benar sudah mengubah hidup tuan besar, sepertinya nona Visha di takdirkan bersama tuan besar. Semoga saja mereka berdua selalu hidup bahagia selamanya." Gumam Edward.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.


REINKARNASI VISHAWhere stories live. Discover now