7

19.5K 1.3K 24
                                    

Malam harinya...

Di mansion D'Alston...

Xannon mengumpulkan kedua anaknya di ruang keluarga,Briana penasaran apa yang ingin di bicarakan oleh papanya sedangkan Brian Aldeson D'Alston hanya diam saja.

"Jadi katakan apa yang ingin papa bicarakan kepada ku dan Brian." Ucap Briana menatap Xannon.

"Papa berniat akan menikah lagi." Ucap Xannon datar.

"APA!?" Teriak Briana terkejut mendengar papanya berniat akan menikah lagi.

"Papa jangan bercanda,aku tidak mau punya mama sambung yang bertingkah laku seperti seorang jalang." Lanjutnya Briana.

"Katakan siapa nama calon istri mu,papa." Ucap Brian datar.

"Alexia Visha." Ucap Xannon datar.

"APA!?" Teriak Briana terkejut mendengar ucapan papanya yang berniat ingin menikah dengan sahabatnya.

"Papa,tidak bercanda kan?dia sahabat ku lho,pa. Tapi tidak apa karena aku menerimanya kalau dia menjadi mama sambung ku." Lanjutnya.

"Sejak kapan papa suka bercanda, Briana?" Ucap Xannon.

"Jadi dia sahabat kak Briana?kalau begitu aku juga menerimanya." Ucap Brian.

"Papa senang kalian menerima keputusan papa." Ucap Xannon.

"Jadi kapan kalian akan menikah? apakah Visha sudah tahu hal ini?" Ucap Briana.

"Dia tidak tahu, tapi papa akan mencoba untuk mendekatinya." Ucap Xannon.

"Dia sudah punya kekasih, pa. Namanya Rafael Smith." Ucap Briana.

"Kamu tenang saja karena papa bisa mengurusnya, apalagi dia adalah calon mama sambung kalian. Papa bisa mendapatkan apa yang papa inginkan, apalagi gadis seperti sahabat mu itu sangatlah langka." Ucap Xannon.

"Iya,dia sangat langka. Dia selalu membantuku di saat aku minta bantuan,dia juga menyayangi ku." Ucap Briana.

"Kakak beruntung memiliki sahabat seperti kak Visha." Ucap Brian.

Briana terkejut mendengar Brian yang berbicara begitu hangat padanya padahal biasanya Brian selalu berbicara begitu dingin padanya.

"Kamu tidak demam,dek?" Ucap Briana.

"Aku tidak demam,kak." Ucap Brian.

"Mulai sekarang kalian berdua harus menjaga calon mama sambung kalian." Ucap Xannon.

"Baik,papa." Ucap Briana dan Brian.

Briana dan Brian sejak kecil sudah di ajarkan ilmu bela diri agar bisa menjaga diri mereka sendiri, Xannon melatih mereka dengan keras. Briana tumbuh menjadi gadis yang datar dan dingin tapi saat bersama Visha,dia menjadi manja pada sahabatnya. Sedangkan Brian datar dan dingin kepada semua orang termasuk keluarganya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di apartemen Rose...

Visha sedang berada di balkonnya sambil menatap bulan di langit malam,malam ini tampak begitu cerah karena bintang-bintang bertaburan di sana.

"Malam yang indah tapi hidup ku tidak seindah ini, luka yang mereka torehkan begitu dalam sehingga berbekas." Gumam Visha.

"Mereka harus menderita,iya mereka harus menderita. Tapi sebelum itu aku harus membuat rencana yang matang." Lanjutnya.

Tiba-tiba ponsel Visha berdering,gadis itu pun mengangkat telponnya karena Briana menelponnya.

"Ada apa?" Ucap Visha.

"Lagi apa?" Ucap Briana di sebrang sana yang tampak begitu bahagia.

"Menatap bulan,tampaknya kamu begitu bahagia malam ini." Ucap Visha.

"Iya,aku sangat bahagia sekali malam ini." Ucap Briana.

"Apa kamu di marahi papa mu tadi pagi?" Tanya Visha.

"Papa tidak memarahi ku tapi menceramahi ku karena tidak ijin padanya saat mau menginap di apartemen mu." Ucap Briana cemberut.

"Makanya lain kali minta ijin dulu pada papa mu kalau mau menginap di apartemen ku." Ucap Visha.

"Ngomong-ngomong besok sibuk tidak?" Tanya Briana.

"Tidak, memangnya kenapa?mau pergi ke salon?" Ucap Visha yang mengerti maksud Briana.

"Iya,temani aku ke salon. Aku ingin potong rambut." Ucap Briana.

"Jemput atau tidak?" Ucap Visha.

"Aku yang akan menjemputmu besok." Ucap Briana.

"Jam berapa?" Tanya Visha.

"Jam 8 pagi." Ucap Briana.

"Hm." Gumam Visha.

"Kalau begitu udah dulu ya telponnya." Ucap Briana.

Tut

Visha memutuskan telepon sepihak dengan Briana,gadis itu masuk ke dalam kamarnya dan tidak lupa dia mengunci pintu balkonnya.

Tapi tiba-tiba ponsel Visha berdering, gadis itu penasaran siapa yang menelponnya dengan terpaksa dia mengangkat telponnya.

"Siapa?" Ucap Visha datar.

"Halo nona Visha." Ucap Xannon.

"Kau?dari mana kau mendapatkan nomor ku?" Ucap Visha.

"Kamu tidak perlu tahu." Ucap Xannon.

"Jadi katakan apa mau mu?" Tanya Visha.

"Saya hanya menelpon saja dan kamu sekarang sedang apa?" Ucap Xannon.

"Aku ingin tidur." Ucap Visha.

"Kalau begitu tidurlah dengan nyenyak,nona Visha." Ucap Xannon.

Tut

Visha melempar ponselnya ke kasur dan gadis itu tidak percaya kalau Xannon bisa mendapatkan nomor teleponnya.

"Tahan amarah mu, Visha. Jangan mempedulikan pria itu, sebaiknya kamu segera tidur apalagi besok Briana akan mengajakmu ke salon." Gumam Visha.

Visha memejamkan matanya dan dia pun tertidur pulas.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion D'Alston...

Xannon duduk di kasurnya sambil tersenyum menyeringai,dia tidak sabar untuk bertemu dengan Visha besok hari. Apalagi tidak sia-sia dia meminta nomor telepon gadis itu kepada Briana.

"Dia sangat cantik kalau sedang marah ataupun kesal,dia benar-benar gadis yang menarik." Gumam Xannon.

Xannon menatap foto Visha di galeri ponselnya,dia mendapatkan dari data pribadinya. Gadis itu tersenyum manis ke arah kamera.

"Saya akan membuat mu jatuh cinta kepada saya,nona Visha." Gumam Xannon.

Xannon mematikan ponselnya dan dia memejamkan matanya lalu tertidur pulas.

TBC...

REINKARNASI VISHAWhere stories live. Discover now