19

12K 872 19
                                    

Malam harinya...

Mata-mata Xannon sudah tiba di mansion Drew, mereka mengerjakan tugas yang diberikan oleh Visha, mereka menabur beberapa obat bius di dalam setiap makanan dan minuman.

"Apakah sudah selesai?" Tanya Bella.

"Sudah siap." Ucap mereka.

"Bagus, rencana ini harus berjalan dengan lancar karena nona Visha mempercayai kita." Ucap Bella.

"Hm." Gumam mereka.

"Ayo kita kembali bekerja sebelum ada yang mencurigai kita." Ucap Bella.

"Baik." Ucap mereka.

Mereka pun kembali bekerja agar tidak ada yang mencurigai mereka.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion D'Alston...

Visha sekarang sedang menatap kearah keluarga D'Alston yang baru saja tiba di mansion,dia terkejut melihat mereka datang malam ini. Xannon terkekeh kecil melihat Visha yang sepertinya masih terkejut.

"Keluarga ku memang seperti ini, sayang." Ucap Xannon.

"Jadi dia yang bernama Alexia Visha?dia benar-benar gadis yang cantik." Ucap mama Xannon.

"Bukan cuma cantik saja, Visha ini gadis yang menarik." Ucap Xannon tersenyum lembut kearah Visha.

"Berapa usiamu, Visha?" Tanya papa Xannon.

"20 tahun." Ucap Visha sedikit gugup.

"Jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya Nevan adik pertama Xannon.

"Setelah masalah ini selesai, karena malam ini puncaknya. Benar begitu, sayang?" Ucap Xannon.

"Iya,mas." Ucap Visha.

"Cepatlah menikah, apalagi Briana dan Brian sudah seharusnya memiliki seorang adik. Mama juga ingin menggendong anak kalian nanti." Ucap mama Xannon.

Visha tersipu malu mendengar ucapan mama Xannon, sedangkan Briana menahan tawanya tapi meskipun begitu dia memang menginginkan seorang adik.

"Mama,jangan berbicara seperti itu. Lihat calon istri ku tersipu." Ucap Xannon memegang tangan Visha dengan lembut.

"Sayang, jangan berbicara seperti itu. Lihat calon menantu kita jadi malu." Ucap papa Xannon.

"Apakah kalian berdua tidur satu kamar?" Tanya Clarissa istrinya Nevan.

"Tidak,kami tidak satu kamar." Ucap Visha.

"Benarkah?" Ucap Clara istrinya William.

"Aku melihat ada bekas merah di leher calon kakak ipar." Ucap William adik kedua Xannon.

Visha langsung tersipu malu mendengar ucapan William, Xannon berdehem sedangkan semua orang di sana hanya menggeleng kepalanya.

"Ingat,kalian berdua tidak boleh melangkah lebih jauh. Kalian berdua belum sah menjadi suami istri." Ucap mama Xannon.

"Itu benar." Ucap papa Xannon.

"Tapi dengan begitu aku bisa cepat mendapatkan seorang adik,Oma." Ucap Briana.

Visha menginjak kaki Briana sedangkan Briana hanya cengengesan dan meringgis sedikit, sedangkan mama Xannon hanya menghela nafasnya melihat tingkah laku cucu perempuannya.

"Sakit, mommy." Ucap Briana.

"Mommy." Ucap mereka yang berada di sana kecuali Xannon, Visha, dan Brian.

"Iya,aku akan memanggil Visha dengan panggilan mommy. Papa dan Brian juga sudah menyetujuinya." Ucap Briana.

"Benarkah begitu, Xannon?" Ucap papa Xannon menatap ke arah Xannon.

"Iya,pa. Apalagi Visha tidak keberatan dengan panggilan mommy." Ucap Xannon.

"Setelah papa dan Visha menikah,aku dan Brian akan memanggil mereka berdua dengan sebutan Daddy dan mommy." Ucap Briana.

"Anak baik,kamu mau hadiah apa dari Oma?" Ucap mama Xannon.

"Transfer uang 100 juta ke rekening ku,Oma." Ucap Briana.

Mama Xannon pun mentransfer uang 100 juta ke dalam rekening Briana, gadis itu tampak begitu bahagia karena uang jajannya bertambah.

"Lalu bagaimana dengan mu, Brian?" Tanya papa Xannon menatap Brian.

"Motor keluaran terbaru,opa." Ucap Brian.

"Baiklah opa akan membelikannya untuk mu." Ucap papa Xannon.

"Bagaimana uncle dan kak Visha bisa saling bertemu?" Tanya Novan anak pertama Nevan dan Clarissa.

"Itu rahasia, Novan." Ucap Xannon.

"Kenapa rahasia, uncle?" Tanya Erwin anak pertama William dan Clara.

"Suatu hari nanti kalian akan mengerti." Ucap Xannon.

"Apakah kalian sudah makan dalam perjalanan ke sini?" Tanya Visha menatap kearah keluarga calon mertuanya.

"Belum, Visha." Ucap mama Xannon.

"Kebetulan malam ini aku memasak makan malam begitu banyak,semoga kalian suka dengan masakan yang aku buat." Ucap Visha.

"Masakan Visha sangat enak lho,oma. Bahkan aku juga sedang belajar memasak dengan Visha,dia sudah cocok menjadi pendamping papa." Ucap Briana..

"Kalau begitu ayo kita makan,aku tidak sabar makan masakan calon menantu ku." Ucap mama Xannon.

Mereka pun meninggalkan tempat itu kecuali Xannon dan Visha masih berada di ruang keluarga.

"Mas." Ucap Visha menatap kearah Xannon.

"Aku ingin mempercepatkan semuanya, sayang. Ini demi kebaikan mu,aku juga ingin cepat-cepat menikah dengan mu." Ucap Xannon memegang tangan Visha dengan lembut.

"Baiklah aku mengerti,mas." Ucap Visha.

"Terima kasih, sayang. Aku melakukan semua ini demi kebaikan mu." Ucap Xannon mencium dahi Visha.

"Ayo kita makan malam,aku yakin yang lainnya pasti menunggu kita berdua." Ucap Visha.

"Mereka bisa makan malam duluan,aku masih ingin bersama mu. Ooo iya setelah makan malam,kita akan pergi ke markas mafia ku." Ucap Xannon.

"Iya,mas. Tapi mas aku tidak enak dengan keluarga mu." Ucap Visha.

"Tidak perlu khawatir, aku yakin mereka pasti akan mengerti." Ucap Xannon.

Xannon dan Visha pun menonton televisi sambil berpelukan, sehingga mereka berdua tidak menyadari bahwa keluarga Xannon menatap ke arah mereka berdua.

TBC...

Maaf ya kakak baru bisa update lagi.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis .

Alurnya sengaja kakak percepatkan, karena banyak yang coment minta di percepatkan.

REINKARNASI VISHAWhere stories live. Discover now