14

15K 990 25
                                    

Di mansion D'Alston...

Xannon dan Visha sudah tiba di mansion, tapi saat tiba di terlihat seorang tamu yang tidak di undang yang tidak lain adalah mantan istri Xannon yang bernama Catrine Aurora Wijaya.

"Berani sekali kamu datang ke sini." Ucap Xannon menatap datar Catrine.

"Aku berhak untuk datang ke sini, Xannon. Aku ingin melihat keadaan kedua anak ku dan sepertinya kamu sedang bersenang-senang dengan sugar baby mu,aku tidak menyangka gadis secantik mu menjadi seorang sugar baby." Ucap Catrine mengejek Visha.

"Sebenarnya siapa yang lebih buruk,aku atau kamu yang berselingkuh di belakang mas Xannon?" Ucap Visha datar.

Briana dan Brian menatap dari jauh, mereka penasaran apa yang terjadi kepada Catrine ibu mereka. Sedangkan Xannon ingin memarahi mantan istrinya karena sudah berani menghina Visha calon istrinya,namun Visha menggenggam tangan pria itu untuk menenangkannya.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu, apakah kau tidak pernah diajarkan sopan santun oleh keluarga mu." Ucap Catrine yang mulai marah.

"Aku tidak pernah diajarkan sopan santun oleh kedua orang tua ku,tapi aku tahu sopan santun. Tapi wanita seperti mu tidak pantas mendapatkan sopan santun." Ucap Visha datar.

"Kau." Ucap Catrine yang ingin menampar Visha.

Tapi Visha langsung menahan tangan Catrine dan memegang tangan wanita itu dengan kuat,bahkan Visha menatap datar Catrine. Sedangkan Xannon, Briana, Brian tersenyum menyeringai kecil karena Visha gadis yang berani.

"Tangan kotor mu tidak pantas menampar pipi ku." Ucap Visha datar dan dingin.

"Lepaskan tanganku, jalang." Ucap Catrine.

"Jangan pernah memanggil ku jalang, sialan." Ucap Visha sembari memelintir tangan Catrine.

"Akh...Lepaskan tangan mu dari tangan ku, jalang." Ucap Catrine menatap tajam Visha.

"Xannon, tolong aku." Lanjutnya menatap memohon pada Xannon.

Dor

Xannon menembak kepala Catrine dengan sekali tembakan, wanita itu pun meninggal dunia di sana.

"Serangga yang menyusahkan, Bawa mayat wanita itu ke kandang buaya." Ucap Xannon menatap ke arah para bodyguard di sana.

Beberapa bodyguard pun membawa mayat Catrine ke kandang buaya, sedangkan Visha masih dalam kondisi marah.

"Wanita itu benar-benar membuat ku kesal." Ucap Visha mengepalkan tangannya.

"Sabar, sayang. Jangan marah lagi,dia sudah saya bunuh." Ucap Xannon mengelus pundak calon istrinya dengan lembut.

"Tapi,mas. Dia sudah membuat ku kesal." Ucap Visha.

Briana dan Brian langsung meninggalkan tempat itu, begitu juga para maid dan bodyguard meninggalkan tersebut karena mereka tidak mau mengganggu momen kebersamaan Xannon dan Visha.

"Bagaimana cara saya harus menghilangkan rasa kesal mu itu?katakan pada saya." Ucap Xannon.

"Mau makan es krim." Ucap Visha menatap kearah Xannon.

"Kalau begitu saya akan memesan es krim untuk mu." Ucap Xannon.

Xannon mengirim pesan kepada Edward untuk membeli es krim ke mansion D'Alston, setelah itu dia menyimpan ponselnya ke saku.

"Es krim nya dalam perjalanan, sayang. Sambil menunggu es krim bagaimana kita ke kamar saya dulu?" Ucap Xannon.

"Baiklah." Ucap Visha.

Xannon menggenggam tangan Visha dan masuk ke dalam lift dan tidak lama kemudian mereka tiba di lantai 3 tempat kamar Xannon berada, Mereka berdua pun keluar dari lift.

"Jadi kapan kamu akan membalas dendam pada keluarga Drew, sayang?" Tanya Xannon.

"Aku akan memberitahumu pada waktu yang tepat, biarkan mereka bersenang-senang dulu dan memberikan sedikit teror." Ucap Visha tersenyum menyeringai.

"Baiklah kalau itu mau mu, sayang." Ucap Xannon.

Xannon dan Visha pun masuk ke dalam kamar milik Xannon,kamar tersebut bernuansa dark. Namun sangat nyaman dan tenang meskipun bernuansa dark.

"Kamu tunggu di sini,saya mau mandi." Ucap Xannon.

"Iya,mas." Ucap Visha.

Xannon masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa handuk sedangkan Visha duduk di kasur milik Xannon,gadis itu menatap pigura Xannon bersama kedua anaknya yakni Briana dan Brian. Tidak lupa juga keluarga besar D'Alston ikut foto bersama mereka bertiga.

5 menit kemudian...

Xannon keluar dari kamar mandinya dan memakai handuk sehingga otot perutnya terlihat, Visha menatap kearah pria itu dan kemudian dia menunduk kepalanya karena malu.

"Kenapa kamu menunduk seperti itu, sayang?" Ucap Xannon memegang dagu Visha dan menatapnya.

"Sebaiknya kamu cepat pakai pakaian." Ucap Visha gugup dan kedua pipinya memerah.

"Kamu tergoda,hm?" Ucap Xannon mulai menggoda Visha.

'astaga otot perutnya ada 8,aku tidak kuat menahan godaan ini.' batin Visha.

"Siapa yang mengatakan seperti itu? sebaiknya kamu pakai pakaian sana, nanti kamu bisa masuk angin." Ucap Visha semakin bertambah gugup.

"Kalau saya tidak mau?" Ucap Xannon yang terus menggoda Visha karena dia senang sekali menggoda calon istrinya.

Kedua pipi Visha semakin memerah sedangkan Xannon terkekeh kecil melihat calon istrinya.

"Baiklah saya akan memakai pakaian." Ucap Xannon.

Xannon menuju ke ruang gantinya dan tidak lama kemudian dia keluar dari sana,pria itu memakai kemeja putih.

"Kamu tidak memiliki pakaian santai,mas?" Tanya Visha menatap Xannon yang berada di sampingnya.

"Ini pakaian santai saya, sayang." Ucap Xannon.

Tiba-tiba pintu kamar Xannon di ketuk dari luar,pria itu pun membuka pintu kamarnya dan menatap Edward.

"Ini es krim pesanan anda,tuan besar." Ucap Edward.

"Terima kasih, Edward. Sekarang kembalilah bekerja." Ucap Xannon.

"Sama-sama,tuan besar." Ucap Edward langsung meninggalkan tempat itu.

Xannon menutup pintu kamarnya dan dia menyodorkan sebuah 1 cup es krim rasa coklat kepada Visha.

"Terima kasih,mas." Ucap Visha sambil tersenyum manis.

"Sama-sama, sayang." Ucap Xannon.

Visha langsung makan es krim cokelat dengan tenang,gadis itu tampak begitu senang makan es krim. Xannon terkekeh kecil melihat Visha sesekali dia mencium pipi gadis tersebut dengan lembut.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

REINKARNASI VISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang