• Nenek Sihir

20 7 1
                                    

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴🤗








My girl

My girl

My girl

My girl

Arya terus saja bernyanyi sepanjang jalan dengan perasaan riang. Senja yang mendengarkannya hanya terkekeh geli

"Sekarang manggilnya jangan pake lo-gue lagi ya"

"Loh kenapa?" Tanya Senja terheran-heran.

" Biar lebih romantis aja mwehehe" jelas Arya lalu dapat geplakan pelan dari Senja.

Mereka terus berjalan menyusuri keramaian yang sedang berlalu lalang karena malam ini adalah malam minggu.

Mereka berhenti disalah satu toko oleh-oleh. Mereka berniat untuk memberikan kepada orangtuanya.

"eiiiiiitttssss bentar deh kek kenal" Senja menarik lengan Arya fan bersembunyi di balik rak kue. Senja mengerutkan alisnya.

Ia mencoba untuk melihat orang itu lagi, dan yap benar dugaan Senja, ternyata orang itu adalah Ayahnya dan sedang bersama perempuan. Yah sepertinya perempuan itu adalah selingkuhannya.

Senja memberanikan diri untuk menyamperi Ayahnya itu.

"Eh Ayah" sapa Senja sambil senyum terpaksa. Dalam hati, ia sangat merasa kesal.

"Lho kamu, sama siapa ke sini?" Tanya Ayah Senja dengan wajah terkejut

"Hai om, saya Arya. Masa depan Senja" Salam Arya memperkenalkan diri dan otomatis mendapatkan geplakan kecil dari Senja.

"Oke deh kalo gitu" balas Ayah Senja sambil tertawa.

"Oh ini Senja Senja itu ya mas" Serobot wanita yang bersama Ayah Senja.

"Lesu banget si, kek gak diurus" cerocos wanita itu. Rasanya ingin Senja tonjok bibir jontorny itu.

"Rena, stop jangan bilang apa apa ke Senja" bisik Ayah pada wanita itu.

"Ayahnya tante bawa dulu ya, gak bakalan lama lama kok, paling sampe Ayah sama Bunda kamu cerai" perkataan wanita itu membuat Senja bertambah kesal

Wajahnya sudah memerah dan sangat kesal. Ia tersenyum smirik

'chh dasar setan' umpatannya dalam hati di dalam hati

"Seharusnya, tante ngaca dulu dong sebelum jalan sama suami orang lain. Cakepan juga emak gue dibanding sama lo" cerocos Senja mulai panas. Arya langsung menenangkan Senja, namun tidak bisa karena Senja sudah terlalu emosi.

"Liat tuh bibir lo ke bebek, alis lo kek sadel becak, muka lo jelek kek kutil kuda. Pelakor gak tau diri lo ya"

Ralat ciri 'ciri pelakor emang gak tau diri dih wkwk.

"Seharusnya sesama cewek saling ngertiin perasaannya dong gimanasi, emang Setan ya lo-

PLAKK

Pipi Senja di tampar oleh Ayahnya. "keterlaluan kamu Senja, Ayah gak pernah ngajarin seperti itu"

"Oh jadi oke, jadi Ayah lebih milih nenek sihir itu dari pada anak Ayah sendiri"

Untungnya suasana toko saat itu sedang sepi dan hanya ada pelayan-pelayan tokonya saja.

"Ayah emang gak punya perasaan!"

"Ayah itu laki-laki brengsek yang tega ninggalin anak istrinya. Senja sakit hati sama Ayah" Senja sudah tidak bisa menahan air matanya lagi, ia berlari keluar meninggalkan semuanya.

Ia menangis karena ia tidak bisa mengeluarkan amarahnya lebi.

Setelah membayar belanjaan, Arya berlari keluar mengejar Senja meninggalkan wanita itu dan Ayah Senja.

"Saya permisi om" Ayah Senja masih mematung di tempat memikirkan apa yang Senja katakan barusan.

Arya sudah sampai di hadapan Senja dan langsung memeluknya erat dan mulai menenangkan Senja.

"Ssssttt, udah sayang tenang disini ada aku, keluarin aja semuanya ke aku oke?" Tenang Arya. Kalimat yang mungkin sedikit meredakan emosi Senja.

Tubuh senja yang tadinya gemetar mulai tenang. "Udah puas nangisnya hmm?" Senja hanya mengangguk.

"Ayo pulang nanti bunda nyariin lagi" Arya mengajak Senja pulang karena takut bunda Senja dan orangtuanya khawatir.


🌥🌥🌥


Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya mereka tiba di rumah Senja dan langsung di sambut oleh bunda.

Tanpa sepatah katapun Senja langsung masuk kedalam rumah dan menuju ke kamarnya dengan wajah yang masih saja kesal.

Alis bunda mengkerut seolah bertanya kepada Arya apa yang terjadi.

"mmmm tante, tadi Senja ketemu sama om Zaki pas kita beli oleh-oleh. Maaf ya tante sehabis jalan sama Arya, Senja jadi cemberut gitu" Jelas Arya dengan nada menyesal dan gelisah.

"Gapapa ko Arya, emang Senja sama Ayahnya itu nggak akur, tante ngewajarin aja si" balas bunda sembari tersenyum pada Arya.

"Yaudah tante, Arya pulang dulu ya udah malem, titip salam buat Senja" pamit Arya, lalu bersalaman dengan bunda.

Arya pergi meninggalkan rumah Senja

"Gue takut Senja ngediemin gue" ucapnya pada diri sendiri.




𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵, 𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮.

𝗦𝗲𝗲 𝘆𝗼𝘂 😊👋

Senja & Rumahnya (On Going)Onde histórias criam vida. Descubra agora