• Pengganggu (2)

19 7 1
                                    

Happy reading guys🤗

Semoga kalian puas sama cerita aku yaaa....

🌥🌥🌥

Sesampainya di parkiran, dengan tangannya yang masih menggandeng tangan Senja lalu ia berbalik menatap mata Senja yang berkaca-kaca dan dengan ekspresi masih kesal.

Tanpa banyak bicara, Arya memakainya helm pada Senja dan beranjak menaiki motornya. Mereka pergi meninggalkan parkiran sekolah itu.

Arya membawa Senja ke pantai. Ia mengajak Senja duduk diatas pasir dan menghadap ke arah pantai yang indah dengan langit yang sudah diwarnai oleh senja.

"Ja, kamu masih kesel ya?" Aryapun mulai bertanya pada Senja. Iya merapihkan rambut kecil Senja yang terlepas dari ikatannya."Coba kamu lupain aja keselnya ke aku" katanya sekali lagi.

"Bisa ga lo itu jangan kelewatan cakepnya, biar ulet bulu ke mereka itu ga nempel dan ngejar lo terus" kesal Senja. "Gajelas banget, gue diem aja tiba-tiba dia ngelabrak gue. Dasar bebek, ulet bulu gajelas, najis. IIIHH KESEL BANGETT TAU GAK?!?!? BIKIN BAD MOOD AJA" rengeknya.

Senja meluapkan kesalnya pada Arya. Ia memukul-mukul kecil pundak Arya. Arya hanya bisa tersenyum kecil dan tertawa lalu mendekap Senja pada bidang dadanya. Menurutnya, Senja sangat lucu sekali ketika marah.

Arya mulai menenangkan Senja. "Ciee.. barusan kamu bilang aku cakep hehe" ucapnya dengan nada meledek dan cengengesan. Senja hanya bisa memukul dadanya kesal.

"Maaf yaa, tadi aku kelamaan ke parkirannya, sampe kamu kek tadi" tutur Arya merasa bersalah sambil mengelus-elus kepala Senja.

"Bukan salah kamu kok tenang aja, lagian aku gak kenapa-napa. Jadi, udahlah" jelas Senja yang mulai tenang. Karena sedari tadi angin di pantai sangat sepoi-sepoi, suara ombak yang merdu dengan dipadukan pemandangan yang tak kalah indah.

Senja mulai tersenyum, meskipun matanya masih terlihat seperti berkaca-kaca karena ia sempat menangis. "Tapi.. kamu emang cakep Ar hehe"

Mukanya tetap datar namun, hati Arya mulai bergetar, wajahnyapun sudah menampakkan blushing nya dan bibirnya pun menahan senyum malu.

"Halah senyumah, senyum aja kali" goda Senja. Haduh memang Senja ini ada-ada saja. Tadi sangat amat bad mood sekarang malah sangat sangat ceria.

"Eh ada amang-amang es lilin tuh, mau ga?" tawar Arya mengalihkan saltingnya itu.

"Mau banget" sahut Senja.

Setelah membeli es lilin, mereka kembali memandangi pantai yang indah dengan dibantu oleh kecantikan matahari tenggelam, suara ombak yang hangat dan merdu dengan angin yang menyeliwir tenang. Satu kata yang ada di benak mereka, ya 'Sempurna'.

🌥🌥🌥

Esok haripun tiba, Senja, Arya dan teman-teman melakukan aktivitasnya masing-masing.

Hari ini di kelas Senja ada jadwal olahraga pada jam pertama sampai jam ketiga pembelajaran.

Kebetulan, kelas Aryapun ada jadwal olahraga yang sama seperti Senja. Arya selalu memandangi Senja ketika pembelajaran sehingga ia tidak fokus. "Woi, Arya apaansi lo dari tadi bengong mulu" celetuk temannya, karena dari tadi Arya selalu salah dalam melakukan gerakan olahraga.

Arya mulai terfokuskan kembali. Sedangkan Senja, ia sedang kelelahan karena habis praktek lari jarak jauh.

Bell istirahatpun tiba. Senja dikejutkan dengan Arya yang membawakannya minum lalu duduk disampingnya.

Terlihat Senja dan Arya sangat ceria sekali. Mereka bergurau seru, dan terlihat Senja tertawa lebar.

"Ja, jangan beli es di Bali" ucap Arya dengan mengotak-atik tutup botol air minumnya.

"Lah, emang kenpa" tanya senja heran.

"Jauh" jawab Arya dengan singkat. Senja melototkan matanya kepada Arya. "Taik lo, gajelas" kesalnya.

"sssstt apasih kasar banget" sanggah Arya yang mengacungkan jarinya pada bibir Senja.

Tanpa mereka sadari dari sudut lain ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Ia kesal melihat keasikan Arya dan Senja. "Awas aja, gue gabakal lepasin lo sebelum lo lepasin Arya" ucapnya sambil meninggalkan tempatnya.

🌥🌥🌥



Bell istirahat sudah berbunyi. Senja sudah mengganti pakaian olahraganya dengan seragam batik sekolahnya. Setelahnya Senja dan Ayara ingin ke kamar mandi. Ia ingin membenarkan rambutnya yang masih terlihat berantakan.

Di lorong kamar mandi, sudah ada Cantika geng. Mungkin kamar mandi sudah menjadi tempat tongkrongan mereka. Pikir Senja.

"Eh ada Matahari terbenamnih" kata Yolla yang ditujukan pada Senja. Disana Senja hanya heran dan menatap sebal. Ayara hanya kebingungan melihat itu semua.

"Gimana tuh kemarin?? Kayaknya lo kurang puas sama jambakan gue kemarin ya?" Katanya sambil menatap Senja gemas.

"Apaan sih lo? emang lo kemarin apain Senja?" tanya Ayara bingung. "Diem lo gak usah ikut campur" ujar Sintia. Ayara hanya menatap Senja dengan wajah keheranan.

"Eh Cantika, lo ga denger kemaren Arya bilang apa?" Senja mulai menjawab. "Gue itu pacarnya, bukan lo. Lagian lo sok kenal banget" tegas Senja pada Cantika.

"Harusnya lo putusin aja, lagian lo ga pantes buat Arya. Liat cantikan juga Cantika sesuai sama namanya aja CAN TI KA" tekan Yolla pada Senja.

"Pffftttt, hahahah bjirr. Muka cantik karena bedak aja bangga lo" balas Ayara yang sedari tadi menyimak apa masalahnya.

"Lagian Arya mana mau sama ulet bulu kayak lo. Tebelin aja lagi tu bedak, secantik apapun lo kalo dia maunya sama orang yang dia suka lo gak bisa apa-apa" jelas Ayara pada Cantika geng.

"Dan Arya sukanya sama Senja bukan sama lo" tegasnya lagi. Bukannya sadar Cantika geng malah ingin menyerang Ayara.

"Jangan sok tau lo, babu sekolah" Cantika mengatakan itu pada Ayara karena Ayara adalah anggota OSIS.

"Lah gue emang tau, orang gue sodaranya Arya" ujarnya sekali lagi. Cantika semakin kesal dan hendak mencengkeram baju Ayara dan rambutnya.

"WOI WOI, kalian tuh bisa ga sih jangan maen tangan mulu?" cegah Senja kepada Cantika yang hendak mencengkeram Ayara.

"Udah-udah lo kalo mau Arya coba aja. Kalo Arya mau silahkan buat lo itu juga kalo mau. Tapi keknya gak mungkin" kekeh Senja.

Cantika geng yang sudah kalah adu mulutnya keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih kesal pada Senja dan Ayara.

"Yeuuu dasar ulet bulu, hobi banget nyari masalah" gedek Ayara pada Cantika geng.

🌥🌥🌥





Thank you guys🤗
Part selanjutnya mungkin bakalan ada Cantika geng lagi yang lebih greget.

See you..

Senja & Rumahnya (On Going)Where stories live. Discover now