• Tanding Futsal

4 1 0
                                    

Happy Reading guys

Sorry ya baru update wkwk, aku sibuk sekali dan mager juga plis.









Dirrrrrttt drrrrttt drrrrrrt

Dering ponsel yang berisik mengusik telinga senja yang masih tidur nyenyak. Kini jam menunjukkan pukul 07:00 WIB.
Terlihat nama Arya di ponselnya itu dan Senja segera mengangkatnya.

"Hallo, pagii matahariku hehe.."

Senja yang baru bangun tidur mendengar itu pun langsung terpelanjat.
'Masih pagi udah bikin hati dag dig dug aja ni orang' batinnya.

"Hallo...." sapa Arya sekali lagi.

"Iya, hai, ada apa, gue masih ngantuk Aryaaaa" balas Senja dengan nada merengek.

"Dasar kebo, bangun udah siang ini"

"Masihh pagii tauuuu"

"Nanti siang mau nemenin aku tanding futsal ga?" Tawar Arya pada Senja.

"Ihhh ikut ayooo gue-- eh aku ikut. Ada siapa aja? Dimana? Jam berapa? Cerocos Senja dengan segala pertanyaannya.

"Satu-satu neng nanyanya busett, nanti jam dua siang sama anak-anak bujang kece, tempatnya gak jauh dari sekolah kok" Jelasnya menjawab rentetan pertanyaan Senja itu.

"Oalaaaaa oke oke, yaudah aku mau mandi dulu bye" Senja langsung mematikan telepon nya dan kembali berbaring dikasurnya sebentar.Tak lama dari itu ia beranjak menuju kamar mandi dan bersiap.

🌥🌥🌥

Kini Senja sudah selesai mandi dan bersiap. Ia juga tidak lupa membereskan tempat tidurnya. Setelahnya ia keluar dari kamar dan menemui bunda tercinta.

Terlihat Atiya yang baru saja selesai memasak. "Eh, anak bunda udah bangun, ayo sarapan dulu" ajaknya.

Senja mulai mengambil piring dan sarapannya. "Ayah udah berangkat lagi bun?" Tanyanya yang sedari tadi mencari keberadaan Zaki ayahnya.

Atiya terdiam sebentar "Udah, dari kamu udah masuk kamar, ayah udah berangkat lagi. Memang kenapa?" Tanyanya kembali.

"Gapapa bun" jawabnya dan melanjutkan sarapannya.

Sebenarnya Senja sangat ingin sekali berkumpul lebih lama layaknya keluarga pada umumnya. Jujur saja ia masih sangat kecewa dengan ayahnya yang menikah lagi dengan perempuan lain.

Awalnya Senja marah dan sangat-sangat marah kepada ayahnya, namun bagaimana lagi meskipun begitu dia tetap ayahnya.

"Bun nanti siang Senja mau nemenin Arya tanding futsal, sama temen-temen juga, boleh yaa?" Bujuk Senja dengan nada cengengesannya.

"Iya boleh kok, bunda juga kayaknya bakal pulang malem. Soalnya di butik lagi banyak pesenan" jelas Atiya dengan senyum tulusnya.

Atiya memang dari dulu mempunyai butik. Dari butik kecil-kecilan sampai sekarang mulai berkembang. Karena menjahit adalah hobi dan bakatnya sehingga ia membuka butik.

Senja & Rumahnya (On Going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt