Chapter 28

32 42 0
                                    

POV ALEXA

Begitu masuk ke rumah betapa terkejutnya aku melihat Bella yang sedang menangis sampai sesenggukan di gendongan Allard.

Aku langsung menghampiri mereka berdua dan bertanya, "Kenapa Bella nangis?"

"Aku juga nggak tau. Waktu aku pulang, Bella udah nangis kayak gini. Nenek sampe kecapekan gendongnya karena Bella nggak mau ditaro di tempat tidur," jawab Allard.

Aku segera mengambil alih Bella dan menggendongnya. "Hei, ada apa anak cantik? Bilang sama mommy."

Namun gadis kecil itu tetap menangis dan tidak menjawabnya.

"Aku udah nanyain itu itu berulang kali, tapi Bella nggak mau jawab dan terus menangis," sambung Allard.

"Maafin nenek, Alexa," kata nenek yang tiba-tiba saja datang.

Aku yang bingung dengan permintaan maaf nenek pun bertanya, "Kenapa nenek minta maaf kayak gitu?"

"Tadi nenek dan Bella pergi ke supermarket dan di perjalanan pulang, kami ketemu sama seseorang yang nenek kenal. Orang itu nggak sengaja ngebentak Bella dan mungkin hal itu yang buat Bella menangis sampe sekarang," jelasnya.

"Gimana dia ngebentaknya? Kenapa Bella sampe nangis kayak gini?" tanyaku.

Nenek tidak langsung menjawabnya.

"Bilang aja, nek. Kami berhak tau apa yang bikin Bella nangis sampe kayak gini," ucap Allard.

"Orang itu menghina Alexa dan Bella mencoba membelanya. Namun saat Bella membelanya, orang itu malah membentaknya," jawab nenek.

Aku mengernyitkan kening. "Menghina aku?"

Nenek mengangguk. "Iya."

"Hinaan apa yang bajingan itu ucapkan?!" tanya Allard yang sudah terpancing emosinya.

"Dia bilang kalau Alexa adalah wanita berbahaya. Dia menyuruh saya dan Bella untuk pergi dari rumah ini supaya tidak terlibat masalahnya Alexa dan..."

"Dan apa?" tanya Allard.

"Dan dia bilang Alexa adalah pembunuh," sambung nenek.

Mendengar itu Allard langsung mengepalkan tangannya hingga urat-urat tangannya terlihat dengan jelas. "Sialan."

"Mo-mommy bukan pem-pembunuh. Mommy adalah orang baik," ucap Bella sambil sesenggukan.

Aku mengelus kepala Bella. "Udah Bella, jangan dibahas lagi ya? Sekarang Bella tenang oke? Jangan nangis lagi."

"Bella kesel sama kakek itu karena menghina mommy. Bella juga takut karena kakek itu maksa nenek dan Bella buat pergi dari rumah ini," adu Bella.

"Jangan dengerin orang itu. Bella dan nenek aman di sini bersama mommy ya? Daddy bakal pastiin orang itu nggak bisa deketin kalian berdua lagi," ujar Allard.

Bella mengangguk dan tangisannya perlahan berhenti. "Bella ngantuk, mommy."

"Iya sayang, kita ke kamar ya," jawabku.

"Bella mau tidur sama mommy," pintanya.

Aku melirik Allard untuk menanyakan pendapatnya dan Allard mengangguk.

"Iya ayo." Aku membawa Bella ke kamarku dan Allard.

POV ALLARD

Setelah Alexa membawa Bella ke kamar. Aku menatap wanita yang merupakan nenek dari Bella. "Kita harus bicara. Mari ke ruangan saya."

Kami berbicara empat mata di dalam ruangan pribadiku. "Jadi siapa orang yang anda temui tadi? Katakan yang sejujurnya. Saya tidak mau ada kebohongan karena ini menyangkut Alexa."

Rahasia Keluargaku  ( END )Where stories live. Discover now