[14] Married with Enemy

1.7K 78 115
                                    

MWE

guys! sorry yaa semalem gak update, soalnya beberapa hari ini lagi gak enak badan jadi gak pegang hp selama sakit.

kaget loh chapter sebelumnya komenan mencapai 100+ padahal sebelumnya belum pernah hehe.

aku update hari ini buat gantikan yang semalam yaa, nanti sabtu aku update lagii, ingetin yaaa😄😄

ramaikan juga chapter ini dengan vote dan komen kaliannn😸🤩

🌿🌿🌿

[14] Meminta Penjelasan

[ H A P P Y R E A D I N G ]

...o0o...

Setelah mengetahui bahwa di dalam dirinya ada yang tumbuh, Freya semakin mengurung diri didalam kamarnya. Yang ia lakukan ada menangis dan menangis, bahkan keadaan kamarnya sudah seperti kapal pecah dengan barang yang berserakan ulah Freya yang emosi.

Bahkan matanya sudah tak bisa dibilang baik-baik saja. Matanya bengkak dan memerah serta rambut yang acak-acakan. Bahkan hari sudah mulai siang, tapi perutnya juga belum diisi apa-apa selain sarapan tadi pagi.

"Hiks..."

"Kenapa lo... harus hadir!" Freya mencekram perutnya dengan kuat.

"Seharusnya lo gak hadir. Kehadiran lo malah bikin semua lebih rumit!"

Sudah banyak kata dan kalimat pedas yang ia layangkan pada nyawa yang sedang berkembang di perutnya. Bahkan sesekali Freya tak segan untuk memukulnya.

TOK! TOK! TOK!

Gedoran pintu yang sangat keras itu membuat Freya menatap pintu kamarnya.

TOK! TOK! TOK!

Lagi, bahkan ketukan itu semakin membabi-buta membiat Freya kebingungan. Siapa tamu yang datang jam segini?

Dengan langkah pelan Freya keluar dari kamar dan berjalan menuju pintu. Sesampainya di depan pintu, Freya mengintip dari lubang kaca yang terdapat di pintunya.

Rendi! Freya melihat Rendi yang wajah penuh keringat dan rambut yang berantakan. Freya urungkan untuk membuka pintu dan memilih mundur.

Namun ketukan pintu tersebut semakin keras bahkan dengan gedoran yang semakin kuat. "FREYA KELUAR! ATAU GUE DOBRAK PINTU INI!"

Married with Enemy [On Going]Where stories live. Discover now