[23] Married with Enemy

1.6K 49 5
                                    

MWE

Hallooo!!
Untuk chapter ini singkat dulu yaa, soalnya lagi kurang fit, jadi gak bisa buat mikir dan ngetik.

🌿🌿🌿

[23] Kesalahan atau takdir?

[ H A P P Y R E A D I N G ]

[ H A P P Y R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...o0o...

Seminggu kemudian....

Seminggu kemudian yang berarti umur pernikahan Rendi-Freya masih seumur jagung. Tak ada yang berubah dari mereka, mereka masih menjalankan kehidupan masing-masing layaknya seperti masa-masa sebelum menikah.

Tapi sekarang mereka sudah kembali ke apartemen mereka setelah adu debat dengan Mami Ranti dan Bude Nia yang dimenangkan oleh Freya. Tapi, mereka sepakat untuk menempati apartemen Freya, sedangkan apartemen Rendi semua kunci/kartu akses masuk unit ditahan oleh Mami Ranti.

Karena setiap unit hanya memiliki satu kamar membuat mereka terpaksa tidur satu ranjang. Serta barang-barang Rendi juga sudah dipindahkan sebagian ke apartemen Freya dan sebagian masih menetap di unit Rendi.

Saat ini Freya sedang berada di dalam lift, dirinya baru saja pulang dari membeli sarapan seorang diri. Di dalam lift ternyata juga ada Mas Bian yang tampak baru selesai berolahraga terlihat dari pakaian yang ia kenakan.

"Selamat pagi, Mas Bian." Freya mencoba membuka obrolan agar tak terlalu senyap.

Mas Bian menoleh dan tersenyum. "Pagi juga. Oh ya gimana sama keadaan kamu? Sudah sehat?" tanya Mas Bian.

Freya memandang Mas Bian dengan heran, bagaimana bisa Mas Bian tau bahwa dirinya sakit?

Memandang wajah bingung Freya membuat Mas Bian paham. "Kebetulan saya yang bawak kamu ke rumah sakit waktu itu, saya liat kamu kesakitan sampai darah menetes gitu jadi langsung saya bawak ke rumah sakit," jelas Mas Bian.

Sontak Freya membulatkan mulutnya. "Ohh. Tapi, kenapa pas saya bangun yang ada malah si Rendi itu? Mas Bian kemana?" tanya Freya.

"Saat saya gendong kamu ke lobby, disitu saya liat si Rendi dan menawarkan diri untuk ikut ke rumah sakit. Jadinya, saya yang nyetir dan Rendi yang jaga kamu di belakang. Tapi saya hanya bisa nganter sampai parkiran saja, karena memang saya sedang buru-buru saat itu." Mas Bian kembali menjelaskan keadaan saat itu.

Lagi, Freya kembali mengangguk. "Makasih ya, Mas, atas pertolongannya. Maaf juga saya gak tau kalau Mas yang nolong saya."

"Santai saja," jawab Mas Bian. "Sudah baikan?" tanya Mas Bian.

Married with Enemy [On Going]Where stories live. Discover now