Married with Enemy [On Going]

[19] Married with Enemy

MWE

akhirnya setelah sekian bulan purnama, akhirnya aku update lagiii hahah.
ges aku lupa buat update pas hari sabtu itu dan baru inget ya sekarang inii, itupun karena ada yang komen next 😄🙏

🌿🌿🌿

[19] Masih belum move on?

[ H A P P Y R E A D I N G ]

...o0o...

Sesuai kesepakatan anatara dua keluarga yang membuat Freya dan Rendi tidak tinggal di apartemen, melainkan di rumah yang bersebelahan itu, dan Freya juga akan bersekolah hari ini.

Pagi hari di dapur Bude Nia sudah ada Mami Rendi yang sedang mengantarkan susu ke Freya.

"Nih, susunya jangan lupa di minum biar si Ucil sehat," ucap Mami Ranti.

Dengan tak enak hati Freya pun menerimanya. "Terimakasih, Tante. Maaf ya kalo Freya ngerepotin."

"Aish! Udah berapa kali Mami bilang, jangan panggil Tante, panggil aja Mami kan kamu juga anak Mami. Terus Mami gak merasa repot kok, ini juga untuk kesehatan si Ucil," balas Mami Ranti.

Setelah selesai acara perdebatan tadi malam, mereka—Ranti, Freya, dan Bude Nia—langsung pergi menuju minimarket depan untuk membeli kebutuhan si Ucil agar terpenuhi. Sebenarnya yang heboh cuma Mami Ranti dan Bude Nia yang akan menjadi nenek, sedangkan Freya hanya diam saja mengikuti kedua wanita paruh baya tersebut.

"Pokoknya kamu nanti di sekolah jangan terlalu banyak gerak ya, Nduk. Si Ucil masih kecil banget, ntar kaget kalo kamunya grasak-grusuk gak jelas," peringat Bude Nia yang sudah kesekian kalinya.

Freya mengangguk. "Iya, Budee, Freya ngerti."

"Yaudah kamu lanjut makan gih, nanti biar Mami aja yang anter kamu ke sekolah," ucap Mami Ranti yang juga menikmati sarapannya.

Mendengar itu sontak Freya menggeleng. "Eh, gak usah, Mi. Freya bisa pergi naik abang ijo atau abgkutan umum kok," tolak Freya.

Ranti menggeleng tak setuju. "Sama Mami lebih aman. Lagian Mami sekalian mau anter Raden sama Airin, jadi kamu Mami anter aja ya."

Mau tak mau Freya pun mengangguk, tak enak juga sebenarnya untuk menolak. "Yaudah deh, Freya ngikut Mami aja."

...o0o...