[26] Married with Enemy

1.8K 69 11
                                    

MWE

Haloo!!
Udah lama ya gak update, aku nulis ini mendadak banget dan asal pikir alur ajaa.

Sebenarnya ini chapter gak terlalu penting ya, cuma gapapa buat pemanis aja😁

🌿🌿🌿

[26] Sudah Baikan?

[ H A P P Y R E A D I N G ]

...o0o...

Setelah kejadian semalam yang dimana Freya meminta tolong di belikan sate kacang membuat Rendi kembali sedikit lebih ceria. Bahkan saat membeli sate kacang Rendi tak berhenti tersenyum.

Hari ini Rendi memutuskan untuk pergi sekolah dan rencanya dia akan menawarkan tebengan ke Freya, hitung-hitung mau memulai komunikasi yang baik dengan Freya.

Tok! Tok! Tok!

Rendi mengusap kedua tangannya yang dingin sambil menanti pintu di depannya terbuka.

Ceklek!

Dipikir pintu unit di depannya terbuka membuat Rendi mengangkat pandangan. Masih tutup. Pintu di depannya masih tutup.

"Mau berangkat sekolah?"

Mendengar suara di belakangnya membuat Rendi menoleh. "Eh, Mas Bian. Iya nih mau berangkat."

Mas Bian mengangguk. "Jadi di sini lagi ngapain?" tanya Mas Bian.

Rendi menyengir bak orang bodoh. "Oh, ini mau berangkat bareng sama Freya, Mas."

"Berangkat bareng?" Mas Bian bertanya dengan alis yang terangkat sebelah. "Oh. Yasudah kalau begitu saya duluan."

"Iya, Mas." Rendi mengangguk sambil tersenyum dan memandangi punggung Mas Bian yang hilang saat memasuki lift.

Ceklek!

Pintu unit Freya terbuka membuat Rendi mengalihkan pandangannya dan langsung bertatapan dengan Freya yang memandangnya heran.

"Ada apa?"

"E—eum, anu—"

"Anu apa?!" sentak Freya.

"Eh!" Rendi terkejut dengan sentakan Freya. "Itu, maupergisekolahbarenggak?"

"HAH? Ngomong yang pelan dong! Lo ngomong apaan?"

Married with Enemy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang