1. Ruang Pertemuan

807 39 1
                                    






happy reading!!!

kasih pendapat tentang cerita ini yaa, aku bakalan nerima saran/kritikan dari kalian. Terimakasih buat yang udh membaca!! ❤


Renjun sekarang berada di salah satu ruangan bersama seorang laki-laki tampan. Ia datang karena mendapatkan pesan dari tempat nya ia melamar kerja.

"Nona Renjun, saya sudah membaca CV yang telah anda kirim lewat situs kami. Alasan mu melamar, membuat terkesan, kami membutuhkan talenta seperti itu dengan masalalu bermasalah" ucap lelaki itu.

"Ahhh mohon maaf sebelumnya,tapi saya laki-laki" Renjun tersenyum berusaha menutupi raut kesal nya karena di bilang 'nona' oleh laki laki itu, Renjun menarik napas sebentar sebelum melanjutkan kata katanya.

"Saya senang anda menganggapnya begitu, tapi.... Apa yang di maksud dengan talenta yang bermasalah?

"Kami butuh seseorang yang bisa bekerja dengan kami dalam waktu yang lama dan berusaha beradaptasi. Akan merepotkan jika orang tersebut memutuskan untuk keluar setelah pelatihan" Laki-laki itu menjelaskan dengan detail.

Renjun mengangguk tanda ia mengerti.

*Renjun pov*

Ibu ku sudah meninggal semenjak aku berumur 5 tahun. Aku dibesarkan oleh ayahku, bertahun-tahun aku hanya hidup berdua dengan seorang ayah.

Namun setelah umur ku yg ke 20 ayah meninggal dengan cara misterius, dan meninggalkan utang besar. Jika aku tidak segera melunasi nya, aku akan dalam masalah besar.

Awalnya aku kerja part time di toko buku, namun itu tidak cukup. Aku membutuhkan uang banyak untuk segera melunasi hutang ayah ku, sebelum rentenir menyebalkan itu datang lagi.

Aku bersedia melakukan apapun, aku melamar disemua tempat, dan akhirnya aku ada disini.

*Renjun pov end*

Akhirnya setelah lama terdiam laki-laki itu pun berkata "Ahh dimana kesopanan saya? Maafkan saya, nama saya Jaemin. Dan saya bertugas mewawancaraimu hari ini. Jika sudah membaca lowongan pekerjaan pasti anda sudah tahu jabatan anda disini sebagai staff administrasi" ucapnya.

"Karena anda harus tinggal dalam waktu yang lama, kami akan menyiapkan tempat tinggal untuk anda" lanjut jaemin

"Maka.. Sepertinya saya akan sering bekerja larut. Terutama karena anda ingin wawancara selarut ini" ucap renjun.

"Omong-omong, ada beberapa hal yang harus anda ketahui sebelum menandatangani kontrak-

Belum selesai Jaemin berbicara tiba-tiba pintu ruang pertemuan terbuka lebar dan seseorang masuk!

" AHHHH YA TUHANNN" Renjun berteriak kencang, sebelum tersadar bahwa sekarang ia sedang bersama orang lain.

"Ahh maafkan aku, aku reflek berteriak karena kaget" ucap Renjun sambil membungkukkkan tubuh nya sekilas lalu mengangkat kepala nya setelah mendengar ucapan laki-laki yang masuk tadi.

"Baiklah.. Aku bisa mencium ada yang enak di dekat sini" pria itu terkekeh lalu melanjutkan ucapan nya

"Dimana kau menemukan yang ini? Aku tak menyangka kau membawa hadiah untuk ku" lanjut nya sambil memperhatikan renjun dari atas sampai bawah.

Renjun yang merasa bahasa dirinya lah yang dibicarakan orang itu langsung saja bertanya "K-kau berbicara tentangku?

"Hyuck, sudah cukup bercandanya" Jaemin.

Yaa laki-laki yang tiba-tiba masuk tadi itu Donghyuck atau kalian bisa memanggil nya 'Hyuck' ia rekan kerja Jaemin atau bisa dibilang teman Jaemin.

"Apa maksudmu? Aku tidak bercanda" Donghyuck berkata sambil berjalan mendekati Renjun tetapi Jaemin dengan cepat menghentikan nya.

Blood kissWhere stories live. Discover now