7. Pemikiran Lucu

114 11 0
                                    
















Happy Reading

















Kejadian di depan mata renjun sudah berakhir dalam sekejap. Melihat penagih hutang tergeletak di kamar lama nya membuat renjun merinding.

Renjun melirik ke arah Jeno sambil bertanya.

"Jeno... Mereka masih hidup kan?"

"Yaa,, aku membatasi kekuatan ku hanya untuk membuat mereka pingsan" jeda sebentar sebelum Jeno melanjutkan nya jeno melirik ke arah penagih hutang kemudian melirik renjun.

"Apa aku bunuh saja mereka dan menuntaskan nya?" tanya jeno

Renjun yang mendengar nya tentu saja terkejut. Lalu dengan cepat renjun menjawab pertanyaan jeno.

"Tidak! Hentikan. Ini lebih dari cukup" ujar renjun.

"Bagaimana kau tahu mereka tidak akan mencoba menyakitimu lagi, renjun?" tanya jeno kembali.

Renjun berfikir sejenak.

"Kalau begitu, kau bisa membantu ku saat itu terjadi. Bagaimana menurut mu?" renjun.

".... Ohh baiklah, jika itu yang kau mau renjun" jeno.

"Baiklah, terimakasih atas bantuan nya, jeno" renjun.

Setelah renjun mengatakan itu, hening sesaat.  Sebelum jaemin tiba-tiba berkata.

"Kita tidak mungkin meninggalkan mereka seperti ini bukan? Aku akan memindahkan mereka keluar" ujar jaemin.

Renjun menoleh ke arah jaemin lalu tersenyum.

"Ahh jaemin, terimakasih" renjun.

Setelah itu, jaemin dengan gesit bergerak sambil memyeret keluar para penagih utang dari kamar lama renjun.

Renjun menghela napas lega saat jeno menoleh ke arah nya.

"Renjun, apa kau menepati janji mu?" tanya jeno.

"Ohh, janji apa?" balik tanya renjun

"Aku menyuruh mu menutup matamu" jeno.


flashback.

Tentu saja. Tidak peduli apa yang dirinya dengar, jadi sambil memejamkan mata renjun memeluk jeno dengan mendengarkan detak jantung jeno saat diam.

flashback off.




Setelah mengingat kejadian tadi renjun langsung menjawab jeno.

"Aku terus memejamkan mataku, aku janji tidak mengintip" renjun.

"Aku tahu, kau tidak sedang nampak berbohong. Pasti tidak nyaman, tapi terimakasih atas kepercayaan nya.. Ahh" jeno.

"Jeno" panggil renjun.

Jeno dengan cepat melepaskan tangan yang tadi memegang pinggang renjun. Jeno tampak terkejut menyadari hal itu, yang membuat wajahnya..... Memerah?

"Ada apa? Apa kau terluka?" renjun bertanya dengan sedikit panik

"Tidak sama sekali.. Aku hanya.. Situasi nya menjadi agak sangat mendesak.. Jadi aku hanya..  Maafkan aku, seharusnya aku tidak menyentuh mu" sesal jeno.

"Tunggu.. Itu sebab nya kau sangat malu?" renjun.

Melihat jeno yang hanya terdiam dan sedikit menundukkan kepala nya menutupi wajahnya yang memerah karena malu, yang mana malah terlihat manis dimata renjun.

Blood kissWhere stories live. Discover now