16. Nightmare

135 7 0
                                    





Happy Reading












Dedaunan di pohon-pohon terdekat berdesir tertiup angin kencang.

*huft*

"Aku tidak yakin mengapa itu membuatku takut, kukira akan ada sesuatu yang melompat keluar dari sana" Renjun menghela napasnya setelah melirik kearah pohon-pohon itu.

"Haruskah aku mulai kembali ke kediaman ku? Kenapa aku malah kesini? " Renjun bertanya pada dirinya sendiri.

Renjun memutuskan untuk segera kembali, namun saat ia berbalik, Renjun melihat bayangan hitam disudut matanya.

Renjun merasa bayangan itu mendekati nya, ia merasa sedikit takut namun terkejut setelah melihat seseorang dari bayangan itu.

"A-apa.. Sih? JAEHYUN?!" seru Renjun kaget.

"Ohh, aku tak menyangka kau akan terkejut" balas Jaehyun.

"Maaf, kau baik-baik saja?" tanya Jaehyun.

"Kau hampir memberiku serangan jantung..!!" ucap Renjun kesal.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau keluar selarut ini?" tanya Renjun.

"Kupikir aku harus bertanya hal yang sama padamu. Aku selalu menjadi orang aktif dimalam hari. Renjun, aku keluar untuk mencari udara segar" ujar Jaehyun menjelaskan.

"Tapi aku merasa sudah lewat waktunya bagimu untuk tidur" lanjut nya.

Renjun yang seolah mendapat pertanyaan pun menjawab dengan bingung, ia tak tau apa yang harus ia katakan pada Jaehyun saat ini.

"Ahh.. Hmm.. Jadi begini.. Aku tak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk berjalan keluar mencari udara segar" ucap Renjun.

"Kurasa tak seharusnya aku bertanya. Aku mengatakan itu untuk berjaga-jaga jika kau banyak ke khawatiran" ujar Jaehyun

"Tidak, jadi.. Aku tidak mengatakan kalau itu salahmu" balas Renjun.

Hening, tak ada yang berbicara setelahnya. Namun dapat Renjun ketahui jika atasan nya ini sedari tadi memandangi nya.

Matanya yang tajam tak lepas dari penglihatan Renjun, wajahnya penuh dengan ekspresi misterius.

Renjun memberikan tatapan bertanya, namun Jaehyun malah meraih tangan nya.

"Tangan mu dingin, Renjun. Kurasa kau sudah lama ada disini" ucap Jaehyun tiba-tiba.

"Ahh,, kurasa aku lupa waktu. Aku tak yakin sudah berapa lama ada disini" balas Renjun sedikit canggung.

"Dan kau memakai pakaian tipis, aku tak mau kau masuk angin" ujar Jaehyun.

Jaehyun menatap tangan Renjun sejenak, sesaat sebelum menarik Renjun mendekat ke arahnya.

"Ayo kita pergi kesana" ajak Jaehyun.

"Uhh, kita mau kemana?" tanya Renjun.

"Berkendara. Apa kau tak pernah ingin punya atasan sebagai supir pribadi?" Tanya Jaehyun.

"Uhh, kau serius?" Renjun balik bertanya.

"Tentu saja, kenapa tidak?" balas Jaehyun.

Jaehyun diam-diam menggenggam tangan Renjun agar mengikutinya dan mulai berjalan. Renjun pun segara mengikuti langkah Jaehyun.

Tak lama mereka berdua berjalan, mereka akhirnya sampai di depan mobil Jaehyun. Renjun benar-benar diperlakukan seperti bangsawan oleh Jaehyun.

Jaehyun membuka kan pintu kursi penumpang dan bahkan memasangkan sabuk pengaman untuk Renjun.

Blood kissحيث تعيش القصص. اكتشف الآن