10. Hari Pertama.

127 9 1
                                    








part sebelumnya*







"Pil? Ini.. Apa maksudnya" batin Renjun. Meskipun keheranan ia tetap mengambil pil itu dan menyimpan nya pada saku celana nya.











Happy reading!!!!!















Renjun menatap lamat pada pil berbeda warna itu, kemudian bertanya pada sang apoteker.

"Ahh ini..?" tanya Renjun.

Yuta yang melihat raut kebingungan Renjun pun langsung menjelaskan kegunaan pil itu.

"Masih dalam pengujian awal, jadi ada resikonya.. Tapi, masih lebih baik dari pada tidak meminum nya sama sekali" Yuta.

"Apa orang ini tahu tentang apa yang terjadi di hari pertama ku?" tanya Renjun dalam hati nya.

"Ummhh,, baiklah, terimakasih" hanya itu yang bisa Renjun katakan.

"Haha.. Kau tidak perlu terlalu waspada, Renjun" Yuta.

Melihat hal itu Renjun segera memilih salah satu pil yang di berikan Yuta padanya lalu menelan pil bersamaan dengan satu gelas air yang Yuta berikan padanya, sesaat sebelum Jaemin masuk kembali ke dalam.

"Renjun, meski ini hari pertama mu, ada banyak hal untuk dilakukan, jadi aku harus menyelesaikan nya dengan cepat" ujar Jaemin.

"Jika diumpamakan dengan kelas, ini bagian dimana kau menghapal materi. Apa ada sesuatu untuk di catat?" tambah Jaemin.

"Aku sudah menyiapkan obat penenang dan anestesi yang akan kau gunakan" Yuta.

"Aku bahkan belum siap mental untuk semua ini!!" batin renjun frustasi.



Beberapa hari kemudian.








_Lorong dungeon_







Hari pertama Renjun resmi bekerja. Itu membuat seluruh tubuh nya merasa lelah, bahkan dihari pertamanya ini Renjun sempat kena marah.

"Haahhh.. Aku dimarahi karena tak cukup cepat" Renjun menghela napas sejenak.

"Tapi aku bertanya-tanya apa yang di maksud oleh Apoteker itu?" Tanya Renjun pada dirinya sendiri.

Pikiran Renjun kembali pada hari dimana ia bertemu dengan Apoteker untuk yang pertama kalinya. Ia memikirkan perkataan Apoteker tempo lalu.

flashback*

Tempat saat mereka menyelesaikan transisi, dan Renjun hendak keluar dari ruang pertemuan, ia mendengar perkataan sang apoteker padanya.

"Jaehyun lemah terhadap orang yang telah dia beri hati" ucap Yuta menghentikan langkah Renjun.

"Jika ingin hidup, kau harus membuatnya menyukai mu" tambah Yuta. Lalu pergi meninggalkan Renjun sendiri.

"Jika aku ingin hidup?" tanya Renjun pada dirinya


flashback off*










Renjun terus terus memikirkan hal itu sambil berjalan menaiki tangga. Namun tiba-tiba seseorang berdiri di hadapan nya membuat Renjun terkejut.

"Y-YA TUHAN!!! JENO?!!" Renjun.

"Disini kau rupanya, pergi kemana saja dirimu?" tanya Jeno.

"Aku?" tanya Renjun.

"Aku mencari mu dari tadi" Jeno.

Blood kissWhere stories live. Discover now