6. Para Penagih Utang

96 10 1
                                    












happy reading;)













Setelah berpikir agak panjang, renjun memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya, bagaimana pun masih banyak barang-barang nya yang belum ia ambil.

Renjun pergi bersama dengan jaemin. Hening mendera mereka, tidak ada yang membuka suara saat ini.

Setelah menghabiskan waktu hampir 1 jam lamanya, renjun dan jaemin sampai pada rumah sederhana milik renjun. Renjun dengan cepat mengeluarkan kunci lalu membuka pintu rumah nya.





__Kamar lama Renjun__















Baru sehari renjun meninggalkan tempat tinggalnya. Namun kamar nya sudah seperti kapal pecah. Renjun yakin, para penagih utang itu datang ke rumah nya dan mengobrak abrik isi rumah nya. Renjun yang melihat rumah nya berantakan pun tertawa sumbang.

"Haha.. Meja dan meja rias ku benar-benar rusak, dan semua laci di buka" renjun.

"Renjun, kau perlu cepat membawa apa yang kau butuhkan" jaemin berujar.

"Jaem, bisa kau ambilkan selimut ku? Kita bisa menggunakan nya untuk membawa lebih banyak barang" renjun.

"Katakan saja jika kau butuh hal lainnya. Kita akan selesai lebih cepat jika bekerja sama" jaemin.

Renjun dan jaemin bergegas mengambil semua barang yang masih di butuhkan, sebelum menyadari, mereka telah berhasil mengemas semuanya.

Melihat banyak nya barang membuat resleting tas renjun hampir tidak tertutup, dan saat renjun berdiri kembali tiba-tiba..




Dor...Dor...Dor!!!






Suara keras bisa terdengar dari luar, sebelum sebuah teriakan memanggil nama renjun.





"RENJUN! Kau pikir kami tidak akan bisa menemukan mu kalau kau bersembunyi ya!" ucap penagih utang dari luar.

"Kami bilang hanya akan menunggu sampai hari ini , kau dengar? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kami tidak mendapatkan uang inyakan!?" lanjut nya.






"Renjun, apa mereka penagih utang yang kau ceritakan kemarin" jaemin bertanya.

"Yaa aku bertanya-tanya kapan mereka akan muncul" jawab renjun lesu.

Dengan langkah kasar, beberapa penagih utang berbadan besar menerobos masuk ke dalam ruangan. Suara tongkat bisbol mereka yang mengenai sesuatu membuat jantung renjun berdegup kencang..

"Renjun, pokus padaku. Semuanya akan baik-baik saja" ujar jaemin.

Renjun yang mendengar hal itu bergegas berdiri disamping jaemin.

"Jaemin bilang dia akan melindungi ku, jadi aku akan berdiri disamping nya" batin renjun.

"Renjun, ini mungkin berbahaya, kau harus kembali" jaemin.

"Kau tahu? Ini bukan kali pertamaku dengan orang-orang ini" jawab renjun. "Selain itu, aku juga tidak suka terus menerus mengandalkan orang lain untuk perlindungan" tambahnya.

"Tapi tangan mu bergetar, kau tidak perlu melakukan hal ini jika kau-

" apa menurutmu aku melakukan hal ini bukan atas kemauan ku" jawab renjun cepat.

"Padahal nyatanya aku takut pada penagih utang dan tongkat yang mereka pegang" batin renjun meringis.

"Jantungku sedikit berdebar, tapi kali ini agak menyenangkan" batin renjun.

"Mau apa bajingan itu? Dia pikir bisa menghalangi kami, jika kau tak mau membayar lalu pergi" penagih utang 1


BRAK!!! Penagih utang itu menghantam tembok dengan keras menggunakan tongkat nya, membuat renjun terkejut dan menutup matanya namun...

"Aghhh.. Uwaghhh.. Ughhh"

Suara jeritan penagih utang itu membuat renjun membuka matanya kembali. Kemudian matanya terbelalak mendapati jeno berdiri di hadapan nya.

"Apa? Kapan.. Jeno?" tanya renjun.



Renjun pov*



Jeno dengan mudah menjatuhkan penagih utang itu sebelum berjalan ke sisi ku untuk melindungi ku. Udara di sekeliling nya yang menyelimuti ku membuat jantungku melompat. Dan aku mulai merasakan darah hangat mengakir dinadi ku.


"Renjun, kau baik-baik saja" tanya nya padaku.

"Jeno, bagaimana kau bisa tahu kami ada disini" balasku

"Dugaan ku jaehyun hyung yang mengirimkan nya" jawab jaemin.

Aku menoleh ke arah jaemin setelah mendengar jawaban itu, lalu melirik kembali ke arah Jeno untuk memastikan apakah benar jaehyun yang menyuruh nya datang kemari?

"Yaa jaemin benar, awalnya aku hanya menonton tapi.. Renjun seperti nya kau dalam masalah, jadi aku memutuskan untuk bergabung" jawab Jeno.

"Kau aman sekarang, aku ada di samping mu" lanjutnya.

Mendengar Jeno mengatakan hal itu sambil melihat ke arah penagih utang aku merasa dia... Sangatt dapat diandalkan.

"Keparat!! Apa yang sudah kau lakukan!!" penagih utang 2

"Renjun. Tetap berada di dekat ku" ujar jeno.

Aku dengan segera mendekat ke arah jeno karena seperti nya jeno punya rencana jadi aku bergegas segera ke samping nya.

Apa jeno tidak mengharapkan aku melakukan hal ini? Dia sedikit tersentak.

"A-aku.. Tunggu" gugupnya.

"Aku tidak peduli, tapi santai pada mereka. Bersikaplah lembu" ucapku

Aku bisa merasakan jeno menatap ku, matanya bergetar sebelum menjadi lebih tenang.

"Apa aku harus begitu? Orang-orang ini mencoba menyakitimu. Ada baiknya menangani gangguan seperti itu dengan benar, lebih cepat lebih baik" ujarnya.

"Aku tahu, tapi tetap saja. Kau tidak perlu menumpahkan darah di tangan mu"balasku.

Mata jeno melebar dan ia mengangguk.

"Tapi menurutku saat ini diperlukan jadi jangan menolak bantuan ku renjun" jeno.

Sesaat kemudian aku merasakan lengan dingin jeno melingkar di pinggang ku. Lalu setelah nya aku mendengar bisikan jeno yang membuat ku menutup mataku.

"Cuman sebentar, tutup matamu" bisiknya ditelinga ku.

Dia terus memegang pinggang ku dengan kuat, dan aku memejam kan mataku erat-erat.



Renjun pov end.







tbc :)




Maaf jika sedikit hehe sumpah sebenarnya ini lanjutan yang tanda tangan kontrak itu😭








Blood kissWhere stories live. Discover now