18. Bahasa Ambigu

64 4 0
                                    








Tipo bertebaran!!!!!





















Selamat membaca!!!!!

























Ada masa dalam hidup ketika leluhur mu memberi mu tanda. Seperti tanda peringatan merah yang berkedip di hadapan Renjun saat ini. 

"Kurasa kau salah alamat John, bagaimana jika mencoba tempat lain?" Jeno memecahkan keheningan yanh terjadi. 

"Sungguh? Firasat ku tak pernah salah" jawab Johnny main-main. 

"Tidak, menurut ku firasat mu salah sekarang. Aku bahkan tak tahu apa yang kau bicarakan" Renjun ikut berbicara. 

"Kau terus mengatakan hal yang menyakitkan, tak mungkin kau tak tahu. Renjun, kau menembak nya sendiri, ingat? " balas Johnny dengan tersenyum miring. 

Renjun yang mendengar apa yang di katakan vampir di depan nya membuat Rencana merasakan bulu kuduknya berdiri. Namun, belum sempat Renjun membalas tiba-tiba semua yang ada di depan nya menjadi gelap. 

Saat kesadaran Renjun perlahan kembali, Renjun melihat Jeno yang sedang menahan Johnny yang akan menyerang Renjun. Melihat hal itu membuat Renjun sedikit panik lalu memanggil nama Jeno. 

"J-jeno!" seru Renjun, dan dua orang di depan nya menoleh. 

"Ahahaha.. Sayang sekali, sepertinya kau terlatih untuk situasi seperti ini" ejek Johnny. 

"Renjun, orang ini berbahaya kau harus segera ketempat yang lebih aman" tanpa mendengar ejekan Johnny, Jeno menyuruh Renjun untuk segera pergi dari sana. 

"Bagaimana bisa aku meninggalkan mu disini sendirian Jeno? Ini semua sangat mencurigakan" balas Renjun yang tak mau meninggalkan Jeno sendiri. 

"Ini? Apa maksud mu aku?" tanya Johnny menunjuk dirinya sendiri. 

"Apa kau ingin menyangkal nya? Kau harus punya tatakrama! Bahkan sebagai vampir" tekan Renjun. 

"John, kau tahu ini hanya akan menyulitkan kita semua. Pergilah, aku tak akan melaporkan ini pada Jaehyun Hyung" ujar Jeno mencoba untuk tidak emosi. 

"Kau pembohong yang baik, aku akui itu nak" balas Johnny. 

"Nak?! Jeno.. Berapa usia mu?" seru Renjun kaget mendengar vampir di depan nya memanggil Jeno dengan sebutan "Nak" Apakah ia setua itu? Pikir Renjun

Jeno menanggapi pertanyaan Renjun hanya dengan mengangkat bahunya, tapi dia tetap waspada pada vampir di depan nya. Jeno juga tak lupa menjauhkan tubuh Renjun dari jangkauan Johnny. 

"Johnny. Aku tak akan memperingati mu lagi" tekan Jeno. 

"Hehehe.. Semua orang di jalanan membicarakan tentang hal seru yang dibawa Jaehyun. Karena kau sudah menyinggung salah satu dari kami, kupikir aku ingin melihat nya sendiri" ujar Johnny. 

Renjun merasakan mulutnya kering, Ia bahkan menggigit ujung lidah nya sendiri saat terpikirkan sebuah teori dan... "Ahh aku paham sekarang " batin Renjun.

"Apa kau pemimpin dari klan mereka?" Tanya Renjun pada Johnny.

"Ohh.. Benar sekali!! Apa kau ingin aku mencari stempel? Kerja bagus, untuk mu" Balas Johnny main-main.

"Huh? Kau penuh omong kosong" kesal Renjun.

"John, jika kau ingin terus berbicara omong kosong seperti itu, lebih baik segera pergi dari sini" ujar Jeno.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Blood kissWhere stories live. Discover now