Bab 17. Jangan Kemana-mana

111 6 0
                                    









Warning!!! Typo bertebaran!!!!










Happy Reading!!!!!





























Renjun kembali bekerja, namun pekerjaan nya di dungeon tidak banyak berubah. 

"Saat periode terakhir selalu ada beberapa yang mencari kesempatan. Aku yakin kau kesusahan, periode ini adalah yang terberat bagi kami di dungeon" Donghyuck memulai percakapan. 

"Itulah alasan ku membawa pistol perak, semoga aku tidak perlu menggunakan nya" balas Renjun. 

"Lihatlah dirimu, beberapa hari ini kau terlihat tidak kompeten. Seperti nya kau sudah siap ya?" tanya Donghyuck setelah menilai Renjun dari atas sampai bawah. 

"Tentu! Kau fikir aku siapa?" balas Renjun tak terima. 

"Oohh.. Sepertinya kita butuh perkenalan sekarang" ujar Donghyuck dengan nada jahil. 

"Hei.. Aku tidak bisa melakukan nya tanpa persiapan!" ucap Renjun kesal. 

"Apa yang terjadi pada Renjun yang penuh percaya diri lima detik yang lalu? Apa dia bersembunyi disini?" tanya Donghyuck jahil. Seperti nya Donghyuck sangat menyukai wajah masam Renjun saat ini. 

Donghyuck menyentuh dagu Renjun, dan perlahan menarik nya untuk mendekat, sebelum menyentuh bibir bawah Renjun dengan lembut. 

"Namaku Renjun! Manager pendatang baru di dungeon. Kau senang?!" tekan Renjun dengan wajah kesal. 

"Ohh tidak terlalu buruk, lucu sekali" kekeh Donghyuck dengan nada seperti menggoda. 

"Hyuck. Berapa lama lagi kau akan menahan nya?" tanya Jeno. 

"Ahh.. Kau merusak suasana" tunjuk Donghyuck pada Jeno. 

Jeno yang baru sampai di ruang bawah tanah menatap Donghyuck dengan tatapam tidak suka sebelum mengalihkan pandangan nya pada Renjun. 

"Jeno, apa kau datang kesini untuk menangkap Donghyuck?" tanya Renjun dengan senyuman jahil sembari menatap Donghyuck. 

"Huh? Kau pikir aku sejenis narapidana yang kabur?" balas Donghyuck tak terima. 

"Yaa ada yang harus di lakukan, tapi aku sudah lama tidak mendengar kabar nya" sahut Jeno. 

"Ehemm.. Hehee" Donghyuck menggaruk belakang kepalanya. 

"Dan bertemu dengan mu juga, apa tak sebaik nya kau beristirahat hari ini?" tanpa memperdulikan Donghyuck, Jeno kembali bertanya pada Renjun. 

"Oh tidak perlu, aku akan dapat masalah jika ketahuan tidak mengerjakan tugasku" balas Renjun cepat. 

"Aku sudah melunasi hutang ku, dan sekarang dompet ku tebal. Bagaimana bisa aku menyerah?" batin Renjun. 

Renjun segera mengangkat bahu nya dan Jeno mengangguk paham. 

"Renjun, apa kau sudah tahu tentang agendanya?" tanya Jeno. 

"Tentu saja~ aku sudah menceritakan semuanya" bukan Renjun yang menjawab, tetapi Donghyuck. 

"Jeno, kapan kau berhenti berpikir lamban?" tanya Donghyuck sembari berpikir. (Main-main) . 

"Diamlah Hyuck, aku tidak bertanya padamu" jawab Jeno dengan tegas. 

"Wow.. Jeno, bagaimana bisa kau mengatakan hal itu dengan wajah yang lugu?" tanya Donghyuck tak percaya. 

"Apa dia tidak berlebihan? Hibur aku Renjun" Donghyuck berujar dengan nada manja. 

Blood kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang