SIP : Bab 3.

3.5K 318 61
                                    

Dari awal Edgar memang sudah berniat tinggal di tempat terpisah dengan keluarga barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari awal Edgar memang sudah berniat tinggal di tempat terpisah dengan keluarga barunya. Selain lebih nyaman berada dalam keadaan yang tak terlalu ramai, ia juga sudah terbiasa tinggal sendiri saat melanjutkan pendidikan di Paris sekaligus bekerja sampingan di bidang yang ia sukai.

Namun, kali ini tujuannya menjadi lebih menyenangkan setelah tahu wanita yang menghindari kontak mata dengannya juga tak tinggal di rumah. Lantas saat bertanya basa-basi tentang apartemen Fale pada wanita yang beberapa kali menjenguknnya di Batam, Edgar merasa diberi jalan lebar untuk sampai ketujuan menyenangkannya.

"Loh, kamu mau tinggal di apart juga, Ed? Padahal Tante udah berharap banget kamu tinggal di rumah ini."

"Dari awal aku emang udah niat tinggal mandiri, Tan."

Saat itu Lani hanya mengeluarkan dengkusan pelan menanggapi ucapan Edgar. "Anak muda sekarang ogah banget ya, tinggal bareng sama orang tua. Padahal rumah ini gede banget loh, masih ada sebelas kamar yang belum diisi."

"Sorry ya, Tan. Hobi aku kadang suka setel musik kenceng, main musik sampe tengah malem, kadang juga keluyuran buat cari udara seger. Takut ganggu nanti kalau tinggal di sini."

"Iya deh, iya, Tante paham." Lani berakhir pasrah. "Udah bilang sama papa kamu?"

"Udah, sebelum berangkat ke sini aku udah bilang ke Papa."

"Oh. Terus kamu udah dapet apartemennya?"

"Belum sih, masih cari-cari. Tante ada rekomendasi?" Edgar tersenyum saat otak cerdiknya mulai menerka apa yang ada dalam pikiran wanita berusia setengah baya di depannya.

"Ada, gimana kalau tinggal di apartemen yang sama kayak Fale."

"Oh shit, that's good!" Edgar bersorak girang dalam hati.

"Pemilik apartemennya sahabat Almarhum Ayahnya Fale, Tante bisa hubungin kalau kamu mau."

"Hmmm, boleh Tan. Lagipula aku belum terlalu hafal seluk beluk Jakarta. Kayaknya kalau ada yang kenal buat ditanya-tanya lebih mudah."

"Oke! Siang ini Tante hubungin pemiliknya, nanti Tante usahain biar Pak Harja kasih kamu kamar satu lantai sama unit Fale." Lani tersenyum antusias. "Kalau ada apa-apa kabarin Tante, ya. Maksudnya soal Fale."

Edgar mengangguk dengan perasan puas yang datang ketika ingin berurusan dengan Fale.

"Oh iya, Ed ... Fale ucapannya kadang suka ketus. Anaknya juga kurang ... maksud Tante agak nggak welcome. Kamu maklum aja, ya."

"It's okay, Tan. Aku udah tahu pas pertama ketemu."

Maksud Edgar yang sebenarnya adalah pertemuan pertama mereka di Paris, lalu pertemuan keduanya semalam membuat ia paham sifat wanita itu. Dan sepertinya takdir memang mempermudah niatnya untuk mengenal lebih dekat wanita beraura judes tersebut karena dua jam setelah percakapan itu selesai, Edgar mendapat kabar baik kalau unit apartemen di samping milik Fale sudah kosong tiga bulan lalu.

Secret In Paris ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang