SIP : Bab 15.

2.1K 226 73
                                    

Selamat membaca dan jika berkenan tandai typo yang berceceran di jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca dan jika berkenan tandai typo yang berceceran di jalan.

Sejak melihat Edgar dalam ruang rapat, Fale tahu akan ada hal berbeda yang menghiasi hari kerjanya. Meskipun sedikit kecewa saat pria itu tak menoleh sedikit pun ke arahnya, tapi Fale yakin Edgar merasakan situasi tak biasa di antara mereka setelah tamparan beberapa waktu lalu.

Sekarang sudah hari kedua Edgar bekerja. Kemarin setelah rapat pengenalan kepada beberapa staff penting di perusahaan selesai, ia dan Edgar tak sempat mengobrol atau bertegur sapa. Pria yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu langsung menyuruh Kafi membawa Edgar ke tempat di mana pria itu mulai bekerja. Hingga jam pulang tiba pun Fale tak memiliki kesempatan melihat batang hidung Edgar.

Sorenya sebelum menyelesaikan pekerjaan, sang paman mengatakan kalau Edgar pulang ke rumah atas permintaan ibunya. Katanya mau merayakan hari pertama Edgar bekerja dengan acara makan-makan. Fale tentu diundang, tapi ia menolak secara sopan karena tak mau moodnya kembali berantakan saat bertemu Alka di rumah.

Sekarang setelah memberi tahu perubahan jadwal untuk beberapa hari ke depan, Fale yang memilih duduk di sofa dalam ruang kerja pamannya mulai berdeham pelan untuk membasahi tenggorokan. Ada hal yang ingin ia tanyakan meski sedikit ragu untuk disuarakan.

"Om, Edgar gimana? Lancar kan, kemarin?" Akhirnya Fale keluarkan kalimat yang terasa membelit lidah. "Kemarin aku mau ngobrol pas pulang kerja. Eh, nggak taunya dia pulang ke rumah."

"Katanya sih, enjoy-enjoy aja. Walaupun covernya santai, Edgar kalau udah kerja bisa diandalin, Fal."

Fale mengangguk setuju. Ia tahu itu setelah melihat Edgar merenovasi tata letak kamar apartemennya. Pria itu bahkan terlihat berbeda saat mulai memegang pekerjaan. Mungkin lebih berkarisma dan juga ...  sedikit seksi. Berdeham kasar saat pemikirannya mulai melenceng dari alur yang ditetapkan, Fale kembali menatap pria baya yang duduk di balik meja kerja sedang sibuk membersihkan kaca mata minusnya.

"Hari ini katanya mau pulang ke apartemen, Fal. Padahal Mamanya minta dia tinggal di rumah aja."

Fale tersenyum mendengar hal itu. Ia kembali berdeham karena takut senyumnya kian lebar setelah mendengar kabar Edgar akan pulang ke apartemen.

"Om kemarin bilang, kalau bisa ikut sama kamu aja berangkat kerjanya. Om sedikit khawatir kalau Edgar bawa motor terus. Dia pernah ikut-ikutan yang balap liar soalnya."

"Oh, ya?" Fale sedikit terkejut dengan fakta itu.

"Iya, waktu SMA dia suka ikut-ikutan balapan sama temen-temennya. Nanti kamu bujuk aja buat berangkat kerja pake mobil, ya."

"Oke. Nanti Fale tawarin buat semobil aja. Lumayan juga, Fale nggak usah nyetir kalau bareng Edgar."

"Iya, Om juga bilangnya gitu biar bisa gantiin kamu bawa mobil. Tapi dia bilang ribet kalau bawa mobil."

Secret In Paris ✔️Where stories live. Discover now