SIP : Bab 10.

2.4K 223 76
                                    

Guys, aku mau disumbang komentarnya dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Guys, aku mau disumbang komentarnya dong. Vote juga jangan lupa, ya. Makasih.

____________

Sejak mulai beranjak remaja, Edgar memang sudah suka menggoda wanita. Ia hanya merasa terhibur dan lucu saat melihat para gadis tersipu dengan senyum malu-malu. Lantas bakat itu didukung berkah Tuhan yang menciptakan rupanya dengan wajah tampan serta porsi tubuh ideal.

Makin menjadi-jadilah Edgar menyombongkan kelebihannya. Apalagi saat kaum Hawa terdiam kala pertama kali menatapnya, lalu memandangnya dengan sorot memuja. Semua terasa begitu menyenangkan baginya. Namun, hari itu kesombongan Edgar tiba-tiba seperti diejek oleh satu wanita.

Saat bertemu dengan Fale, wanita itu memang setengah mabuk. Jadi, Edgar pikir tatapan sinis dan jawaban ketus ketika ia ajak berkenalan hanya efek dari kondisi yang setengah sadar. Meskipun akhirnya mereka terlena dengan sentuhan dan cumbuan mesra, pagi harinya Fale kembali jadi gadis galak yang memesona.

Lantas setelah kejadian tersebut hampir seminggu Edgar mencari-cari wanita itu di tempat pertemuan pertama mereka, tapi karena tak kunjung ketemu akhirnya ia menyerah. Lagi pula Edgar hanya sedikit penasaran dengan wanita yang pergi dalam keadaan marah-marah. Bukan karena ingin menawarkan hubungan istimewa selepas tidur bersama.

Meski gemar menggoda wanita, Edgar tak berniat sedikit pun melepas masa lajangnya. Lantas mempertaruhkan kebebasan dan menghabiskan waktunya dengan satu wanita. Selama 27 tahun hidup, Edgar merasa lebih baik mengeluarkan rayuan daripada meladeni pesan wanita yang ia ajak berpacaran.

Meskipun nakal dan terlihat urakan, Edgar bukan tipe pria yang akan tidur dengan wanita sembarangan. Ia tak menampik kalau kegiatan panasnya dengan Fale enam bulan lalu bukanlah yang pertama. Namun, ia bukan seorang maniak seks yang akan 'menancapkan pedangnya' pada lubang-lubang yang dengan santai berkeliaran. Seks bebas bukan gayanya. Ia lebih suka hidup leluasa, mengunjungi banyak tempat tanpa bergantung dengan seorang wanita.

Hingga prinsip itu kembali diragukan saat Edgar mendapat kejutan lucu kalau wanita yang pernah tidur dengannya adalah keponakan sang ayah. Ada hal yang membuat ia selalu tertarik berurusan dengan Fale, entah untuk memancing wanita itu emosi atau membayangkan rasa manis bibir Fale yang begitu berisi.

Meskipun demikian, Edgar benar-benar merasa hal itu bukan masalah. Ia sudah menduga Fale bukan wanita bodoh yang akan mengumbar aibnya dan ia pun tak berniat berbagi cerita tentang hubungan intim yang hingga saat ini belum ia ulangi lagi dengan siapa pun.

Edgar pikir kejadian itu akan jadi rahasia atau mungkin jadi awal mula hubungan yang sedikit menantang baginya.

Ah, sepertinya opsi kedua membuat ia penasaran. Edgar selalu suka dengan hal yang penuh tantangan.

"Waw, kebetulan banget!" Pagi ini Edgar sedikit terkejut melihat Fale keluar dari pintu apartemen saat ia baru selangkah meninggalkan unitnya. "Kayaknya berangkat lebih awal dari biasanya, ya?"

Secret In Paris ✔️Where stories live. Discover now