Prolog

19.1K 874 3
                                    

Hng... Hiks...

Suara tangisan seorang wanita memenuhi penjara bawah tanah.

"Aku bodoh.. Dia telah mencintaiku sejak awal namun aku sudah menyia - nyiakan semua yang telah dia lakukan padaku"

Hiks... Ugh..

Wanita itu jatuh dalam posisi tengkurap sambil memegang dadanya, telinganya mendengung, dia teringat saat kematian suaminya yang sangat ia benci.

"Berani kau maju selangkah maka leher wanita ini akan menghilang dari tempatnya! "

"Tidak.. Jangan sentuh istriku!"

"Tusuklah dadamu sendiri dengan pedang jika ingin istrimu selamat"

"Kau bajingan licik! "

"Ah.. Waktumu 5 detik sampai pedangku akan membelah leher istrimu"

"5.. 4.."

"Sial.."

"Maafkan aku Bella karenaku hidupmu menjadi sengsara.. Maafkan aku.. Sungguh aku sangat mencintaimu"

Jleb..

"Hahahaha dia benar-benar membunuh dirinya sendiri demi istri yang dicintainya"

Isabell teringat suaminya menghunuskan pedang kearah dadanya sendiri. Darah keluar melalui mulut suaminya namun suaminya tetap tersenyum pada Isabell dan akhirnya terbaring lemas.

"Dasar bodoh.. Bahkan disaat terakhir mu, kau masih bisa tersenyum padaku Rafael"

Hikss hikss hikss

Isabella terus menangis, Rafael rela mati demi dia yang bahkan tidak membalas perasaan Rafael selama 4 tahun menjalin hubungan suami istri.

Kling..

Isabella memegang sebotol kecil racun. Dia menyembunyikannya dari para prajurit musuh yang menyanderanya, Isabell ingin membunuh dirinya sendiri daripada mati ditangan musuh esok.

"Kumohon dewa.. Berikan aku kesempatan kedua, aku berjanji akan memperbaiki segalanya"

Gluk..

Racun telah diminum Isabella...

Tak perlu waktu lama matanya semakin berat dan pandangannya menjadi kabur..

Brugh..

****

Vote
Komen yang banyak!

My Lovely HusbandWhere stories live. Discover now