Chapter 4 |Babu Baru|

360 161 122
                                    

Karina berdecis sebal saat memasuki kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Karina berdecis sebal saat memasuki kamarnya. Sebab saat ia pulang dari sekolah, gadis itu mendapati saudara sepupunya terlihat tidur dengan sangat nyaman di kasur kesayangannya. Mana kaus kakinya tidak dicopot lagi..

"Juan!! Bangun lo... atau gue lempar lo ke luar jendela!!" omel Karina sembari menarik selimutnya. Berharap saudara sepupunya itu segera bangun dari tempat tidurnya.

Juandra Daniel Aldebaran... atau biasa disapa Juan. Pria pemilik mata kucing itu menguap dan menggeliat kecil untuk meregangkan ototnya. "Apa sih rin! Ganggu aja.."

Karina yang sejak awal sudah kesal kini semakin merasa jengkel dengan sikap saudaranya itu. Gadis itu langsung mengambil bonekanya dan melemparkannya kearah Juan dengan sekuat tenaga. Hingga pria itu merasa terganggu dan memilih untuk segera bangkit dari tempat tidur.

"Bangun bangun bangun!! Juan bangun!!!!"

"Aduh aduh! Rin! Kasar amat sih jadi cewe!"

"Biarin! Lagian siapa suruh lo tidur dikasur gue! Pergi gak!"

Pria itu segera bangkit dari kasur sembari menghindari pukulan Karina.

"Udah udah rin! Sakit anjing!"

Karina menghela nafas kasar sembari membenarkan rambutnya yang sudah berantakan. Kini raut wajah gadis itu terlihat sangat masam. Gadis itu langsung memicingkan matanya kearah Juan yang berdiri tepat disebelah kursi riasnya. Menatap pria itu dengan penuh curiga.

"Apa?" tanya Juan nyolot.

"Kenapa lo bisa disini? Siapa yang nyuruh lo?"

Juan memutar matanya malas lantas duduk dibangku rias Karina. Sebagai informasi Juan adalah kakak sepupu Karina dari ayah tirinya yang bersaudara dengan mama Karina. Mereka sangat dekat sejak kecil, bahkan Juan yang notabennya adalah anak tunggal dikeluarganya sudah menganggap Karina sebagai adiknya sendiri.

"Siapa lagi..."

"Mama maksud lo?"

"Sejujurnya nggak 100% gue kesini karna disuruh mama lo... lebih tepatnya gue khawatir sama lo." pria itu beranjak dari bangku dan berjalan santai menuju balkon yang ada dikamar Karina.

"Rin! Gue tau tujuan lo datang kesini bukan serta merta karna lo dikeluarin dari sekolah lama lo... tapi juga demi penyelidikan konyol lo kan?"

Karina terdiam. Semua yang diucapkan oleh Juan memang benar, keputusan karina untuk pindah sekolah bukan hanya karena ia telah dikeluarkan, melainkan karena tujuan lain.

"Gue udah baca semua jurnal yang lo tinggal di Paris. Rin! Percaya sama gue... apa yang menjadi tujuan lo itu bahaya Rin!"

"Gue tau Ju! Tapi gue yakin gue bisa ungkap semuanya." Karina menghela nafas kasar dan membanting duduk tubuhnya keatas kasur.

"Udahlah! Gue lagi badmood.. mending lo keluar dari kamar gue... gue lagi mau sendiri."

Juan yang memang memiliki sikap dewasa hanya bisa pasrah dan memilih untuk menelan semua ucapan yang ingin ia katakan pada Karina. Melihat Karina yang kusut membuat Juan berfikir sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menasehati Karina.

Clandestine || BluesyWhere stories live. Discover now