Chapter 14 |Rebutan Buku|

208 63 34
                                    

Pagi ini hari minggu. Karina yang terlihat sedang mengendarai motornya terus merepet sepanjang jalan. Gadis itu terus mengumpati juan yang tiba-tiba membangunkannya dari tidur dan meminta karina membelikan buku yang dijanjikannya saat itu juga. Sebab sudah hampir 1 minggu setelah karina berjanji padanya untuk membelikan buku, namun hingga sekarang belum juga ada kabarnya.

Jadilah juan merasa karina ingkar janji dan menyuruhnya pergi ke toko buku sepagi ini.

Untung saja toko buku itu buka lebih awal dari toko-toko lainnya, sehingga karina tidak perlu menunggu lama hanya untuk bisa masuk kesana.

"Selamat pagi... silahkan masuk." ucap seorang penjaga toko buku itu.

Karina menunduk kecil kemudian bergegas masuk. Menyusuri rak-rak buku yang berjajar disepanjang ruangan. Sembari sesekali menatap ponselnya yang menampakan model buku yang diinginkan oleh Juandra.

Harapan karina buku itu juga dijual disini. Sungguh ia sangat malas jika harus keluar dan pergi mencari toko buku lain.

Gadis itu membaca beberapa penanda rak. Buku Novel, Fiksi ilmiah, Fiksi Remaja. Semuanya lengkap disana. Namun tujuan karina kali ini adalah buku soal peradaban kuno dan sejarah dunia.

Entahlah apa alasan Juandra meminta untuk dibelikan buku soal sejarah. Mungkin dia ingin mempelajari soal fosil dinosaurus? I don't know.

Lama gadis itu menyusuri rak demi rak panjang yang ada disana. Akhirnya karina menemukan buku yang ia cari.
Namun bukan karina namanya jika tidak bersikap jahil pada sepupunya itu.

Juan memintanya membelikan 2 buku bacaan yang salah satunya harus dan wajib ada.. Karina sudah berhasil menemukannya.

Satunya lagi bebas.. apapun yang dibelikan oleh karina akan dia terima.

Tanpa memberitahu spesifikasi banyaknya lembar pada buku itu atau ciri lain.. Jadilah sekarang karina menyusuri rak-rak buku fiksi untuk mencari buku yang paling tebal. Kalau bisa lebih tebal dari buku akuntansi yang biasa ia gunakan untuk praktek.

Karina terus mencari sembari sesekali membaca judulnya. Yah siapa tahu ada yang membuat karina tertarik dan menjadikannya salah satu dari daftar panjang bacaan sorenya.

"Nah ini dia yang cocok buat Juandra!"

Karina tersenyum lega. Akhirnya ia menemukan 2 buku yang diminta oleh Juandra. Sekarang tinggal pergi ke kasir dan membayarnya.

Mungkin itu keinginan karina. Sebab nyatanya saat gadis itu memasukkan buku kedua kedalam keranjang. Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi. Sontak saja karins menghentikan langkah kakinya untuk memeriksa ponselnya.

Juandra Bego

| Rin bukunya nambah 1 lagi ya
| Gue kirim gambarnya.
| Cari sampe dapet ya cantik.. atau gue masakin lo oseng" batu hari ini.

Karina menghela nafas kasar. Jujur saja ingin rasanya karina mengumpati juandra, namun ia tahan karena ia sadar jika juandra ngambek, sarapan paginya juga akan batal. Sebab tidak mungkin pria itu mau masak jika sudah ngambek.

"Sabar Karina... ini ujian dihari minggu.. ok?" ucapnya menenangkan diri.

Tanpa membalas pesan juandra. Gadis itu segera bergegas mencari buku yang dimaksud oleh juandra. Ia kembali hanyut dalam lautan buku segala macam didalam toko itu. Hingga akhirnya ia menemukannya tepat dipajang diatas sebuah kotak kaca.

"Nah ketemu!"

Baru saja karina ingin mengambil buku fiksi yang tidak terlalu tebal ataupun tipis untuk Juan. Sebuah tangan entah datangnya darimana tiba-tiba juga ikut memegang buku yang diminatinya. Sontak saja gadis itu menatap si pemilik tangan dengan sedikit tidak suka.

Clandestine || BluesyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu