Yellow Cloud In The Sky

612 83 21
                                    

🎵Playlist : new kidz on the block-Zb1🎵

Hari ini tidak ada yang lebih membahagiakan untuk Arka selain bisa mengendarai motor! Senyumnya sudah terbit sejak dari rumah kos.

Meminjam motor Mas Juna dengan janji akan mengisi bensinnya full tank setiap di pakai.

Arka sempat terkejut saat melihat garasi motor Mas Juna, ia tahu kalau anak pemilik kos itu memang mantan anak motor sebelum akhirnya menjalani bisnis bengkel dan cafe, tapi tetap saja rasa terkejutnya begitu ketara saat melihat banyak sekali motor terparkir rapi di sana, dari yang paling jadul sampai yang paling terbaru.

Ada mobil rental milik Rendra, juga mobil Sandy yang mulus, agaknya baru di beli.

"Nggak sanggup ngitung pajaknya gue." Arka bergumam sembari melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Meskipun hari ini tubuhnya sedang tidak enak badan namun Arka tetap memaksa untuk pergi ke sekolah, sebagai anak baru mengukir tanda merah di absen bukan sesuatu yang bagus.

Masih cukup pagi untuk datang ke sekolah, sengaja memang karena ia ingin menghabiskan waktunya di jalanan sembari mendengarkan lagu dari earphone yang membuatnya semangat di pagi hari.

Du nun ttemyeon like high teen the movie scene, that's my role ppeonhan hero bodaneun anti hero.

We're going straight to the top gamchul su eobneun vibes. We're the new kids on the block hello rookies.

"Enak banget ni lagu." Begitu katanya sembari ikut bernyanyi. Ngomong-ngomong soal lagu sebenarnya Arka tidak tahu lagu itu, tapi seminggu belakangan ini Rendra dan Wahyu selalu menyanyikan lagu itu, setiap hari setiap saat ketika mandi, atau ketika sedang membersihkan taman di depan kamarnya, setiap mereka makan malam bersama di bangku taman hingga membuat Arka sendiri keracunan. Ia baru tahu kalau lagu itu juga baru saja di rilis oleh sebuah grup idol Korea kalau tidak salah namanya Zerobaseone.

Matahari pagi masih malu-malu untuk menampakkan diri, semburat warna kuning yang menghiasi awan-awan di sudut kota Semarang mampu membuat perasaan Arka membaik.

Suasana sekolah masih sangat sepi saat Arka memasuki gerbang sekolah, lalu pandangannya terpaku pada pohon ketapang yang pernah menjadi saksi horornya. Menepiskan rasa takutnya Arka melangkahkan kaki menuju kelas.

"GALANGGG BERHENTI GUE BILANG. BALIKIN DASI GUE!!" Hampir saja Arka oleng ketika tubuhnya tertabrak seorang laki-laki tengah melakukan aksi kejar-kerajan bersama seorang gadis.

"Tolongin gue dia ngamuknya kaya macan." Laki-laki yang menabraknya-Arka belum tahu namanya siapa, berdiri di belakang punggungnya dan menjadikan punggung Arka sebagai tameng.

"Arka jangan jadi tameng buat berandal kaya dia." Yang perempuan bersuara. Ah Arka mengingat gadis ini, yang beberapa hari lalu mengajaknya ikut dalam kelompok tugas, Nimas kalau tidak salah.

"LO MAH NGGAK ADA HATINYA SAMA SEPUPU SENDIRI." Adalah kata seseorang di belakang tubuh Arka.

"Eh-eh." Yang di jadikan tameng terpontang panting saat laki-laki di belakangnya menarik tubuh tingginya untuk melindungi serangan dari Nimas.

"GALANG, BALIKIN NGGAK ?!"

"NGGAK!! NTAR GUE DI HUKUM."

Dan berhasil, gadis itu bahkan sekarang menjambak rambut laki-laki yang Arka mulai tahu namanya adalah Galang.

"LO PIKIR GUE NGGAK DI HUKUM APA ?! STRESS." Terkutuklah suara yang membuat kuping Arka pengang.

"Arka lo minggir! Si bangsat ini harus di jambak sampe botak." Hey! Kalau bisa Arka sudah melepaskan diri dari tadi, tapi laki-laki bernama Galang ini tak mau melepaskan pundaknya, sisi tubuh Arka memberat.

8 Pintu Untuk Arkana | Zerobaseone ✔️Where stories live. Discover now